Perumusan Masalah Pembatasan Masalah Kerangka konsep

I.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah sebagai upaya membatasi penelitian agar lebih terarah dan tidak terlalu luas dalam fokus penelitian yang sudah ditentukan Hariwijaya dan Basri. 2005:59. Berdasarkan latar belakang dan pengertian di atas, maka perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Sejauhmana hubungan antara karakteristik celebrities endorser Smsh, Sule, dan Rianti berhubungan dengan image produk kartu AS? 2. Sejauhmana hubungan antara penggunaan celebrity endorser berhubungan dengan brand image Kartu AS?

1.3. Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah disebut juga ruang lingkup masalah yang akan diteliti. Sebagai upaya membatasi masalah penelitian agar tidak terlalu luas dan membingungkan. Pembatasan masalah berusaha menentukan fokus utama penelitian yang dilakukan dan tujuan penelitian, dilanjutkan dengan penyusunan hipotesa jika dimungkinkan Hariwijaya dan Basri,2005:31 Dan yang menjadi pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Penelitian terbatas pada hubungan antara penggunaan celebrity endorser dan pembentukan brand image pada produk kartu AS. 2. Penelitian terbatas pada mahasiswa FISIP jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009-2010. Universitas Sumatera Utara 3. Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011 dengan lama penelitian disesuaikan dengan kebutuhan.

1.4. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1.4.1. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah sebagai berikut: 1. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara karakteristik celebrities endorser Sule, Smsh dan Rianti berhubungan dengan image produk kartu AS? 2. Untuk mengetahui sejauhmana hubungan antara penggunaan celebrity endorser berhubungan dengan brand image Kartu AS?.

1.4.2. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memperluas dan memperkaya bacaan referensi, bahan penelitian serta sumber bacaan di lingkungan Universitas Sumatera Utara. 2. Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang diterima penulis selama menjadi mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, serta menambah wawasan peneliti mengenai celebrity endorser dan pengaruhnya terhadap brand image. Universitas Sumatera Utara 3. Secara praktis, penelitian ini diharapkakan dapat menjadi masukan bagi pihak yang membutuhkan, dan yang terkait di dalamnya agar dapat lebih meningkatkan kualitasnya.

1.5. Kerangka Teori

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana penelitian akan disoroti. Menurut Kerlinger teori merupakan serangkaian asumsi, konsep, konstruk, defenisi, dan proposisi untuk menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubugan antar konsep singarimbun, 1993:37. Adapun teori yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah:

1.5.1. Komuniasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran adalah cara yang digunakan perusahaan untuk menginformasikan, mempersuasi dan mengingatkan konsumen baik secara langsung maupun tidak langsung mengenai merek atau produk yang mereka jual. Komunikasi pemasaran mewakili suara merek adalah cara yang digunakan untuk membangun dialog dan hubungan dengan konsumen. Komunikasi pemasaran berhubungan dengan ekuitas merek yaitu membangun merek dalam ingatan dan menciptakan citra merek yang mencakup 6 komponen yaitu periklanan, promosi penjualan, event, Universitas Sumatera Utara public relations dan publisitas, pemasaran langsung dan penjualan personal Kotller dan Keller. 2006:496 Aktivitas komunikasi pemasaran berkontribusi terhadap ekuitas merek dalam berbagai cara dengan menciptakan kesadaran merek brand awareness. menghubungkan asosiasi yang benar kepada citra merek dalam ingatan konsumsi brand image, menekan pada perasaan atau penilaian merek yang positif brand responses, dan memfasilitasi hubungan yang lebih kuat antara konsumen dengan merek brand relationship Kotller dan Keller. 2006:497.

