paling  penting  adalah  kesiapan  peneliti  untuk  memahami  kondisi komunitas tersebut.
Sebagai  dasar  utama  dalam  penelitian  dengan  menggunakan pendekatan  kualitatif  yaitu  dengan  mencurahkan  perhatian  terhadap
hubungan  antar  orang  perorang dan  kelompok,  serta  melihat  secara langsung obervasi terlibat hubungan-hubungan antar orang  tersebut. Hal
ini  menunjukkan  adanya  interaksi  antara  peneliti  dengan  orang  yang diteliti,  mengenai  pemahaman  nilai-nilai  budaya,  kepercayaan,  pola
perilaku,  bahasa  dan  tata  krama  serta  usaha  untuk  merasakan  atau mengalami  motif  dan  emosi  mereka,  merupakan  ciri  utama  dalam
penelitian yang menggunakan pendekatan kualitatif. Dari  pandangan  tersebut  akan  dapat  diperoleh  informasi
sesungguhnya  tentang  makna  dari  data  yang  diharapkan  dari  penelitian yang  dilaksanakan.  Seperti tentang  bagaimana  komunitas  Punk  Muslim
berpenampilan,  proses  berlangsungnya  pengajian,  kemudian  perubahan sikap yang komunitas Punk Muslim rasakan dalam hidup mereka.
Selain  dari  mempersiapkan  diri  untuk  melihat  secara  langsung, peneliti  juga  mempersiapkan  beberapa  pedoman  wawancara  sebagai
pemandu yang digunakan di lapangan. Dan penelitian ini dilakukan secara individual.
Setelah  segalanya  dianggap  cukup,  barulah  dirancang  untuk  turun ke  lapangan  serta tidak  lupa  membuat jadwal  kegiatannya.  Hal  ini
dimaksudkan  agar  waktu  penelitian  dapat  digunakan  seefesien  mungkin oleh  penulis  dan  dapat  berjalan  sesuai  dengan  rencana  yang  telah
ditentukan oleh penulis di awal sebelum penelitian berlangsung.
b.  Penentuan Lokasi Penelitian
Agar  tujuan  penelitian  ini  dapat  tercapai  sebagaimana  mestinya, maka  penelitian  ini  sengaja  menetapkan  lokasi di  terminal  Pulogadung
Jakarta Timur. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara purposiv, yaitu  lokasi  penelitian  yang  sudah  ditentukan  sebelumnya.  Dalam  hal  ini
penulis  menentukan  Terminal  Pulogadung  Jakarta  Timur  sebagai  tempat pelaksanaan  penelitian.  Alasan  penulis  memilih  lokasi  tersebut  karena
lokasi tersebut merupakan base camp dari komunitas Punk Muslim. Base  camp  yaitu  tempat  yang  biasa  mereka  gunakan  untuk
melaksanakan aktivitas Punk Muslim. Sehingga data-data yang diperlukan untuk penelitian ini akan dapat diperoleh dari lokasi ini. Selain itu, lokasi
ini  pun  tempat  berkumpulnya  komunitas  Punk  Muslim,  maka  dengan sendirinya penelitian ini dapat melihat bagaimana mereka berinteraksi baik
sesama  mereka  ataupun  masyarakat  lainnya.  Serta  dari lokasi  ini  juga dapat  diketahui  bagaimana  mereka  memahami  agama  dan  melaksanakan
ibadah-ibadah lainnya.
c
. Pengumpulan Data Lapangan
Untuk  menghimpun  data-data  di  lapangan  digunakan  pendekatan kualitatif,  meskipun  demikian  penelitian  ini  juga  tidak  mengabaikan
penggunaan  data-data  kuantitatif  dalam  hal-hal  tertentu  sesuai  dengan maksud penelitian ini.
