Koefisien Determinasi R Hasil Uji Normalitas Uji Multikolinieritas

1. Uji Serempak Uji F

Pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent diuji dengan tingkat kepercayaan confidence interval 95 atau α = 5. kriteria pengujian hipotesis untuk uji serempak simultan adalah sebagai berikut: H : b 1 = 0 Kepuasan nasabah secara simultan tidak berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. H : b 1 ≠ 0 Kepuasan nasabah secara simultan berpengaruh terhadap loyalitas nasabah. Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap variabel terikat. Dalam hal ini F Hitung di bandingkan dengan F Tabel . Dengan syarat sebagai berikut: 1. Jika F Hitung F Tabel , maka H diterima dan H a ditolak. 2. Jika F Hitung F Tabel , maka H ditolak dan H a diterima.

2. Koefisien Determinasi R

2 Koefisien determinasi R 2 digunakan untuk melihat kemampuan variabel bebas dalam menerangkan variabel terikat dapat diketahui dari besarnya koefisien determinasi berganda R 2 . Dengan kata lain, nilai koefisien R 2 digunakan untuk mengukur besarnya sumbangan variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya. Jika R 2 diperoleh dari hasil perhitungan semakin besar atau mendekati 1 maka dapat dikatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikat semakin besar. Itu berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan variabel terikatnya. Sebaliknya jika R 2 Universitas Sumatera Utara semakin kecil atau mendekati 0 maka dapat dikakatakan bahwa sumbangan dari variabel bebas terhadap variasi variabel terikatnya semakin kecil. Hal ini berarti model yang digunakan semakin lemah untuk menerangkan variasi variabel terikatnya. Secara umum dapat dikatakan bahwa besarnya koefisien determinasi berganda R 2 berada diantara 0 dan 1 atau 0 ≤ R 2 ≤ 1.

3. Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas terjadi karena adanya perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dalam pengujian ini menggunakan diagram pancar residual. c. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk

PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, lebih dikenal dengan Bank BNI merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia yang memiliki 166 Kantor Cabang, 754 Kantor Layanan, 41 Kantor Kas dan 31 Kas Mobil yang tersebar di seluruh Indonesia serta 5 Cabang Luar Negeri. Sampai saat ini BNI memiliki lebih 2300 ATM ditambah 5000 ATM LINK dan 5000 ATM Bersama, serta fasilitas phonebanking 24 jam BNI Call di 500046 sesuai no area telepon atau 021-500046 via ponsel. Sejarah berdirinya sejak 1946, BNI yang dahulu dikenal sebagai Bank Negara Indonesia, merupakan bank pertama yang didirikan dan dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Bank Negara Indonesia mulai mengedarkan alat pembayaran resmi pertama yang dikeluarkan Pemerintah Indonesia, yakni ORI atau Oeang Republik Indonesia, pada malam menjelang tanggal 30 Oktober 1946, hanya beberapa bulan sejak pembentukannya. Hingga kini, tanggal tersebut diperingati sebagai Hari Keuangan Nasional, sementara hari pendiriannya yang jatuh pada tanggal 5 Juli ditetapkan sebagai Hari Bank Nasional. Menyusul penunjukan De Javsche Bank yang merupakan warisan dari Pemerintah Belanda sebagai Bank Sentral pada tahun 1949, Pemerintah membatasi peranan Bank Negara Indonesia sebagai bank sirkulasi atau bank sentral. Bank Negara Indonesia lalu ditetapkan sebagai bank pembangunan, dan kemudian 51 Universitas Sumatera Utara diberikan hak untuk bertindak sebagai bank devisa, dengan akses langsung untuk transaksi luar negeri. Sehubungan dengan penambahan modal pada tahun 1955, status Bank Negara Indonesia diubah menjadi bank komersial milik pemerintah. Perubahan ini melandasi pelayanan yang lebih baik dan tuas bagi sektor usaha nasional. Sejalan dengan keputusan penggunaan tahun pendirian sebagai bagian dari identitas perusahaan, nama Bank Negara Indonesia 1946 resmi digunakan mulai akhir tahun 1968. Perubahan ini menjadikan Bank Negara Indonesia lebih dikenal sebagai BNI 46. Penggunaan nama panggilan yang lebih mudah diingat - Bank BNI - ditetapkan bersamaan dengan perubahaan identitas perusahaan tahun 1988. Tahun 1992, status hukum dan nama BNI berubah menjadi PT Bank Negara Indonesia Persero, sementara keputusan untuk menjadi perusahaan publik diwujudkan melalui penawaran saham perdana di pasar modal pada tahun 1996. Kemampuan BNI untuk beradaptasi terhadap perubahan dan kemajuan lingkungan, sosial-budaya serta teknologi dicerminkan melalui penyempurnaan identitas perusahaan yang berkelanjutan dari masa ke masa. Hal ini juga menegaskan dedikasi dan komitmen BNI terhadap perbaikan kualitas kinerja secara terus-menerus. Pada tahun 2004, identitas perusahaan yang diperbaharui mulai digunakan untuk menggambarkan prospek masa depan yang lebih baik, setelah keberhasilan mengarungi masa-masa yang sulit. Sebutan Bank BNI dipersingkat menjadi BNI, sedangkan tahun pendirian 46 digunakan dalam logo perusahaan untuk meneguhkan kebanggaan sebagai bank nasional pertama yang lahir pada era Negara Kesatuan Republik Indonesia. Universitas Sumatera Utara Berangkat dari semangat perjuangan yang berakar pada sejarahnya, BNI bertekad untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi negeri, serta senantiasa menjadi kebanggaan negara