1.5.2. Periklanan

1. Defenisi iklan Iklan merupakan salah satu bentuk dari komunikasi pemasaran, bersama-sama dengan komponen lainnya seperti personal selling, promosi, penjualan, dan publisitas semuanya merupakan komponen promosi dalam marketing mix. Kasali 1992:10 mengemukakan kata iklan advertising berasal dari bahasa Yunani yang artinya ”mengubah jalan konsumen untuk membeli”. Iklan adalah segala bentuk presentasi non-pribadi dan promosi gagasan barang atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus dibayar Kotler, 2005:277. Jadi, iklan sebagai salah satu bagian dari komunikasi pemasaran, merupakan suatu bentuk komunikasi massa yang dibiayai oleh sponsor, dalam hal ini perusahaan produsen barang dan jasa yang di dalamnya menyediakan informasi mengenai produk Universitas Sumatera Utara atau jasa yang dihasilkan, bersifat persuasif sehingga membangkitkan minat beli dari target audience. 2. Fungsi iklan Fungsi periklanan adalah sebagai berikut Shimp, 2003:357: a. Informing Memberi Informasi b. Persuasing mempersuasi. c. Reminding mengingatkan d. Adding value memberikan nilai tambah . e. Assisting bantuan untuk upaya lain perusahaan . 3. Tujuan Periklanan. Tujuan periklanan adalah menjual atau meningkatkan penjualan barang , jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak juga penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dari segi lain, periklanan yang rill yaitu dengan mengadakan komunikasi secara efektif. Tujuan periklanan diarahkan pada tahapan-tahapan kesiapan pembeli untuk membeli produk, yaitu mengubah pelanggan dari yang tidak tahu menjadi memahami, mengambil sikap, lalu membeli. Oleh karena itu, produsen harus menentukan tahap mana yang perlu digarap lewat iklan. Pemasaran bertujuan memberitahu serta memberi petunjuk kepada pembeli potensial dan untuk meningkatkan penjualan. Dalam periklanan diusahakan agar dapat menarik perhatian, minat, keinginan, keyakinan serta menimbulkan tindakan membeli dengan memanfaatkan media yang tersedia seperti televisi, majalah, surat kabar dan lainya. Universitas Sumatera Utara Maraknya tayangan iklan di media televisi ini menyebabkan kompetisi diantara merek produk yang diiklankan semakin tinggi. Maka di dalam pengolahan pesan diperlukan strategi kreatif agar dapat menimbulkan kesadaran khalayak atas suatu merek atau biasa yang dikenal dengan istilah ”brand awareness. ”Brand awareness merupakan bentuk yang paling sederhana dari pengetahuan akan suatu merek yang merupakan kesadaran konsumen akan suatu merek Schultz dan Barnes. 1999:144”.

1.5.3. Celebrity Endorser 1. Pengertian celebrity endorser

Keberhasilan sebuah iklan tidak terlepas dari peran bintang iklan dalam mempromosikan sebuah merek produk, terutama bila iklan tersebut di tayangkan dalam media televisi. Penggunaan bintang iklan dalam sebuah media televisi merupakan alternatif strategi yang tepat untuk memperkenalkan produk kepada konsumen. Selebriti yaitu pribadi bintang film, penghibur, atau atlet yang dikenal oleh masyarakat karena kemampuannya dalam bidang tertentu yang dapat mendukung produk yang diiklankan. Selebriti dapat digunakan sebagai alat yang cepat untuk mewakili segmen pasar yang dibidik Royan. 2005:12. Endorser sering juga disebut direct source sumber langsung yaitu seorang pembicara yang mengantarkan sebuah pesan atau memperagakan sebuah produk atau Universitas Sumatera Utara jasa Belch dan Belch. 2004:168. Endorser juga diartikan sebagai orang yang dipilih mewakili image sebuah produk product image.

1.5.4. Brand Image I. Pengertian Brand Image

Brand image dapat diartikan “ the set of beliefs consumers hold about a particular brand” Kotler at al, 1999. hal.770. Maksudnya, “Brand image adalah sejumlah kepercayaan yang dipegang oleh konsumen yang berkaitan dengan merek. Kepercayaan terhadap merek akan membangun citra merek atau brand image”. Brand image adalah persepsi pelanggan terhadap suatu merek yang digambarkan melalui asosiasi merek yang ada dalam ingatan pelanggan sebagaimana yang dikatakan Keller, 1993.hal:3 “ Brand image is perceptions about brand as reflected by the brand association held in comsumen memory”. Menurut Kotler, Armstrong 2001:225. Brand image adalah seperangkat keyakinan konsumen mengenai merek tertentu. Brand image dapat diklasifikasikan dalam tiga tingkatan yaitu atributtes, benefit, dan brand attitudes, yang dapat dijelaskan sebagai berikut Keller, 1993.p3: 1. Atributtes Atributtes merupakan suatu bentuk deskriptif yang memberikan karakteristik pada produk dan layanan. Universitas Sumatera Utara 2. Benefit Benefit merupakan suatu penilaian pribadi konsumen terhadap atribut produk atau layanan. 3. Brand Attitudes Brand Attitudes berkaitan dengan evaluasi yang dilakukan secara menyeluruh terhadap suatu merek karena, sikap konsumen terhadap merek mendasari konsumen dalam pemilihan merek untuk keputusan pembelian produk. Brand image yang positif dapat diukur melalui tanggapan konsumen tentang asosiasi merek. Perkembangan suatu citra melalui iklan terkait dengan pemberian identitas khusus atau personalitas bagi suatu merek. Hal ini penting bagi merek-merek yang berkompetisi dalam kategori produk dimana secara relatif terdapat sedikit differensiasi fisik dan seluruh merek relatif homogen. Iklan citra merek brand image bisa juga digambarkan sebagai transformational. Periklanan transformational transformational advertising berhubungan dengan pengalaman atas penggunaan suatu merek yang diiklankan dengan serangkaian karakteristik psikologis yang unik, yang tidak akan diasosiasikan secara khas dengan pengalaman merek untuk derajat yang sama tanpa terpaan iklan. Universitas Sumatera Utara

