BAB 5 PEMBAHASAN
5.1 Kebisingan
Pengukuran kebisingan di pabrik PDM dilakukan 6 titik yang telah ditentukan yaitu dryer area, stock preparation area, hydra area, filligrain area, ream
cutting area dan bobbin area, dengan hasil linear ganda, yaitu semakin tinggi tingkat kebisingan maka semakin tinggi tingkat kelelahan yang dialami para pekerja.
Menurut Suma’mur 1993 kebisingan yang tidak terkendalikan dengan baik dapat meningkatkan kelelahan. Selain kelelahan kebisingan dapat menyebabkan
gangguan pada pendengaran seperti yang dikatakan Pulat 1992 pemaparan
kebisingan yang keras selalu diatas 85 dBA, dapat menyebabkan ketulian sementara. Biasanya ketulian akibat kebisingan terjadi tidak seketika sehingga pada awalnya
tidak disadari oleh manusia. Baru setelah beberapa waktu terjadi keluhan kurang pendengaran yang sangat mengganggu dan dirasakan sangat merugikan. Pengaruh-
pengaruh kebisingan selain terhadap alat pendengaran dirasakan oleh para pekerja yang terpapar kebisingan keras mengeluh tentang adanya rasa mual, lemas, stres,
sakit kepala bahkan peningkatan tekanan darah. Apakah kebisingan dapat menyebabkan perubahan yang menetap seperti penyakit tekanan darah tinggi.
Anies 2005 menambahkan bahwa semakin tinggi intensitas kebisingan, maka potensi untuk menimbulkan berbagai gangguan semakin besar. Efek yang
dimunculkan bukan hanya pada pendengaran bahkan bisa menyebabkan stres
Universitas Sumatera Utara
emosional, yang dapat diikuti maag, sulit tidur dan sakit jantung serta kehilangan konsentrasi.
5.2. Pencahayaan
Berdasarkan hasil pengukuran pencahayaan di pabrik PT.PDM yang dihasilkan ada 2 titik dari 6 titik yakni area ream cutting area dan bobbin area
pencahayaan yang timbul kurang dari 100 lux dapat dikategorikan mengganggu dalam arti tidak nyaman atau bahkan menyakitkan bagi seseorang yang
mengalaminya. Sesuai dengan KepMenkes No. 1405MenkesSKXI2002 tentang persyaratan cara penyelenggaraan kesehatan lingkungan kerja industri, yang aman
untuk pencahayaan adalah minimal 100 lux. Dengan kata lain pencahayaan kurang dari 100 lux, akan mempunyai potensi mengganggu kesehatan pekerja di pabrik PT.
PDM Indonesia. Namun pencahayaan yang dinaikkan terus menerus akan menimbulkan
kesilauan yang justru mengganggu penglihatan dan light pollution serta pemborosan energy Assauri, 1980; ILE, 2000. Suma’mur 1993 menyatakan bahwa untuk
setiap jenis pekerjaan diperlukan intensitas penerangan yang tertentu.
5.3 Pengaruh Kebisingan Terhadap kelelahan