Aktifitas Komunitas Punk Muslim
Punk Muslim di beberapa tempat dan acara. Salah satunya adalah penampilan Punk Muslim di kampus-kampus pada acara konser musik. Punk Muslim telah
manggung di beberapa mall dan kampus, seperti Pangrango Plaza, Margo City, ITC Cempaka Mas, Universitas Indonesia, Institut Pertanian Bogor, Universitas
Negeri Jakarta, Universitas Islam Negri Jakarta, dan Universitas Brawijaya. Selain itu, Punk Muslim juga melayani permintaan untuk pentas di komunitas Punk,
sekolah-sekolah, dan pengajian rutin. Punk Muslim telah mengeluarkan album pertama bertajuk ‘Soul
Revolution’ dan sebanyak 1000 kaset album tersebut dibagikan gratis kepada para peminat band yang beraliran campur-campur ini: ngepunk, ngerapp, bahkan
kadang etnik. Walaupun album mereka tidak banyak dikenal orang seperti halnya grup band ternama di Indonesia, tetapi mereka tetap optimis masih bisa bermain
musik. Nuansa yang sama juga akan ditampilkan dalam album ke dua Punk
Muslim yang telah selesai dirilis tahun 2010 dan telah launching pada April 2010 pula. Dalam album yang diberi judul ‘Anarchy In A Dark Show’, Punk Muslim
ingin menyampaikan pesan pembebasan. Maksudnya adalah, pembebasan dari dunia gelap yang selama ini mereka jalani sebagai anak Punk.
Para Punkers yang tergabung dalam Punk Muslim memang mengalami banyak perubahan gaya hidup. Namun mengamen dari bis ke bis tetap mereka
lakukan. Begitu juga dengan nongkrong di pinggiran jalan. Karena mengamen telah menjadi kehidupan mereka dan dari hasil mengamenlah mereka
mendapatkan makan. Sedangkan Jambore adalah acara perekrutan anggota baru Punk Muslim.
Biasanya acara ini dilaksanakan satu tahun sekali dengan konsep tafakur alam. Acara ini diadakan selama beberapa hari di daerah Puncak yang melibatkan
anggota baru. Di antara anggota baru dalam komunitas ini adalah anak jalanan, pedagang asongan, dan Punk. Banyak dari peserta Jambore yang mengaku sangat
senang dan menikmati acara Jambore tersebut. Bahkan mereka mengatakan jika tahun depan Punk Muslim mengadakan acara ini lagi, mereka ingin mengikutinya
lagi. Dalam acara yang diadakan selama beberapa hari ini setiap peserta mulai
kembali diajarkan dan dididik secara Islami. Seperti bangun malam untuk shalat tahajud, shalat berjama’ah, mengaji, dan mereka juga diajak berfikir bagaimana
seharusnya kehidupan ini berlangsung tafakur dalam satu aturan yang benar, yaitu dalam aturan Islam yang sesuai dengan Al Qur’an dan Hadits.
Mabit atau malam bina iman dan taqwa adalah acara yang Punk Muslim selenggarakan dua bulan sekali untuk meningkatkan ibadah anggota Punk Muslim
dan menjalin silaturahmi sesama Punk Muslim. Biasaya mabit diadakan di masjid selama minimal satu hari satu malam. Dalam acara mabit terdapat ustadz yang
akan menyampakan materi keagamaan yang berkaitan dengan tema. Tema mabit pun setiap waktunya berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan dari anggota Punk
Muslim. Punk Muslim juga mengadakan jaulah atau mendatangi dan silaturahmi ke
daerah-daerah yang terdapat komunitas Punk. Banyak komunitas Punk di daerah yang telah mereka jaulahi. Di antaranya adalah di daerah Indramayu, Makasar,
Medan, dan Cimahi. Namun kadang karena kesibukan dari Punk Muslim ada juga beberapa kota yang gagal mereka datangi.