4.1.2. Visi dan Misi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Visi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk adalah menjadi Bank kebanggaan nasional yang unggul dalam layanan dan kinerja. Pernyataan Visi: Menjadi Bank kebanggaan nasional, yang menawarkan layanan terbaik dengan harga kompetitif kepada segmen pasar korporasi, komersial dan konsumer. Misi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk adalah : 1. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada seluruh nasabah, dan selaku mitra pillihan utama the bank choice. 2. Meningkatkan nilai investasi yang unggul bagi investor. 3. Menciptakan kondisi terbaik sebagai tempat kebanggaan untuk berkarya dan berprestasi. 4. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan sosial. 5. Menjadi acuan pelaksanaan kepatuhan dan tata kelola perusahaan yang baik.

4.1.3. Filosofi Logo Baru PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk

1. Identitas Baru BNI – Dasar Pembuatan Desain Identitas baru BNI merupakan hasil desain ulang untuk menciptakan suatu identitas yang tampak lebih segar, lebih modern, dinamis, serta menggambarkan posisi dan arah organisasi yang baru. Identitas tersebut merupakan ekspresi brand baru yang Universitas Sumatera Utara tersusun dari simbol “46” dan kata “BNI” yang selanjutnya dikombinasikan dalam suatu bentuk logo baru BNI. 2. Huruf BNI Huruf “BNI” dibuat dalam warna turquoise baru, untuk mencerminkan kekuatan, otoritas, kekokohan, keunikan dan citra yang lebih modern. Huruf tersebut dibuat secara khusus untuk menghasilkan struktur yang orisinal dan unik. 3. Simbol “46” Angka “46” merupakan simbolisasi tanggal kelahiran BNI, sekaligus mencerminkan warisan sebagai sebagai bank pertama di Indonesia. Dalam logo ini, angka “46” diletakkan secara diagonal menembus kotak berwarna jingga untuk menggambarkan BNI baru yang modern. 4. Palet Warna Palet warna korporat telah didesain ulang, namun tetap mempertahankan warna korporat yang lama, yakni turquoise dan jingga. Warna turquoise yang digunakan pada logo baru ini lebih gelap, kuat mencerminkan citra yang lebih stabil dan kokoh. Warna jingga yang baru lebih cerah dan kuat, mencerminkan citra lebih percaya diri dan segar. Logo “46” dan “BNI” mencerminkan tampilan yang modern dan dinamis. Sedangkan penggunakan warna korporat baru memperkuat identitas tersebut. Hal ini akan membantu BNI melakukan diferensiasi di pasar perbankan melalui identitas yang unik, segar dan modern. Universitas Sumatera Utara

4.1.4. Budaya Perusahaan

Budaya Kerja BNI ”PRINSIP 46” merupakan Tuntunan Perilaku Insan BNI, terdiri dari : 4 Empat Nilai Budaya Kerja, yaitu : 1. Profesionalisme 2. Integritas 3. Orientasi Pelanggan 4. Perbaikan Tiada Henti 6 Enam Nilai Perilaku Utama Insan BNI, yaitu : 1. Meningkatkan Kompetensi dan Memberikan Hasil Terbaik 2. Jujur, Tulus dan Ikhlas 3. Disiplin, Konsisten dan Bertanggungjawab 4. Memberikan Layanan Terbaik Melalui Kemitraan yang Sinergis 5. Senantiasa Melakukan Penyempurnaan 6. Kreatif dan Inovatif

