Semarang ada hubungan yang signifikan antara intensitas kebisingan dengan kelelahan.
6. Hasil Penelitian Fatimah Noor 2002 dibagian packing PT. Palur Raya Karang Anyar bahwa ada 90 tenaga kerja mengalami kelelahan sedang dan 10 berat
akibat paparan bising sebesar 82,4dBA.
2.7. Kerangka Konsep Penelitian
Kondisi Lingkungan Kerja :
- Kebisingan
- Pencahayaan
Kelelahan Kerja
Gambar 2.3. Kerangka Konsep Penelitian
Variabel Terikat : Kelelahan Kerja Variabel Bebas : Kondisi lingkungan kerja
Universitas Sumatera Utara
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu pengumpulan data pada suatu saat untuk menganalisa pengaruh kondisi lingkungan kerja terhadap
kelelahan kerja di pabrik kertas rokok PT PDM Indonesia Medan Tahun 2010.
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan selama enam bulan dari Januari sampai Juni 2010 pada perusahaan PT PDM Indonesia Jalan Brigjend Zein Hamid Km. 6,9 Medan.
3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dan Sampel pada penelitian ini adalah seluruh pekerja bagian produksi di PT PDM Indonesia. Total Sampel berjumlah 32 orang.
3.4. Metode Pengumpulan Data 3.4.1. Data primer
Data primer adalah data dari kebisingan dan pencahayaan yang diukur dengan bekerjasama dengan BTKL dan PPM Medan dan pengukuran kelelahan dengan
Whole Body Reaction Tester bekerjasama dengan Laboratorium Teknik Industri Universitas Sumatera Utara.
51
Universitas Sumatera Utara
3.4.2. Prosedur Penelitian
Prosedur pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan 3 tahap, yaitu Survei pendahuluan, persiapan dan pelaksanaan.
3.4.2.1. Survei Pendahuluan
Metode pengumpulan data yang digunakan adalah teknik survei. Maksud survei adalah untuk menentukan kenyataan, menentukan keadaan dan menentukan
status pada waktu itu. Penemuan-penemuan yang diperoleh mengandung bahan-bahan yang
informatif. Survei pendahuluan dilaksanakan pada tanggal 13-14 Januari 2010.
3.4.2.2. Tahap Persiapan
Mengurus izin penelitian ke Sekretariat Program IKM Pasca Sarjana
Universitas Sumatera Utara
Menghubungi BTKL PPM untuk mengukur kebisingan dan pencahayaan
Menghubungi Lab Fakultas Teknik Industri Universitas Sumatera Utara untuk mengukur kelelahan.
3.4.2.3. Tahap Pelaksanaan
Pertama-tama sebelum melaksanakan pengambilan data dibantu dengan tenaga ahli dari BTKL-PPM untuk mengukur kondisi fisik lingkungan kerja pada hari rabu,
tanggal 02 Juni 2010, mulai jam 10.00 Wib s 14.00 Wib. Tim dari Petugas BTKL-
Universitas Sumatera Utara
PPM melaksanakan pengukuran kebisingan dan pencahayaan. Setelah data diperoleh kemudian dianalisa di Lab. BTKL-PPM Medan.
Dan selanjutnya, peneliti bersama koordinator pelaksana lapangan memeriksa kelelahan pekerja dengan memakai whole body reaction tester di bagian produksi
secara bertahap sebelum dan sesudah bekerja. Setelah data diperoleh dari kelelahan kemudian dianalisa dengan menggunakan Program SPSS.
3.4.3. Data sekunder
Data sekunder yaitu data-data yang mendukung data primer diperoleh dari dokumen bagian kepegawaian perusahaan PT PDM Indonesia Medan.
a. Gambaran umum lokasi penelitian b. Data pekerja
3.4.4. Alat Penelitian : 3.4.4.1. Untuk Mengukur Kebisingan Dengan Sound Level Meter SLM Merek
Larson Davis Type LXTT Track
Prosedur pengoperasian : a.