Pendekatan  yang  bersifat  kualitatif  dilakukan  melalui  kegiatan pengamatan  secara  langsung  di  lapangan  dan  wawancara  mendalam
dengan  beberapa  informan  yang  telah  direncanakan  sebelumnya.  Hasil pengamatan  tersebut  dicatat  sesuai  dengan  prinsip-prinsip  pendekatan
kualitatif, yaitu sejak dari catatan ringkas atau catatan lapangan, diteruskan kepada  bentuk  laporan  yang  diperluas  atau  dikembangkan  dan  diakhiri
dengan analisa dan interpretasi data. Catatan atau laporan-laporan ringkas dalam bentuk deskripsi dibuat
setiap  kegiatan  pengamatan  yang  dilakukan.  Itulah  sebabnya  penulis membekali  diri  dengan  alat  perekam  sebagai  pembantu  catatan  dan
ingatan, seperti tape recorder, camera digital, dan alat-alat tulis. Analisa  sementara  ini  bukan  saja  ditujukan  kepada  data  hasil
rekaman  dari  pengamatan  secara  langsung,  tetapi  juga  ditujukan  kepada data-data  hasil  wawancara,  baik  wawancara  mendalam  ataupun
wawancara  terstruktur.  Hal  ini  dimaksudkan  agar  hasil  pengamatan  dan wawancara  tersebut  dapat  dimengerti  dan  dipahami  pada  saat  penulisan
dimulai.  Analisa  akhir  dilaksanakan  setelah  seluruh  data  terkumpul, selanjutnya  didapat  kesamaan  pandangan  mengenai  maksud  dan  tujuan
penelitian. Kegiatan selanjutnya adalah merancang waktu dan pelaksanaan pembuatan laporan.
Selain  instrumen  pengumpulan  data  yang  telah  dipersiapkan sebelumnya,  penelitian  menggunakan  wawancara  mendalam  untuk
menghimpun  data  tentang  pendapat  dan  pandangan  seseorang  terhadap masalah  yang  telah,  sedang,  dan  akan  terjadi  dari  masalah  yang  sedang
diteliti.  Karena  tujuan  wawancara  ini  adalah  untuk  memeroleh  informasi mengenai  pandangan  seseorang  tentang  sesuatu  maka  informasi  terpaksa
digali  berulang-ulang,  atau  adakalanya  pandangan narasumber  itu  diuji dengan pendapat  narasumber  yang  lainnya.  Hal  ini  di  maksudkan  untuk
memahami  makna  sesungguhnya  dari  suatu  fenomena  tertentu,  atau dikatakan  sebagai  suatu  upaya  untuk  memahami  konsep  yang  digunakan
para informan mengenai suatu hal. Untuk melengkapi data-data yang diperlukan diperukan juga data-
data tertulis, baik berupa hasil tulisan atau penelitian pribadi ataupun dari instansi-instansi tertentu. Misalnya tentang monografi kelurahan, statistik-
statistik  kelurahan,  jumlah  anggota  Punk  Muslim,  kegiatan-kegiatannya, dan berbagai identifikasi yang diperkirakan mempunyai hubungan dengan
masalah dan tujuan penelitian. Agar  kegiatan  di  lapangan  dapat  berjalan  sebagaimana  mestinya,
maka disusunlah tahapan-tahapan penelitian sebagai berikut: 1. Tahap Persiapan Lapangan
Pada  tahap  awal  ini  ditetapkan  tugas  utama  penulis  adalah  untuk memberikan gambaran umum mengenai lokasi penelitian, serta merancang
beberapa informan yang akan digunakan dalam penelitian ini. Untuk menetapkan lokasi yang tepat untuk penelitian, sebelumnya
diadakan  penelitian  pendahuluan,  hal  ini  dimaksudkan  agar  data  yang diharapkan dapat diperoleh sesuai dengan tujuan penelitian, selain itu pada
penelitian  awal  prelimenery  research  ini  ditetapkan  pula  beberapa informan, hal ini dimaksudkan agar pada lokasi penelitian itu telah tersedia
beberapa informan yang dapat memberikan informasi kepada peneliti dan mengenai ragam masalah yang diteliti. Pada prelimenery research ini pula
diadakan  pendekatan  dengan  berbagai  pihak  yang  diperkirakan  dapat memberikan bantuan untuk kelancaran penelitian.
Setelah  penelitian  awal  dilaksanakan,  maka  dirancang  pembuatan instrumen, dengan mempertimbangkan berbagai hal terutama yang terkait
dengan  tujuan  dan  maksud  penelitian  serta  lokasi  dan  informan  yang dituju. Pertimbangan-pertimbangan itu dianggap penting karena yang satu
dan  lainnya  saling  terkait  dan  tidak  dapat  diabaikan  salah  satu  di antaranya.
Selain  daripada  persiapan  penelitian  sebagaimana  di  atas,  maka yang  tidak  kalah  pentingnya  yaitu  mengurus  hal-hal  yang  berkenaan
dengan  administrasi,  seperti  izin  kepada  pembimbing  komunitas  Punk Muslim karena yang akan menjadi obyek penelitian.
