Metode Pengajian Komunitas Punk Muslim

B. Pengaruh Pengajian Terhadap Sikap Keberagamaan Komunitas Punk Muslim

Pengaruh yang paling banyak dirasakan oleh anggota pengajian adalah perubahan sikap dan tingkah laku mereka dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini senada dengan lebih seringnya ustadz menyampaikan materi tentang masalah yang berkaitan seputar akhlak dan mu’amalah. Kebanyakan anggota komunitas Punk Muslim sudah berhijrah dari kehidupan kelam masa lalunya kepada kehidupan saat ini yang normal sebagaimana manusia lain pada umumnya. Menurut pengakuan beberapa anggota komunitas Punk Muslim setelah mereka mengikuti kegiatan di komunitas ini khususnya pengajian, kehidupan mereka menjadi berubah. Darma mengatakan bahwa salah satu tujuan lain ia bergabung dalam pengajian ini karena ia ingin berbagi ilmu agama yang di dapat selama di pesantren. Hal ini ia lakukan agar teman-teman Punk Muslim tidak terjerumus dalam lingkaran setan. Darma juga memberi pernyataan bahwa hidup anggota Punk Muslim boleh di jalanan tapi hidup kami harus tetap berkualitas sebagai seorang hamba Tuhan.

1. Aqidah

Komunitas ini telah berhasil memasukkan 2 orang Punk non Islam masuk ke dalam agama Islam. Salah satunya adalah Gondrong, seorang pengamen yang biasa beroperasi di sekitar terminal Pulogadung. Gondrong menuturkan bahwa dia benar-benar mendapatkan hidayah dari komunitas Punk Muslim ini, khususnya dari pertama kali dia mengikuti pengajian. Hidayah, adalah kata yang selama hidupnya tidak pernah dia ketahui apa maknanya dan bagaimana rasanya. Awalnya ia tertarik dengan pengajian Punk Muslim. Ia tertarik dengan kemasan pengajian yang unik dengan beranggotakan Punk dan anak jalanan. Tempat mengajinya pun di pinggir jalan. Karena ketertarikannya itu ia jadi sering hadir dan mengikuti pengajian tersebut. Sampai suatu ketika Punk Muslim mengadakan Jambore, Gondrong pun ikut dalam acara tersebut. Setelah pulang dari Jambore, Gondrong menyatakan diri ingin masuk Islam kepada Darma. Padahal saat itu Darma dan kawan-kawan tidak mengetahui bahwa Gondrong ternyata seorang non muslim. Dan akhirnya Gondrong bersyahadat di sebuah masjid yang dihadiri oleh Ustadz Zaki dan beberapa anggota Punk Muslim lainnya. Darma mengaku terkejut dengan masuknya Gondrong ke dalam agama Islam. Karena pada awalnya tidak ada satupun di antara mereka Punk Muslim yang mengetahui kalau Gondrng bukanlah seorang muslim. Darma juga merasa sangat terharu dengan hal ini sampai ia mengaku tidak dapat berkata-kata selama proses syahadat-nya Gondrong. Darma merasa terharu karena bagaimana bisa seorang non muslim ingin masuk Islam karena tertarik dengan pengajian kecil seperti Punk Muslim yang anggotanya tidak memiliki kelebihan apapun. Gondrong mengaku setelah mengucap dua kalimat syahadat, hatinya merasa lebih tenang dan nyaman. Apalagi ketika ia baru menjadi seorang mua’laf, ia merasa banyak saudara sesama Punk Muslim yang selalu bersama dan menemaninya. Resmi menjadi seorang muslim, pastinya Gondrong mempunyai konsekuensi untuk menjalankan ajaran agama barunya, yaitu Islam. Ia mulai belajar tata cara sholat, puasa, dan zakat serta banyak belajar tentang Islam. Keseluruhannya itu dengan mudah ia dapatkan dalam pengajian rutin bersama dengan anggota komunitas Punk Muslim lainnya. Saat ini ia telah menikah dan memiliki anak. Dan sampai dengan saat ini pula ia masih merasakan hal yang sama saat ia baru saja mengucapkan dua kalimat syahadat. Rasa senang dan tenang setelah memeluk Islam sangat ia rasakan seperti halnya bayi yang baru terlahir di dunia.

2. Akhlak

Darma bercerita, dirinya mulai terjerumus ke lembah hitam itu saat ia usia 9 tahun dan masih duduk di bangku kelas 3 SD. Ia terlahir dari keluarga yang tidak terlalu menekankan masalah agama. Kedua orang tuanya memberikan kebebasan kepada anak-anaknya untuk masalah agama. Karena Ayah Darma saat menikah dengan Ibunya adalah seorang non Muslim sedangkan ibunya seorang muslimah. Saat menikah, kedua orang tua Darma masih tetap memegang teguh ajaran agamanya masing-masing. Hal inilah yang menjadikan Darma labil dalam masalah agama. Namum, lama kelamaan Ayah Darma akhirnya menjadi seorang mu’alaf. Ketika Ayahnya menjadi seorang mu’alaf, ternyata tidak pula merubah kehidupan Darma untuk menjadi lebih baik. Saat usia 9 tahun Darma mulai turun ke jalan untuk