Geser AC weighting selector keposisi “A” atau “C” untuk menentukan tingkat bunyi yang diukur.
b. Menentukan range rentang pengukuran yang tepat dengan memilih range
selector hingga ke toleransi angka tampilan minimum. Bila pada sudut kiri
Universitas Sumatera Utara
display menunjukkan “?” ini berarti tempat pilihan rentang terlalu tinggi atau rendah.
c. Pegang alat pada tangan dan arahkan microphone pada sumber bising yang
diukur, tingkat intensitas bunyi akan ditampilkan pada display dalam satuan decible dB.
d. Letakkan alatnya setinggi telinga pekerja yang diperiksa. Tekan on setelah
angkanya di display mencapai maksimal lalu tekan enter untuk menghentikan gerakan angkanya.
Gambar 3.1. Sound Level Meter 3.4.4.2. Untuk Mengukur Pencahayaan Dengan lux Meter
Prosedur kerja : y
Hidupkan lux meter yang telah di kalibrasi dengan membuka penutup sensor y
Bawa ke tempat titik pengukuran lux meter, tunggu beberapa menit y
Baca hasil di layar monitor setelah beberapa saat y
Catat di lembar pencatatan y
Matikan lux meter
Universitas Sumatera Utara
Gambar 3.2. Lux Meter
3.4.4.3. Untuk Mengukur Kelelahan Dengan Whole Body Reaction Tester. yang
telah dikalibrasi dengan frecuency counter merek Yagami
Gambar 3.3. Whole Body Reaction Tester
Universitas Sumatera Utara
Prosedur Kerja Alat Whole Body Reaction Tester
Nama alat : Whole Body Reaction Tester Model YB — 1000 merek Yagami. untuk mengukur Alat ini mengukur gerakan lambat, cepat dan reaksinya dengan
mengukur , waktu respon dari keseluruhan atau tangan terhadap cahaya penghitung digital menggunakan elemen kristal osilasi dan dapat memberikan hasil yang teliti
dan I m detik hingga 9,999 detik yang pengukurannya dengan rnenggunakan kotak respon.
Pengukuran waktu reaksi untuk seluruh tubuh:
1. Hubungkan kotak respon ke tombol reaksi waktu pada bagian belakang unit
dengan wayar yang tersedia. 2.
Pilih 11000 detik untuk tahapan waktu dan putar ke warna merah tombo1 stimulasi.
Instruksikan subyek uji berdiri diatas lapik reaksi didepan kotak respon menghadap stimulator, tekan tombol tanda “mulai” Apabila subyek uji melihat warna
merah muncul, maka sesegera mungkin dia melompat meninggalkan lapik reaksi dan pengatur waktu seketika itu juga akan berhenti.
Lakukan pengukuran sebanyak 5 kali saat itu juga. Catat angka dan semua pengukuran dan rata - ratakanlah angka tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3.5. Variabel dan Definisi Operasional
3.5.1 Variabel Penelitian
Pada penelitian ini terdapat variabel dependen yaitu kelelahan kerja dan variabel independen yaitu kondisi lingkungan kerja kebisingan dan pencahayaan
3.5.2. Definisi Operasional
1. Kebisingan adalah bunyi yang dikeluarkan oleh mesin yang beroperasi di
pabrik Kertas Rokok PT PDM Indonesia. Dilakukan pengukuran dengan menggunakan sound level meter di bagian ream cutting area, hydra area,
bobbin area, filligrain area, dan stock preparation area dryer. Diukur pada saat mesin beroperasi.
2. Pencahayaan adalah Lampu yang menerangi proses produksi pada
masing-masing unit produksi pada PT PDM Indonesia Medan. Dibagian dryer area, ream cutting area, hydra area, bobbin area, filligrain area,
dan stock preparation area diukur dengan menggunakan lux meter. Diukur pada saat jam kerja.
3. Kelelahan Kerja merupakan kelelahan umum yang dirasakan oleh pekerja
sebagai akibat dari sifat pekerjaan yang repetitif dan posisi sewaktu bekerja yang selalu monoton ditandai dengan adanya perasaan lelah dan di
bagian produksi sebagai akibat dari kondisi lingkungan kerja.
Universitas Sumatera Utara
3.6 Metode Pengukuran
3.6.1 Metode Pengukuran Variabel Dependen
Variabel dependen pada penelitian ini adalah kelelahan kerja didasarkan apada skala ordinal. Kelelahan kerja yang diukur dengan Whole Body Reaction Tester
3.6.2 Metode Pengukuran Variabel Pengukuran Independen
Kebisingan sebesar 85 dBA berdasarkan keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor Kep-51MEN1999.
