Fiqh Pengaruh Pengajian Terhadap Sikap Keberagamaan Komunitas Punk Muslim
ditemui di sejumlah perempatan jalan di Jakarta. Dahulu Darma mengaku terkadang makan dari tempat sampah atau makanan sisa orang lain. Tapi kalau
anak Punk sekarang ketika mereka makan, nasinya diinjak-injak lebih dulu dan diludahi. Itu sudah kelewatan, ujar Darma.
Perbedaan mereka dengan anak-anak Punk yang lain rupanya bukan hanya soal makanan. Gaya hidup Darma dan teman-temannya kini juga berbeda dengan
anak-anak Punk yang lain. Mereka mengaku sudah pensiun dari mengkonsumsi narkoba atau hubungan seks bebas. Yang pasti sekarang mereka bukan anak Punk
yang anti Tuhan seperti yang dituturkan Asep yang lengan kirinya berbalut tato bergambar naga.
Selama ini, komunitas Punk memang dikenal dengan gaya hidupnya yang serba bebas. Mereka berupaya melepaskan diri dari berbagai aturan, baik norma
masyarakat, aturan pemerintah, maupun agama. Bagi mereka, gaya Punk bukan sekadar corak dalam bermusik. Punk sudah menjadi ideologi. Mereka menganut
anarkisme yang menghendaki terbentuknya masyarakat tanpa aturan. Namun, lama kelamaan Darma dan kawan-kawannya jenuh. Mereka tetap
ingin nge-Punk dan bermusik, tapi mereka sudah lelah dengan berbagai budaya Punk yang negatif. Komunitas Punk Muslim pun lalu terlahir untuk menjadi
wadah mereka memadukan Punk dan mendalami lagi spiritualitas. Kini komunitas yang didirikan almarhum Budi, pendiri komunitas Warung Udix Pulogadung,
masih tetap bermusik dan ber-Punk ria tapi tanpa narkoba tentunya.
Punk Muslim sudah jenuh dengan gaya hidup Punk yang selama bertahun- tahun mereka jalani. Sekarang pemberontakan yang mereka lakukan untuk diri
mereka sendiri. Pemberontakan dari keterjebakan diri mereka selama ini. Ujar Darma yang sering mengamen di kawasan Pulogadung.
Para Punkers yang tergabung dalam Punk Muslim memang mengalami banyak perubahan gaya hidup. Namun mengamen dari bis ke bis tetap mereka
lakukan karena mereka menggangap untuk saat ini mengamen adalah pekerjaan yang halal yang dapat mereka lakukan. Begitu juga dengan nongkrong di
pinggiran jalan dan bermusik mengamen sudah menjadi kehidupan mereka. Karena dari bermain musik mereka bisa makan dan merokok.
Para anggota Punk Muslim mengakui, mereka kini sangat nyaman dengan kehidupan Punk Muslim yang sekarang mereka jalani. Mereka merasa punya
harapan untuk menatap masa depan yang lebih baik. Kehidupan Punk yang bebas dan tak ber-Tuhan kini sudah tinggal sejarah. Selain nongkrong dan bermusik
mereka kini punya kegiatan baru, yakni mengaji bersama setiap Kamis malam. Komunitas Punk memang terkenal dengan jumlah anggotanya yang cukup
banyak dan juga kekompakannya. Begitu pun juga halnya dengan komunitas Punk Muslim ini. Karena kekompakannya, banyak politisi yang melirik mereka untuk
mendulang suara pada pemilu. Beberapa anggota Punk Muslim bahkan ada yang dibujuk untuk menjadi caleg, karena mereka dianggap bisa menyedot dukungan
dari anak-anak jalanan yang lain yang jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan orang. Namun keinginan para politisi itu ditolak mentah-mentah oleh mereka.