4.1.5. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Manajemen secara umum mempunyai beberapa fungsi dan salah satu diantaranya adalah pengorganisasian. Sebagai wujud pengorganisasian maka perusahaan umum menyusun struktur organisasi. Struktur organisasi yang baik dan efektif hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga di dalamnya terdapat suatu gambaran yang jelas mengenai tugas, wewenang dan tanggung jawab dari setiap unit organisasi yang baik maka semua pekerjaan akan terorganisir dengan baik dan teratur. Universitas Sumatera Utara Struktur organisasi menunjukkan adanya hubungan tugas dan wewenang antara pejabat administratif secara horizontal dan vertikal. PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk sebagai suatu badan usaha berbentuk persero terbuka yang saham-saham perusahaan sudah terbuka seluruh kegiatannya dengan dipimpin oleh seorang Pemimpin Cabang. Untuk lebih jelas dapat dilihat struktur organisasi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk Cabang Gunungsitoli, pada Gambar 4.1 berikut ini: Sumber: PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli, 2011. Gambar 4.1. Struktur Organisasi PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli, 2011

4.1.6. Produk dan Jasa yang Ditawarkan oleh PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk

Bank dalam kegiatan usahanya menyediakan berbagai fasilitas perbankan dan menawarkan berbagai produk dan jasa. Hal ini dimaksud untuk dapat menghimpun dan Universitas Sumatera Utara kemudian dialokasikan kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Dunia perbankan diharapkan memberikan berbagai fasilitas yang dapat memperlancar usaha masyarakat sehingga dapat mendorong pembangunan dan menggerakkan perekonomian. 1. BNI Taplus Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat menurut syarat tertentu yang disepakati antara nasabah dengan BNI dan hanya dapat dibuka dalam mata uang Rupiah. 2. BNI Taplus Bisnis Simpanan masyarakat secara perorangan dalam bentuk valuta rupiah yang transaksi penyetoran penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui teller, dan fasilitas melalui ATM maupun phoneplus. 3. BNI Haji Tabungan yang dipergunakan sebagai sarana untuk menghimpun dan membayar Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji. 4. BNI TKI Tabungan bagi para CTKITKI yang akan atau sedang bekerja di Luar Negeri dimana salah satu fungsinya sebagai sarana penerimaan Kiriman Uang Remitansi. 5. BNI Tapenas Tabungan berjangka dalam mata uang Rupiah dengan jumlah setoran bulanan dan jangka waktu tertentu yang disertai dengan manfaat perlindungan asuransi. Universitas Sumatera Utara 6. BNI Giro Simpanan dari pihak ketiga pada bank yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan mempergunakan CekBilyet Giro BG, surat perintah pembayaran lainnya atau dengan cara pemindahbukuan. 7. BNI Deposito Simpanan yang penarikannya dapat dilakukan pada jangka waktu tertentu menurut perjanjian antara penyimpan dengan bank. 8. BNI SMS Banking Layanan perbankan bagi nasabah BNI, berupa layanan transaksi non finansial dan transaksi finansial melalui telepon seluler ponsel dengan cara mengetik dan mengirim SMS. 9. BNI Simponi Layanan program pensiun yang diselenggarakan oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan BNI dan bisa diikuti oleh semua lapisan masyarakat apapun profesinya. 10. BNI Emerald Layanan priority banking BNI yang disediakan secara khusus kepada nasabah individualperorangan yang ada di kantor-kantor cabang BNI segmen Private Banking dan Priority Banking. 11. BNI Inkaso Jasa pengiriman dan penagihan suratdokumen berharga danatau suratdokumen perdagangan niaga dalam mata uang rupiah kepada pihak yang menerbitkan atau yang ditentukan tertarik dalam suratdokumen berharga tersebut didalam negeri. Universitas Sumatera Utara 12. BNI VMG Rupiah Travellers Cheque TC yang diterbitkan oleh BNI dengan denominasi tertentu yang berfungsi sebagai pengganti uang tunai, dapat dibeli dan diuangkan pada CabangCabang PembantuKantor Layanan BNI dalam negeri serta tempat- tempat yang ditunjuk oleh BNI. 13. BNI SDB Kotak dengan ukuran-ukuran tertentu yang disediakan oleh bank yang disimpan dalam ruang khasanah tahan api untuk kepentingan masyarakat guna menyimpan barang-barang berharga untuk jangka waktu tertentu, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh bank. 14. BNI Internet Banking Layanan perbankan melalui internet selama 24 jam dalam mendapatkan segala informasi dan melakukan transaksi perbankan tanpa harus beranjak dari tempat dengan jaminan privacy yang tinggi serta tidak dibatasi ruang, waktu dan gerak. 15. BNI Kiriman Uang Transaksi pemindah bukuan antar cabang atas perintah pengiriman uang dengan setoran tunaipemindahan untuk dibayarkan secara tunai atau pemindahbukuan kepada penerima melalui cabang pembayar. 16. BNI Griya Fasilitas kredit konsumen untuk keperluan pembelian, pembangunan, renovasi rumah tinggal, rumah susun, ruko, apartemen dan rumah peristirahatan villa atau pembelian lahankavling siap bangun. Universitas Sumatera Utara 17. BNI MultiGuna Fasilitas kredit konsumen untuk keperluan pengembangan profesi antara lain pembelian peralatan kedokteran, renovasi kantor dan lain-lain atau untuk keperluan konsumtif antara lain biaya pendidikan, biaya pernikahan, biaya travelling, rumah sakit dan lainnya. 18. BNI Fleksi Fasilitas kredit konsumen tanpa agunan untuk segala keperluan konsumtif. 19. BNI OTO Fasilitas kredit konsumen untuk keperluan pembelian dan refinancing mobil serta pembelian sepeda motor. 20. BNI INSTAN Fasilitas kredit konsumen yang dijamin dengan simpanan dalam bentuk Deposito, Giro, Dollars Plus dan Tabungan yang diterbitkan Bank BNI. 21. Garansi Bank GB Pernyataan secara tertulis dari Bank berisis kesanggupan untuk menjamin kewajiban debitur terjaminyang dijamin kepada pihak ketiga penermapemegang jaminan. 4.2. Karakteristik Responden 4.2.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Karakteristik responden berdasarkan umur dapat dilihat pada Tabel 4.1 di bawah ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Umur Jumlah Orang 20 – 25 92 23,78 26-30 186 48,06 31 – 38 100 28,16 Total 383 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.1 menunjukkan bahwa umur responden yang paling dominan adalah yang berusia 26 sampai dengan 30 tahun yang berjumlah 186 orang 48,06. Responden yang berusia 20 tahun sampai dengan 25 tahun berjumlah 92 orang 23,78. Responden yang berusia 31 tahun sampai dengan 38 tahun berjumlah 109 orang 28,16. Berdasarkan umur responden tersebut memberikan gambaran bahwa nasabah Taplus pada BNI Cabang Gunungsitoli di Pulau Nias didominasi oleh nasabah berumur 26 – 30 tahun. Karena pada usia tersebut umumnya responden umumnya telah memiliki pekerjaan dan penghasilan yang dapat ditabungnya.

