Polusi Udara

c. Polusi Udara

M e n u rut H o m borger a n d Kel l , 1 98 2 : Po l us i u d a ra a d a l a h pencemaran kualitas udara oleh komposisi kimiawi atau partikel padat dalam konsentrasi yang mempengaruhi secara buruk kesehatan manusia, material, tumbuhan, dan estetika. Secara umum polusi udara dapat

terjadi dengan sendirinya secara alamiah seperti gas letusan g unung berapi, debu yang terbawa oleh angin, atau kebakaran hutan karena kekeringan.

Efek polusi udara dirasakan sebagai penurunan kesehatan dan kinerja (performance) manusia, bi natang dan tanaman dan dapat menciptakan lingkungan yang lebih buruk. Terkumpulnya unsur timbal di dalam diri manusia merupakan masalah khusus karena konsekuensi­ konsekuensi jangka panjang tidak diketahui seluruhnya. Polusi udara dihasilkan oleh rumah, industri dan kendaraan bermotor, walaupun Clean Air Act (undang-undang Udara Bersih) menghasil kan pengaruh besar pada tingkat-tingkat latar belakang, pengaruh dari lalu lintas

semakin besar dan semakin terasa. Pemusatan pancaran polusi berkurang bila semakin jauh jaraknya dari sumber, walaupun pada kondisi topografi dan meteorologi yang tidak baik.

Walaupun yang terutama menghasil kan polusi udara dari mobil adalah gas buangan, tetapi gas lain juga muncul dari tanki bensin, karburator dan tempat engkel. Bila oksidasi bahan bakar dapat sempurna pada mesin pembakaran maka hanya air dan C02 yang dikeluarkan;

tetapi CO dijumpai dalam jumlah banyak bersama dengan senyawa lain dan bahan bakar yang tidak terbakar .

Peng antar Manajemen lalu lintas

Bahan bakar yang tidak terbakar mempunyai sedikit efek yang membius

(anastesis ) dalam konsentrasi tinggi; Aide hid menimbulkan iritasi (gangguan) sistem pernafasan dan mata, senyawa aromatis (benzpyrenne) diketahui bersifat carcinogen tetapi terdapat dalam tingkat yang relatif rendah; CO terserap bersama oksigen oleh

hemoglobin, tergantung pada konsentrasinya. Oksida-oksida nitrogen terbukti mempengaruhi kera dan menimbulkan kerusakan pada paru­

parunya, sedangkan unsur ti mbal bukan hanya membuat luka tetapi juga terserap dalam rantai-rantai biologi, sehingga menimbulkan bahaya ganda.

Kontrol yang efektif hanya dapat dilaksanakan dengan mengurangi asap mesin melalui modifi kasi seperti alat pengubah (konverter) berkatalisator yang dipasang pada sistem pembakaran, setelah dibakar,

merancang kembali karburator dan mesin pembakaran, i njeksi udara kedalam lubang - lubang asap dan perubahan mesin lainnya, tempat

engkel yang mengumpankan kembali gas-gas pada pembakaran atau bahan bakar baru. Unsur timbal perlu dikurangi karena menghambat kerja alat-alat pengontrol polusi. Polusi lalu lintas telah diukur pada

sejumlah tempat di lnggris seperti yang ditunjukkan pada tabel 8.2 dan 8.3.

Tabel 8.2 Polusi Udara

- - Polutan

Rata . rata Tingkat Asap dl london ( Bahan Pengotor Udara )

Terowongan

Jalan

Latar di London 1 tahun 1 957 Sui fur dioksida

Biackwall

Fleet

( 1-l g/m' )

Asap (1-l gim')

Karbon Monooksida

( ppm ) 1 2 0 23 11 360

Nitric Oksida

Nitrogen dioksida

(.u g I 1 OOOm3 )

74 Pyre ne

2 Benzpyrene

317 Caronene

28 Anthranthrene

1 12 Benzpyrene

3 : 4 Benzpyrene

Tabel 8.3 Polutan

--�- --

-- �-� Polutan

--�

Rum us Regresi Konsentrasi karbon monooksida rata - rata

2,96 C C + 0,00032 V + 0,0000005 V2 ( ppm ) ( periode 3 jam )

dengan V = jumlah kendaraan lewat dalam periode 3 jam

Konsentrasi Nitric oksida N ( 1-" g/m 3 ) N = 46,9 - 0,036 T + 0,00004 T2 , (periode 1 j a m )

dengan T = arus lalu lintas per jam.

' Tingkal Asap S ( ).t gfm3 )

S = 9,49 + 0,022 V

! i ( periode 3 jam )

dengan V = jumlah kendaraan dalam periode

3 jam

Konsentrasi Timbal L L = 0,000249 P + 0,0431 ( ).t g/m3 ) ( periode 3 jam )

dengan P = jumla h kendaraan berbahan bakar bensin dalam periode 3 jam