Biasanya Punk Muslim akan mengirimkan beberapa orang perwakilan dari anggotanya untuk jaulah ke daerah-daerah untuk memperkenalkan Punk Muslim
ataupun permintaan yang datang dari Punk daerah itu sendiri. Bukan tanpa hambatan program ini berjalan, pada awalnya banyak komunitas Punk di daerah
yang tidak setuju dan menentang kehadiran Punk Muslim. Namun lama kelamaan Punk di daerah juga dapat menerima kehadiran Punk Muslim dan sekarang ada di
antara mereka yang telah menjadi anggota Punk Muslim. Kehadiran komunitas Punk Muslim sempat diprotes oleh salah seorang
Punk di daerah Bogor yang menolak keberadaan Punk Muslim. Karena menurut mereka, Punk dengan embel-embel Islam sudah keluar dari konteks Punk yang
sebenarnya. Punk yang membawa ideologi anti kemapanan menggangap bahwa Islam adalah sebuah agama, dan di dalam sebuah agama pasti ada aturannya. Jelas
itu bertentangan dengan ideologi Punk yang mengusung kebebasan yang tanpa aturan.
Namun hal ini ditepis keras oleh Darma, ia mengatakan bahwa setiap orang berhak mendirikan pergerakan sesuai dengan keinginan orang-orang
tersebut. Hal ini sejalan dengan ideologi Punk yang menjunjung tinggi nilai kebebasan dan berjalan tanpa aturan yang mengikat. Kami Punk dan kami seorang
Muslim, maka tidak ada salahnya kami mendirikan Punk Muslim. Jika ada Punk yang ingin mendirikan Punk Nasrani silahkan, ungkap Drama.
Kemudian, pastinya Punk Muslim juga harus memiliki dana untuk diri mereka pribadi dan kegiatan-kegiatan mereka. Salah satu cara yang Punk Muslim
lakukan demi keberlangsungan hidup mereka adalah usaha pemberdayaan ekonomi mandiri. Salah satu usaha yang kini sedang mereka lakukan adalah
peternakan ikan lele. Bermula dari modal yang kecil mereka memberanikan diri untuk memulai usaha sendiri dengan cara membeli bibit ikan lele.
Bibit ikan lele yang mereka pelihara berjumlah 10.000 ini mereka ternak di tanah kosong dengan 4 kolom dan masing-maisng kolom berisi 2.500 bibit di
sekitar di rumah Zaki di daerah Sukabumi, Jakarta Barat. Pada awalnya mereka gagal mengembangkan usaha ini dikarenakan banyak ikan lele yang mati.
Akhirnya mereka belajar secara autodidak cara bagaimana memelihara dan mengembangkan ikan lele tersebut agar berubah menjadi modal bagi
kelangsungan seluruh program Punk Muslim. Tapi untuk saat ini ternak lele belum difokuskan untuk dijual dan hanya dibagikan kepada mayarakat sekitar,
karena mereka masih dalam tahap belajar. Jika dalam pembelajaran ini mereka berhasil mengembangkan bibit-bibit ikan lele ini, maka akan segera mereka dijual.
Pengajian atau biasa Punk Muslim sebut dengan “Punkajian” ini awalnya berlangsung setiap hari Selasa dan Kamis setelah shalat Isya sampai dengan
selesai. Dahulu tempat pengajian ini berlangsung di base camp Punk Muslim yang berlokasi tepat di depan terminal Pulogadung Jakarta Timur. Base camp ini sering
mereka sebut dengan Sanggar Warung Udix sebagai peninggalan dari pendiri Punk Muslim, yaitu almarhum Budi.
Anggota aktif yang biasa mengikuti pengajian sampai dengan saat ini antara 5 sampai 8 orang. Pengajian ini biasanya membahas tentang materi seputar
Fiqh, ibadah harian, dan kajian keislaman. Selain itu juga yang menjadi agenda dalam pengajian ini adalah sharing atau berbagi permasalahan di antara anggota
Punk Muslim serta pembahasan dan evaluasi program-program Punk Muslim ke depan.