Anggota Pengajian Komunitas Punk Muslim

dari mereka sibuk dengan pekerjaan masing-masing dan jarak tempat pengajian saat ini agak jauh menurut mereka dari tempat awal.

3. Materi Pengajian Komunitas Punk Muslim

Materi pengajiannya berkisar antara tauhid, akhlak, fiqh, dan mu’amalah, menghafal Al Qur’an dan hadits serta ada pula tambahan materi lainnya seperti seputar dunia Islam dan berita terkini. Materi-materi yang paling mereka sukai adalah yang bersifat praktis yang mudah mereka fahami dan bisa langsung diamalkan. Sedangkan materi dengan pembahasan agak sulit mereka kurang sukai karena mereka merasa sulit untuk memahaminya. Materi tauhid yang disampaikan berkisar seputar masalah keesaan Allah SWT., taqdir, surga dan neraka, rahasia usia, rezeki, jodoh, hari kiamat, dan mempercayai adanya makhluk ghaib. Sedangkan materi tentang akhlak seputar masalah sikap, tingkah laku, dan tata karma. Kemudian materi fiqh yang menjadi kesenangan mereka karena materi fiqh berhubungan erat dengan ibadah mahdhoh sehari-hari. Di antara materi fiqh yang mereka sukai adalah tata cara wudhu, sholat, puasa, dan zakat. Selanjutnya adalah materi tentang mu’amalah yang meliputi masalah berbuat baik kepada orang tua dan keluarga, pergaulan baik dengan sesama manusia dan lingkungan masyarakat, cara berpakaian, dan mencari rezeki mengamen. Materi yang paling sering disampaikan biasanya berkisar tentang akhlak, mu’amalah, dan fiqh. Karena selain materi-materi tersebut disukai oleh mereka, materi-materinya juga sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari. Dengan begitu mereka dapat mudah memahami, mengamalkan, dan mengajarkan kepada teman- teman mereka yang lainnya.

4. Metode Pengajian Komunitas Punk Muslim

Acara pengajian ini biasa diawali dengan bersama-sama membaca basmalah kemudian dilanjutkan dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an bergantian oleh masing-masing anggota dan mereka juga menyimak dari bacaan anggota lainnya. Setelah membaca Al Qur’an, acara berikutnya adalah penyampaian materi. Cara penyampaian materi dalam pengajian ini yaitu dengan menggunakan metode ceramah dan menggunakan media mimbar. Maksudnya, anggota pengajian, termasuk ustadz, membentuk lingkaran dan posisi ustadz berada di tengah-tengah antara anggota pengajian. Penyampaian materi biasanya didahului dengan ceramah oleh ustadz yang bersangkutan. Setelah penyampaian materi selesai, kemudian dilanjutkan dengan tanya jawab secara langsung antara anggota pengajian dengan ustadz. Anggota pengajian antusias dalam bertanya setelah penyampauin materi. Hal ini terlihat dari sebagian besar anggota pengajian yang bertanya kepada ustadz. Lalu ustadz menjawab pertanyaan dari anggota pengajian yang bertanya sampai dengan selesai. Para anggota pengajian termasuk orang-orang yang berani sehingga mereka tidak malu untuk bertanya kepada. Justru mereka sangat senang ada yang bisa membantu dan menjawab pertanyaan mereka. Karena hal itu juga didorong oleh keingintahuan mereka terhadap materi yang disampaikan oleh ustadz. Biasanya juga pertanyaan yang mereka tanyakan tidak juah tentang contoh-contoh dari keseharian mereka, baik yang dikaitkan dengan materi ataupun yang tidak sesuai dengan materi. Kemudian juga Ustadz Zaki, khususnya, menciptakan suasana pengajian menjadi lebih santai dan akrab. Pengajian ini biasa mereka lewati sambil makan makanan kecil dan minuman ringan, bahkan tidak jarang pula sambil merokok. Suasana yang seperti itu menambah nyaman para anggota pengajian dan membuat mereka memperhatikan materi yang disampaikan serta menjadikan mereka rajin untuk mengikuti pengajian rutin. Diakui pula oleh anggota pengajian bahwa suasana pengajian yang Ustadz Zaki bawakan sangat sederhana, menyentuh, dan akrab. Setelah itu dilajutkan dengan diskusi dua arah bertema bebas, kadang tidak menyangkut materi yang baru saja disampaikan, antara ustadz dan anggota pengajian. Di sinilah mereka merasakan kedekatan hubungan yang erat antara sesama anggota Punk Muslim. Hal ini juga dapat mereka rasakan saat sharing permasalah-permasalahan sesama mereka. Karena di saat itulah mereka sama- sama merasakan satu nasib dan satu penanggungan. Hal itu jugalah yang menyebabkan komunitas ini menjadi kompak dan memiliki hubungan yang baik antara sesama anggota Punk Muslim.