2. Tahap Pendekatan Kepada Anggota Punk Muslim Karena penelitian sangat mengandalkan informan, maka ketepatan
menentukan  informan  serta  pendekatan  kepada  mereka  adalah  hal-hal penting  yang  harus  dilakukan.  Salah  satu  syarat  bagi  seorang  informan
adalah  memahami  persoalan  yang  sedang  diteliti,  atau  mereka  yang berperan  dan  mempunyai  pengetahuan  yang  luas  tentang  permasalahan
yang sedang diteliti. Setelah  ditetapkan  beberapa  orang  informan  maka  langkah
selanjutnya  adalah,  berkenalan  dan    membina  hubungan  sebaik  mungkin dengan  mereka,  untuk  itu  pada  kunjungan  pertama  sengaja  tidak
difokuskan  untuk  melakukan  wawancara,  tetapi  lebih  banyak  ditujukan untuk  memperkenalkan  diri,  mendengarkan  cerita  dari  informan  serta
mengenal  para  informan  lebih  jauh.  Pada  tahap  ini  dikenali  tentang keluarga,  keberadaan  mereka,  pendidikan,  hobi,  pekerjaan,  dan  beberapa
hal lainnya yang berkenaan dengan informan. 3. Tahap Pengumpulan Data
a Observasi,  yaitu  mengadakan  pengamatan  secara  langsung  untuk memperoleh data tentang pola interaksi antar sesama mereka, atau
dengan para ustadz, dan dengan masyarakat umumnya. Kemudian juga obeservasi ini dapat melihat kegairahan mereka dalam belajar
membaca  Al  Qur’an,  mendiskusikan  agama,  dan  melaksanakan ibadah-ibadah  keagamaan  lainnya.  Dari  observasi  ini  akan
diperoleh  data  tentang  perubahan  sikap  komunitas  Punk  Muslim setelah mereka mengikuti pengajian.
b Wawancara, wawancara dilakukan antara peneliti dengan beberapa informan  yang  terdiri  dari  ustadz-ustadz  sebagai  Pembina
keagamaan  mereka  dengan  beberapa  anggota  komunitas  Punk Muslim. Terutama untuk mengetahui yang berkenaan dengan latar
belakang  mereka  membentuk  komunitas  tersebut  serta  pandangan mereka tantang agama.
c Dokumentasi  Data,  penulis  mengumpulkan  data  yang  diperoleh dari komunitas Puk Muslim, buku, makalah, artikel, catatan, surat
kabar,  dan  sebagainya  yang  berhubungan  dengan  komunitas  Punk Muslim  dan  kegiatannya.  Digunakan  untuk  keperluan  penelitian
karena  instrument  tersebut  berguna  sebagai  sumber  yang  stabil, kaya,  yang  berguna  sebagai  bukti  untuk  suatu  pengujian,  bersifat
alamiah  sesuai  dengan  konteks,  lahir  dan  berada  dalam  konteks, membuka kesempatan untuk lebih memperluas tubuh pengetahuan
terhadap sesuatu yang diteliti. Untuk data tertulis baru dapat diselesaikan setelah 14 hari, karena
beberapa di antara data tertulis didapatkan dari informan yang berbeda dan bertempat tinggal yang berjauhan. Sedangkan untuk wawancara mendalam
berlangsung  2  hari,  hal  itu  disebabkan  oleh  umumnya  wawancara dilakukan pada malam hari karena pada siang hari masing-masing mereka
bekerja. Karena umumnya wawancara hanya dilakukan malam hari, maka siang hari dapat dilakukan pengumpulan dan penyusunan data.
Dari  hasil  wawancara  dan  observasi  yang  dilakukan  dapat diketahui makna yang terkandung  dari suatu tindakan atau fenomena yang
berlaku  dalam  komunitas  yang  sedang  diteliti.  Atau  dengan  wawancara yang  dilakukan  secara  berulang-ulang  serta  observasi  terlibat,  diperoleh
informasi  tentang  konsep  dan  teori  yang  digunakan  para  informan  dalam menjelaskan beberapa masalah yang diamati dalam susatu penelitian.
Dalam  rangka  mengembangkan  hasil  wawancara  peneliti menempuh  dua  cara  yang  berbeda,  namun  saling  melengkapi.  Yaitu
meningkatkan  hubungan  antara  peneliti  dengan  beberapa  responden ataupun  informan  dan  menguji informasi  yang  telah  diperoleh,  serta
mengembangkannya  ke  arah  suatu  pembentukan  deskripsi  yang  valid. Terciptanya  hubungan yang  baik  antara  peneliti  dengan  informan  akan
mendororng  informan  untuk  menceritakan  tentang  komunitas  Punk Muslim serta perubahan sikap setelah para informan mengikuti pengajian.
