Beberapa gejala tersebut dapat menyebabkan penurunan efisiensi dan efektivitas kerja fisik dan mental. Sejumlah gejala tersebut manifestasinya timbul berupa
keluhan oleh tenaga kerja dan seringnya tenaga kerja tidak masuk kerja Budiono, dkk., 2000.
Suma’mur 1996 membuat suatu daftar gejala yang ada hubungannya dengan kelelahan yaitu perasaan berat di kepala, menjadi lelah seluruh badan, kaki merasa
berat, menguap, merasa kacau pikiran, menjadi mengantuk, merasakan beban pada mata, kaku dan canggung dalam gerakan, tidak seimbang dalam berdiri, mau
berbaring, merasa susah berpikir, lelah bicara, menjadi gugup, tidak dapat berkonsentrasi, tidak dapat mempunyai perhatian terhadap sesuatu, cenderung untuk
lupa,kurang kepercayaan, cemas terhadap sesuatu, tak dapat mengontrol sikap, tidak dapat tekun dalam pekerjaan, sakit kepala, kekakuan di bahu, merasa nyeri di
punggung, merasa pernafasan tertekan, haus, suara serak, merasa pening, spasme dari kelopak mata, tremor pada anggota badan, merasa kurang sehat. Gejala-gejala
tersebut menunjukkan pelemahan kegiatan, pelemahan motivasi dan gambaran kelelahan fisik akibat keadaan umum Suma’mur, 1996.
2.3.4 Faktor yang Berhubungan dengan Kelelahan
Menurut Grandjean dalam Tarwaka 2004 menjelaskan bahwa faktor yang berhubungan dengan kelelahan di industri sangat bervariasi. Faktor tersebut yaitu,
kesegaran jasmani, sikap kerja, lingkungan kerja, usia, beban kerja, waktu kerja,
Universitas Sumatera Utara
status gizi, jenis kelamin, status kesehatan. Beberapa penyakit yang berhubungan dengan kelelahan:
1. Penyakit jantung Kerja fisik yang sangat berat merupakan kondisi yang sangat menegangkan
yang harus dihadapi oleh sistem sirkulasi normal. Hal ini karena pada beberapa kondisi, aliran darah yang melalui otot dapat meningkat lebih dari 20 kali lipat.
Kenaikan dari aliran darah ini juga dapat meningkatkan aktivitas jantung lebih dari normal. Kenaikan aliran darah ini salah satunya adalah dikarenakan berkurangnya O
2
dalam jaringan otot Guyton Hall, 1997. Kekurangan O
2
yang berkurang secara cepat memungkinkan terjadi metabolisme anaerobik dimana akan menghasilkan asam
laktat yang mempercepat kelelahan Gempur Santoso, 2004. Penempatan sebelum tenaga kerja bekerja harus disesuaikan dengan keadaan kemampuan jantung seorang
tenaga kerja Suma’mur, 1996. 2. Hipertensi.
Hipertensi adalah suatu penyakit dimana salah satu penyebabnya adalah karena tekanan tinggi pada arteri sehingga arteri kehilangan kelenturannya untuk
mengembang dan menyempit sehingga terjadi penyumbatan dan mengganggu peredaran darah Gunawan,2001. Terbatasnya aliran darah pada otot ketika
berkontraksi, otot menekan pembuluh darah dan membawa O
2
memungkinkan terjadinya kelelahan Santoso, 2004. Kelelahan merupakan gejala dari hipertensi
Universitas Sumatera Utara
kenaikan tekanan darah dan pada umumnya bersamaan dengan sakit kepala gejala utama dan pada kasus-kasus berat dengan sesak nafas pada gerakan berlebihan dan
pusing Gibson, 1985. 3. Penyakit ginjal
Pengaruh kerja terhadap faal ginjal terutama dihubungkan dengan pekerjaan yang perlu mengerahkan tenaga dan yang dilakukan dalam cuaca kerja panas. Kedua-
duanya mengurangi peredaran darah ke ginjal dengan akibat gangguan penyediaan zat–zat yang diperlukan oleh ginjal Suma’mur, 1996. Apabila terjadi secara terus
menerus maka akan dapat menyebabkan terjadinya gangguan ginjal. Kelelahan merupakan suatu gejala dari gagal ginjal. Kelelahan timbul bersamaan dengan
muntah–muntah, lidah yang kering, pigmentasi yang kekuning–kuningan pada kulit, depresi dan kebingungan Gibson, 1985.
2.3.5 Jenis Kelelahan Kerja