SU RVEI - S U RVEI T RANSPORTASI

2. SU RVEI - S U RVEI T RANSPORTASI

lnteraksi mendasar antara perencanaan guna lahan dan sifat pola perjalanan telah membawa keduanya ke dalam proses terpadu yang mencakup keputusan kebijaksanaan dan evaluasi alternatif strategi. lni akan menghasilkan studi transportasi berskala besar dalam bentuk gabungan yang karena sifa� monolitiknya, sekarang memberi jalan adanya proyek-proyek dengan tujuan-tujuan khusus dan yang dapat didefinisikan dengan jelas, yang lebih mampu untuk direalisasikan dan

d i eva l uasi . Akan tetapi, sifat kom prehensive d a r i bentuk stu d i transportasi yang sudah ada sebelumnya tetap dipertahankan dalam bentuk-bentuk perencanaan yang lebih baru, meskipun penekanan pokoknya berkaitan dengan tujuan objektivitas yang lebih sederhana, tapi '";nasih dipertimbangkan dalam hubungan konteks perenca naan secara keseluruhan sebagai suatu proses fisik dan sosial. Evaluasi terhadap proses perencanaan total sekarang dilaksanakan pada tingkat kasar, yang

lebih sesuai untuk tingkat penelitian ramalan yang dapat dijalankan, dengan memakai perencanaan garis besar dan teknik analisis strategik.

Dengan demikian, sebu a h proyek besar dapat d i p i ki rkan d a l a m relevansinya terhadap tujuan yang luas untuk suatu wi layah (region ),

maupun dampak (dalam hal keuntungan dan kerugian) dan realisasi proyek tersebut (evaluasi proyek). Tahap pertama dari suatu studi adalah perumusan tu juan untuk area yang sudah didefinisikan dan penetapan

sasaran-sasaran atas dasar sumber daya yang ada, jangkauan waktu, perencanaan anggaran dan keinginan masyarakat.

h�•:.u.J!sJ nuu! iiii.J !m.tD.lH�'JJ

kti)IJ.,�� !ir:•ul•�!ll .• n:l·''l

f�1!J1.EJ.SJ oHJ,."•l k•)l.l

!I!:.'!.!..L'l'l"l!.o,!U C1.llm:lli r•�d.u.:

d! II[.I'';J �j,ll,IIIC

:t.)Pi: llllilll!ll �

11\"llltlllll<lh

ll�··lH

Gambar 6. 1 a Proses Perencanaan Transportasi

( Sumber : Memmott, Martin and Bone, Predicting Future Demand for Urban

Area Transportation, HRB Bul letin 326 )

Ku:1111"'1"'1J<'Irm:m �·MI Inl d:o.tl tll tt\o"l-"t."\ akp:1n 5-nt:t

l)l'la

pr•J•llrmnn yaug

tiJ.:ak limtkmulF'

ltlf'nllllk:tsl lcnuu·l•mJt•kk:ml """Jtlr;,jll

l't'll("l:IJtoUI pllllt>UI·fiilthatl kl•ltl);l k�"lu;""!:\%1 tbl,1m

h.1!

pr111l..:II;I''I."Ut l·b�·;,

d:"!•l

'=l'�:trn''l !0-ll!\:lr;lU

kt�rJ::llllt"t:),ll\

l'rn.t11111'·111 1•·11•·.1na lrm'.llt;l .•llt•Junllf lw!o.l'l�ll

ti,III IJ'•ik lhl�"lltlllio::lll \tiiJ1�'1111""1 !0\11111 >rHI.I�·a

... toto'! "''1<!1

t\,\n

J'l"l\1 ;,p.ll.lll

kr,rf:tlllf'Jll/111

1 r:•k'l Jl<"r•n;ma::;"'

•n:uo.y.-u01\:11 l('fh:ulat• rn•ra11:1 rr-r�cnn�

Gambar 6.1 b

Proses Studi Transportasi yang Berlingkup Lebih Luas

Lalu Lint as

Tahap selanjutnya adalah perencanaan survei-survei yang berkaitan, penentuan tindak keputusan secara rinci u ntuk memperoleh ketelitian yang dipersyaratkan, berdasarkan i nformasi yang ada saat i n i, dan

penyelesaian survei, analisis, dan pembuatan model. Tahap terkhir, ra ma lan-ra m a l a n d ibuat unt u k periode yang sudah d itent_u k a n sebelumnya, dan biasanya disusul dengan pengujian alternatif-alternatif

jangka panjang diuju, yang tahap ini setiap alternatif dievaluasi berdasar seperangkat kriteria ekonomi, operasional dan sosial yang d itetapkan dalam tahap perumusan tujuan. Proses perencanaan transportasi secara komprehensif yang biasa dipakai diperlihatkan secara diagramatis dalam gambar 6 . 1 a, sedangkan skema untuk studi yang berlingkup lebih l uas diperlihatkan pada gambar 6.1 b.