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Orang Laki-laki 231 59,68 Perempuan 156 40,32 Total 383 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.2. menunjukkan bahwa responden yang berjenis kelamin laki-laki berjumlah 231 orang 59,68 dan yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 156 orang 40,32. Hal ini menunjukkan, secara umum nasabah Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli yang dominan adalah laki-laki. Universitas Sumatera Utara Hal ini dikarenakan di Pulau Nias, pria yang lebih produktif dan aktif bekerja mencari nafkah untuk keluarga, sementara parempuan lebih banyak mengurus rumah tangga, atau berjualan di pasar.

4.2.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan

Karakteristik responden berdasarkan status perkawinan dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Status Perkawinan Status Pernikahan Jumlah Orang Menikah 211 54,52 Belum Menikah 176 45,48 Total 383 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.3 menunjukkan bahwa responden yang berstatus menikah berjumlah 211 orang 54,52, dan yang berstatus belum menikah berjumlah 176 orang 45,48. Hal ini menunjukkan bahwa nasabah Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli didominasi oleh nasabah yang telah menikah. Karena umumnya responden yang telah menikah lebih memikirkan dan merencana masa depan keluarganya dibandingkan dengan responden yang belum menikah. Sehingga lebih banyak responden yang telah menikah yang menjadi nasabah Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli.