1.6. Kerangka konsep

Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa Nawawi,2001:40. Konsep merupakan istilah dan defenisi yang akan digunakan untuk menggambarkan secara abstrak suatu fenomena yang hendak di uji Singarimbun, 1995:32. Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang di uji kebenarannya. Adapun kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: a. Variabel bebas X Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor unsur yang menentukan atau mempengaruhi ada tau munculnya gejala, faktor atau unsur lain Nawawi, 1995:56. Variabel bebas X dalam penelitian ini adalah Celebrity Endorser yaitu Sule, Smsh dan Rianti Cartwright. b. Variabel terikat Y Variabel terikat adalah sejumlah gejala atau faktor unsur yang ada atau muncul dipengaruhi atau ditentukan oleh adanya variabel bebas Nawawi, 1995:57. Variabel terikat Y dalam penelitian ini adalah Brand Image. Universitas Sumatera Utara

1.7. Model Teoritis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Brand Image I-Phone terhadap Keputusan Pembelian pada Mahasiswa FISIP USU

5 158 153

Fungsi dan Pengaruh Media Sosial Line Terhadap Kebutuhan Afiliasi Mahasiswa Ilmu Komunikasi Fisip USU 2010-2012 (Studi korelasional pengaruh media sosial line terhadap kebutuhan afiliasi di kalangan mahasiswa komunikasi FISIP USU stambuk 2010-2012)

6 54 106

Pengggunaan Celebrities Endorser Terhadap Brand Image (Study korelasional antara pengaruh penggunaan artis Sule, Sm*sh, dan Rianti Cartwright dalam iklan terhadap image kartu AS di kalangan mahasiswa FISIP USU jurusan Ilmu Komunikasi angkatan 2009-2010

0 33 134

Teknologi Komunikasi dan Kebutuhan Afiliasi (Studi Kolerasional Pengaruh Instant Messaging Blackberry Messenger pada Handphone merek Blackberry Terhadap Kebutuhan Afiliasi di kalangan mahasiswa USU angkatan 2008-2010)

1 17 158

Pengaruh Celebrity Endorser (Raffi Ahmad) dalam Periklanan kartu XL terhadap pembentukan Brand Image (Studi kasus pada Mahasiswa S1 FISIP USU)

2 41 86

Pengaruh Komunikasi Pemasaran Terhadap Keputusan Membeli Kartu AS Dikalangan Mahasiswa FISIP USU

1 51 145

Studi Kasus Persepsi Mahasiswa Tentang Komunikasi Nonverbal Dosen di Departemen Ilmu Komunikasi FISIP USU

0 65 257

PENGARUH TERPAAN TAYANGAN HUMOR OPERA VAN JAVA DI TRANS 7 TERHADAP KEPUASAN PENONTON (Study pada mahasiswa FISIP jurusan ilmu komunikasi angkatan 2011)

0 11 30

Pengaruh Celebrity Endorser Iklan Terhadap Brand Image Kosmetik Wardah (Studi Pada Mahasiswi Jurusan Ilmu Komunikasi 2010 Universitas Muhammadiyah Malang)

0 37 32

pengaruh persepsi dan sikap mahasiswa terhadap tingkatnadopsi E-book sebagai sumber informasi (study pada mahasiswa S1 FISIP Universitas Lampung angkatan 2010-2011)

4 16 86