2.3.7. 2. Pengukuran Kelelahan
Sampai saat ini belum ada cara untuk mengukur kelelahan secara langsung Pengukuran yang dilakukan peneliti sebelum hanya berupa indikator yang
menunjukkan terjadinya kelelahan akibat kerja. Grandjean 1993 mengelempokkan metode pengukuran kelelahan dalam beberapa kelompok sebagai berikut:
1. Kualitas dan Kuantitas kerja yang dilakukan
Kuantitas output digambarkan sebagai jumlah proses Kerja waktu yang digunakan setiap item atau proses operasi yang dilakukan setiap unit waktu.
Namun demikian banyak faktor harus dipertimbangkan seperti : target produksi, faktor sosial dan perilaku psikologis. Sedangkan kualitas output kerusakan dan
penolakan produk atau frekuensi kecelakaan dapat menggambarkan terjadinya kelelahan, tetapi faktor tersebut bukan merupakan causal factor.
2. Uji Psiko-motor Test Psycho-motor test
Pada metode ini melibatkan fungsi persepsi, interprestasi dan reaksi motor. Salah satu cara yang digunakan adalah dengan pengukuran waktu reaksi. Waktu reaksi
adalah jangka waktu dan pemberian suatu rangsang sampai kepada suatu saat kesadaran atau dilaksanakan kegiatan. Uji waktu reaksi dapat digunakan nyala
lampu, denting suara, sentuhan kulit atau goyangan badan. Terjadinya pemanjangan waktu reaksi merupakan petunjuk adanya pelambatan proses faal
syaraf dan otot. Menurut Sanders et al 1987 waktu reaksi adalah waktu untuk membuat suatu respon yang spesifik saat satu stimuli terjadi. Waktu reaksi
Universitas Sumatera Utara
terpendek biasa antara 150 - 200 millidetik. Waktu reaksi tergantung dan stimuli yang dibuat, intensitas lamanya rangsang, dan umur subjek.
3. Uji hilang kelipan Flicker Fusion Test
Dalam kondisi lelah kemampuan melihat kelipan akan berkurang. Semakin lelah akan semakin panjang waktu yang diperlukan untuk jarak antara dua kelipan.
Uji hilang kelipan untuk menunjukkan keadaan kewaspadaan pekerja.
4. Perasaan kelelahan Subjective Feeling of Fatigue
Perasaan kelelahan Subjective Self Rating Test, dari Industrial Fatigue Research Cominittee IFRC Jepang merupakan salah satu kuesioner mengukur
tingkat kelelahan subjektif. Kuesioner berisi 30 daftar pertanyaan: A. Pertanyaan tentang pelemahan kegiatan terdapat 10 butir: 1 .Perasaan berat di
kepala, 2. Lelah seluruh badan, 3.Berat di kaki, 4.Menguap, 5. Pikiran kacau, 6. Mengantuk, 7. beban di mata, 8.Gerakan canggung dan kaku, 9. Berdiri tidak stabil,
10. ingin baring, B. Pertanyaan tentang pelemahan motivasi terdapat 10 butir: 1. Susah berpikir, 2.Lelah bicara, 3.Gugup, 4.Tidak konsentrasi, 5. Sulit memusatkan
perhatian, 6.Mudah lupa, 7. Kepercayaan diri kurang, 8. Merasa cemas, 9. Sulit mengontrol sikap, 10.Tidak tekun, C.Pertanyaan tentang gambaran kelelahan fisik
terdapat 10 butir : 1. Sakit kepala, 2. Kaku bahu, 3.Nyeri punggung, 4. Sesak nafas, 5.Haus, 6.Serak,7.Pening,8.Spasme di kelopak mata, 9.Tremor, 1 0.Merasa kurang
sehat
Universitas Sumatera Utara
5. Uji Mental