4.2.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Karakteristik responden berdasarkan pendidikan terakhir dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir Pendidikan Terakhir Jumlah Orang SD 58 14,99 SLTP 36 9,30 SLTA 129 33,33 S1 162 41,86 S2 2 0,52 Total 383 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.4 menunjukkan bahwa tingkat pendidikan nasabah Taplus pada PT Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli lebih dominan yang memiliki pendidikan terakhir S1 sebanyak 162 orang 41,86, nasabah Taplus pada PT Bank Negara IndonesiaPersero Tbk, Cabang Gunungsitoli yang memiliki pendidikan terakhir SD sebanyak 58 orang 14,99, nasabah Taplus yang memiliki pendidikan terakhir SLTP sebanyak 36 orang 9,30, nasabah Taplus yang memiliki pendidikan terakhir SLTA sebanyak 129 orang 33,33, dan nasabah Taplus yang memiliki pendidikan terakhir S2 sebanyak 2 orang 0,52. Hal ini dikarenakan banyaknya nasabah Taplus yang berprofesi sebagai karyawan maupun wirausahawan. Dimana mereka dituntut untuk memiliki latar belakang pendidikan yang sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan yang umumnya adalah Sarjana S1.

4.2.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menabung

Karakteristik responden berdasarkan lama bekerja dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Menabung Lama Menabung Jumlah Orang 1 tahun 274 70,80 5 tahun 62 16,02 10 tahun 51 13,18 Total 383 100,0 Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Universitas Sumatera Utara Tabel 4.5 menunjukkan bahwa lama responden menjadi nasabah Taplus pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli yang paling dominan adalah yang nasabah Taplus dengan lama menabung kurang dari 1 tahun, yang berjumlah 274 orang 70,80. Dan nasabah Taplus dengan lama menabung kurang dari 5 tahun berjumlah 62 orang 16,02, serta nasabah Taplus dengan lama menabung kurang dari 10 tahun berjumlah 51 orang 13,18. Nasabah Taplus yang telah lama menabung kurang dari 5 tahun sampai dengan kurang dari 10 tahun, umumnya adalah nasabah Taplus PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, Cabang Gunungsitoli dari luar kota Nias, yang dikarenakan tugas mengharuskan mereka pindah ke Gunungsitoli. Responden yang terbesar adalah responden dengan lama menabung kurang dari 1 tahun. Hal ini disebabkan banyak yang membuka rekening pada PT. Bank Negara Indonesia Persero Tbk, karena diharuskan oleh perusahaan untuk pembayaran gaji. 4.3. Hasil Penelitian Uji Asumsi Klasik 4.3.1. Hasil Penelitian Uji Asumsi Klasik Hipotesis Pertama Sebelum melakukan pengujian hipotesis dari penelitian ini, terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk memastikan bahwa alat uji regresi berganda dapat digunakan atau tidak. Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi, maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat dipergunakan. Universitas Sumatera Utara

1. Hasil Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai adalah metode plot. Cara pengambilan keputusannya pada metode plot adalah: a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas Hipotesis Pertama Universitas Sumatera Utara Pada Gambar 4.2 dapat dilihat bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model garis regresi memenuhi asumsi normalitas dan tidak terjadi masalah normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel bebas sama dengan nol. Oleh karena itu, hasil penelitian ini dapat diringkas dan disimpulkan sebagai berikut. Tabel 4.6. Coefficients Hipotesis Pertama Coefficients a 12,313 1,780 6,918 ,000 ,163 ,041 ,197 3,975 ,000 1,000 1,000 ,131 ,044 ,148 2,986 ,003 1,000 1,000 Constant X1 X2 Model 1 B Std. Error Unstandardized Coefficients Beta Standardized Coefficients t Sig. Tolerance VIF Collinearity Statistics a. Dependent Variable: Y Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Tabel 4.7. Ringkasan Hasil Uji Multikolinieritas Hipotesis Pertama Variabel Independen Tolerance VIF Simpulan X1 1,000 1,000 Tidak terjadi multikolineritas X2 1,000 1,000 Tidak terjadi multikolineritas Sumber: Hasil Penelitian, 2011 Data Diolah Berdasarkan Tabel 4.7 diatas, dapat diketahui hasil perhitungan nilai tolerance menunjukkan, variabel bebas tidak memiliki nilai tolerance kurang dari 10 yang Universitas Sumatera Utara berarti tidak ada korelasi antar variabel bebas yang nilainya lebih dari 95. Hasil perhitungan nilai Variance Inflation Factor VIF juga menunjukkan hal yang sama, tidak ada variabel bebas yang memiliki nilai VIF lebih besar dari 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolineritas antar variabel bebas dalam model regresi.

3. Uji Heteroskedastisitas