Pencahayaan diukur menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1405MenkesSKXI2002 Tentang Persyaratan Kesehatan
Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri.
Tabel 3.7 Metode Pengukuran Variabel Dependen dan Independen No.
Variabel Kategori
Alat Ukur Skala
Ukur
A Variabel Independen
1. Kebisingan 85 dBA
85 dBA Sound level meter Ratio
2. Pencahayaan 100 lux
100 lux Lux Meter
Ratio B
Variabel Dependen 1 Kelelahan Kerja
tidak lelah 240 milli detik
Lelah = 240,0 milli detik
Whole Body Reaction Tester
Interval
Universitas Sumatera Utara
3.7. Teknik Pengolahan dan Analisa Data 3.7.1. Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan dengan komputer memakai metode statistik dan dianalisis menggunakan uji chi square untuk mengetahui adanya hubungan kondisi
lingkungan kerja kebisingan, pencahayaan terhadap kelelahan kerja di pabrik kertas rokok PT PDM Indonesia Medan dengan menggunakan sofware SPSS.
3.7.2. Metode Analisis Data
Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan uji regresi linear berganda untuk mengetahui kondisi lingkungan kerja kebisingan, pencahayaan
terhadap kelelahan kerja di pabrik kertas rokok PT PDM Indonesia Medan pada tingkat kemaknaan 95 Nilai p = 0,05.
Adapun pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah Ha : Ada pengaruh kondisi lingkungan kerja kebisingan, pencahayaan terhadap
kelelahan kerja di pabrik kertas rokok PT PDM Indonesia Medan. Ho : Tidak ada pengaruh kondisi lingkungan kerja kebisingan, pencahayaan
terhadap kelelahan kerja di pabrik kertas rokok PT PDM Indonesia Medan. Model Persamaan regresi linear berganda adalah sebagai berikut :
Y = a + X1 β1 + X2β2 + X3β3
Keterangan : Y
: Kelelahan kerja β1 sd β3
: Nilai Beta X1
: Kebisingan X2
: Pencahayaan
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
4.1 Sejarah PT PDM Indonesia
PT PDM Indonesia yang dulu dikenal dengan PT. Kim Sari Paper Indonesia merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang produksi kertas rokok yang
berlokasi di Sumatera Utara. Perubahan ini disebabkan karena Schweitzer-Mauduit International Inc melalui anak perusahaannya mengambil alih 100 kepemilikan
saham PT. Kim Sari Paper Indonesia pada tanggal 24 Oktober 2004. PT. Kim Sari Paper Indonesia didirikan pada tahun 1984 dan mulai melakukan
produksi kertas rokok pada tahun 1985. Produk Kim Sari Paper Indonesia mendapat lisensi dari Papeteries de Mauduit PDM dan memasarkan produknya di Indonesia.
PT. Kim Sari Paper Indonesia merupakan sebuah perusahaan dengan status Penanaman Modal Asing PMA dan Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN.
Perusahaan ini didirikan atas prakarsa tiga pemegang saham antara lain : 1. PT. Sarida Perkasa
2. PT. Duta Mendut 3. Kimberly Clark Coorporation
Yang mana ketiga perusahaan ini pada akhir 1983 membeli seluruh asset eks. PT. Deli Tua Paper Mill yang mengalami likuidasi dengan SPP Presiden No.
4411PMA1983, dan akte pendirian 31 Desember 1983 no. 427, tanggal 24 Februari 1984 notaris Ridwan Suselo, Jakarta.
60
Universitas Sumatera Utara
Schweitzer-Mauduit International, Inc. adalah sebuah perusahaan yang bergerak dibidang kertas-kertas khusus dan merupakan supplier kertas bermutu yang terbesar
di dunia untuk industri tembakau. Perusahaan ini juga memproduksi kertas-kertas khusus yang digunakan dalam baterai alkalin, kantong vacuum cleaner, produk
pelapis, formulir-formulir bisnis serta kertas untuk percetakan dan pengemasan.
4.2 Gambaran Umum Perusahaan