Dampak Kebisingan
b. Dampak Kebisingan
Kebisingan lalu lintas merupakan suara yang tidak dikehendaki yang timbul dari aktifitas transportasi yang dapat menyebabkan tidak terjaminnya keselamatan pemakai jalan dan menimbulkan kecelakaan
lalu lintas. Namun disisi lain pada kondisi-kondisi tertentu, kebisingan ini tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya kecelakaan seperti suara bel atau lonceng kereta a pi saat melewati perlintasan rei dengan jalan ray a.
Subyek biasanya menderita gangguan yang lebih besar dari puncak puncak bunyi yang tinggi yang terjadi pada tingkat latar belakang yang rendah, misalnya sepeda motor yang ditekan gasnya pada mala m hari pada area penduduk yang sunyi. Tabel berikut ini menunjukkan efek
efek kebisingan dengan beberapa contoh.
Tabel 8. 1
Contoh Standar Tingkat Kebisingan
Menyebabkan Kecelakaan
Tuli Nyon
ledakan Pengujian Mesm
Ambang Perasaan
120 110 Gunlur, tembakan senjata a 801' angirl, Pesawal terbang pi
Gangguan
Pengurangan efi5iensl ke r )a
85 Jalan padat lalu linlas Pabnt..yang bising
Kerela api l:lawahtanah
Gangguan fungsr telinga
Gangguan brcara normal
70 Kereta api Kantor yang dipinggiran blsmg
65 Pabnk kola
Gangguan
yang latar belakan mosr 50 Kantor sepr besar dapat
Tingknt tingh<lt
Kantor pengelikan
g Restoran atau Kantor Umum
Toko
drterima
h �uang Kontor swasta keluargadr P'I'l9Qiran kota kiJlrah dan ruang
45 40 Rumahrerata
Ruang bdur dan perpustakaan drpingg
i ra n ko l a 30 Jalan pedesaan P er ca k apa n beN'Jiume rendah
10 Ruangkedap suara Ba!as
P e n g a n ta r Manajemen Lalu lintas
Tingkat kebisingan bergantung pada volume l a l u l i ntas dan pencampuran jenis kendaraan. Rumus yang diberikan (Galloway,dkk, 1 969) adalah sebagai berikut :
1 0 log q- 1 0 log d + log u + 20 dimana : T = tingkat kebisingan rata - rata pada penerima yang berjarak d
dari sumber suara (dalam dBA). d = jarak antara penerima dan lajur khayal pada pertengahan lajur lalu lintas q = volume lalu lintas (kendaraan/jam) u = kecepatan lalu lintas rata - rata (mil/jam) Persamaan ini berlaku untuk volume lalu lintas diatas 1 00 kendaraan/
jam dengan asumsi bahwa tidak terdapat gangguan atau hambatan seperti bangunan atau dinding tinggi di antara jalan dan titik di mana
tingkat kebisingan dihitung, kecuali beberapa pohon atau semak-semak. Lokasi dari Jajur khayalan berdasarkan pada perkiraan Jokasi sumber kebisingan dalam satu garis yang akan menghasilkan karakteristik yang sama seperti dari banyak lajur lalu lintas. Apabila hanya terdapat satu lajur, maka lajur khayal merupakan garis tengah dari lajur tersebut. Apabila terdapat banyak lajur, maka lajur khayal terletak diantara garis tengah dari lajur terdekat dari lajur terjauh. jarak antara garis tengah dan lajur terdekat pada garis pusat lajur khayal merupakan akar pangkat dua dari jarak antara garis tengah lajur terdekat dengan garis tengah lajur yang jauh. Beberapa sumber kebisingan antara lain :
1) Sistem suara pembuangan gas (knalpot), terutama untuk truk an mobil yang berjalan dengan kecepatan < 50 km/jam ) .
2) Gesekan udara dengan kendaraan yang bergerak (aerodinamik} 3)
Gesekan ban dengan jalan untuk kendaraan yang berjalan dengan kecepatan > 50 km/jam
4) Suara mesin kendaraan 5)
Lain - lain seperti suara rem, gear boks, sistem kemudi dan roda yang tidak normal, sirene, sistem audio yang berlebihan.
Untuk mencegah atau mengurangi besarnya pengaruh kebisingan dapat d itempuh beberapa cara sebagai berikut :
1) Desain kendaraan yang optimal meliputi sistem mesin, ban, bentuk bodi kendaraan dan sebagainya.
2) Pengaturan arus lalu lintas yang efektif meliputi alternatif rute, kecepatan, kerapatan dan sebagainya.
3) Desain geometrik jalan yang memenuhi standar yang meliputi alinyemen horisontal dan vertikal, ketinggian jalan, jenis perkerasan jalan dsb.
4) Tata guna lahan yang sesuai peraturan dan peruntukan yang berlaku meliputi jara k tepi badan jalan dengan bangunan terdekat, tipe konstruksi bangunan di sekitar jalan, tata letak bangunan dan sebagainya.