Sehingga  peneliti  bisa  memahami  dan  mempelajari  perubahan  tersebut secara leluasa.
Hasil  bahasan  yang  telah  dipelajari  secara  seksama  itulah  yang dijadikan informasi dalam penelitian ini dan hasil ini akan memperlihatkan
berbagai  bentuk  dan  latar belakang  yang  mendasari  perubahan  sikap informan  tersebut.  Meskipun  langkah  ini  dianggap  tidak  terlalu  mudah
untuk ditempuh, namun jalan ini adalah jalan tepat yang harus dilalui oleh setiap peneliti di lapangan.
Dari gambaran di atas terlihat dengan jelas bahwa penelitian telah melaksanakan  hampir  keseluruhan  dari  prosedur  penelitian  dengan
pendekatan kualitatif, yaitu dengan memanfaatkan observasi terlibat serta wawancara  mendalam  secara  terbuka  dengan  beragam  informan,  agar
dapat  difahami  pandangan,  perasaan,  dan  pola  prilaku  seseorang  atau sekelompok  orang  yang  dijadikan  sebagai  sasaran  penelitian,  dengan
pemahaman tersebut dapat dimengerti makna yang terkandung secara utuh entity.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan serta teraturnya skripsi ini dan memberikan gambaran yang jelas serta lebih terarah mengenai pokok permasalahan yang dijadikan pokok
dalam  skripsi  ini,  maka  peneliti  mengelompokkan  dalam  lima  bab  pembahasan, yaitu sebagai berikut:
BAB I Merupakan  bab  pendahuluan  yang  membahas  tentang  latar
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat  penelitian,  metodologi  penelitian,  dan  sistematika
penulisan.
BAB II Bab  ini  menjelaskan  teori-teori  yang  relevan  digunakan  dalam
penulisan  skripsi untuk  menganalisa  dan  merancang sistem  yang diperoleh  dari  berbagai  sumber  seperti  buku  referensi,  rekaman
video,  dan internet  yang  menjadi  landasan  penulisan  skripsi  ini  di antaranya
terdapat pembahasan
tentang perubahan
dan pembentukan  sikap  serta faktor-faktor  yang mempengaruhi dan
indikator dari sikap keberagamaann.
BAB III
Bab  ini  berisi  gambaran  lebih  jauh  tentang  komunitas  Punk Muslim,  sejarah  terbentuknya,  aktifitas,  dan  anggota  dari
komunitas Punk Muslim.
BAB IV Merupakan bab analisis dan pembahasan. Bab ini membahas hasil
dari temuan data dan analisis data, yakni analisis hasil pengamatan dan  wawancara  kepada  informan  terkait  sikap  keberagamaan
komunitas Punk Muslim.
BAB V Bab ini merupakan penutup dari penelitian yang berisi kesimpulan
dan saran.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Pengaruh
Pengaruh menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah daya yang ada atau timbul dari sesuatu orang, benda yang ikut membentuk watak, kepercayaan
atau  perbuatan  seseorang.
1
Berdasarkan  definisi  di  atas,  penelitian  ini mendefinisikan  pengaruhh  sebagai  suatu  daya  untuk  meningkatkan  pengetahuan
dan perubahan sikap setelah mengikuti pengajian. Pengaruh  dapat  dirasakan  oleh  setiap  orang  ketika  mengalami  sesuatu
peristiwa  yang  dialaminya  secara  berulang-ulang.  Jika  orang  tersebut  sangat menyukainya bahkan bersikap fanatik terhadap apa yang dialaminya bukan tidak
mungkin akan menimbulkan pengaruh positif pada dirinya baik perbuatan bahkan kepercayaan.
Yang  dimaksud  dengan  pengaruh  di  sini  adalah  berupa  kekuatan  yang dapat  merubah  suatu  keadaan  sikap  keberagamaan  seseorang  setelah  mengikuti
pengajian rutin.
B. Pengajian
Pengajian menurut bahasa berasal dari kata “kaji” yang berarti membaca, menderas,  atau  mengaji  berarti  membaca  Al  Qur’an.
2
Kata  “kaji”  diberi  awalan pe-  dan  akhiran –an  menjadi  “pengajian”  yang  berarti  mengkaji  Al  Qur’an  dan
berarti pula mengkaji Islam.
1
Departemen  Pendidikan  Nasional, Kamus  Besar  Bahasa  Indonesia, Jakarta:  Balai Pustaka, 2002, h. 849.
2
Purwo Darminto WJS., Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1999, h. 22.
19