Adapun proses pelaksanaan ekperimen yang dilakukan peneliti sebagai berikut:
1. Pelaksanaan pembelajaran untuk kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diberikan jadwal yang sama untuk mata pelajaran matematika,
sehingga pada saat pelaksanaan tes diberikan pada waktu yang sama. 2. Dalam pelaksanaan pembelajarannya, kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol mendapat pembelajaran pada pokok bahasan persamaan dan fungsi kuadrat. Kelompok eksperimen pembelajarannya menggunakan model
Pembelajaran Berbasis Masalah PBM, sedangkan pada kelompok kontrol mendapatkan model pembelajaran konvensional.
3. Pelaksanaan tes dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai yaitu setelah 7 kali tatap muka.
C. Populasi dan Sampel
Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa SMK Dharma Karya Jakarta Selatan sedangkan
populasi terjangkaunya adalah seluruh siswa kelas X Administrasi Perkantoran SMK Dharma Karya Jakarta Selatan. Teknik pengambilan sampel menggunakan
cluster random sampling. Setelah dilakukan sampling terhadap tiga kelas yang ada maka diperoleh sampel adalah kelas X Administrasi Perkantoran 2 sebagai
kelas kontrol dengan jumlah siswa sebanyak 36 orang dan kelas X Administrasi Perkantoran 3 sebagai kelas eksperimen dengan jumlah siswa sebanyak 34.
D. Teknik Pengumpulan Data
Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar matematika. Pengumpulan data dilakukan
dengan menggunakan teknik tes, yaitu tes kemampuan berpikir kritis matematis siswa. Tes kemampuan berpikir kritis matematis diberikan kepada kelompok
eksperimen yaitu kelas X-AP 3 yang dalam pembelajarannya diterapkan model Pembelajaran Berbasis Masalah PBM dan kelompok kontrol yaitu kelas X-AP 2
yang diterapkan model pembelajaran konvensional. Tes kemampuan berpikir
kritis matematis yang diberikan terdiri dari 6 butir soal dengan pokok pembahasan Persamaan dan Fungsi kuadrat.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen tes yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal uraian yang diberikan dalam bentuk posttest. Instrumen tes ini diberikan pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol pada pokok bahasan persamaan dan fungsi kuadrat, dimana tes yang diberikan kepada kedua kelas tersebut adalah sama.
Instrumen tes ini digunakan untuk mengukur kemampuan berpikir kritis matematis siswa dengan materi persamaan dan fungsi kuadrat yaitu tes uraian
sebanyak 7 butir soal. Adapun indikator kemampuan berpikir kritis matematis yang akan
diukur melalui tes uraian akan dijelaskan sebagaimana terdapat pada tabel di bawah ini.
Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Indikator Soal Indikator
Kemampuan Berpikir Kritis
No Butir
Soal Jumlah
Butir Soal
1 2
3
1. Merumuskan permasalahan
ke dalam
persamaan kuadrat 1 dan 5
2 2. Memecahkan masalah yang berkaitan
dengan jumlah dan hasil kali akar-akar persamaan kuadrat dengan menggunakan
cara yang tepat. 6
1
3. Menyusun persamaan kuadrat dengan akar- akar
dan .
2 1
4. Merancang model matematika dari sebuah permasalahan
otentik yang
berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat serta
menyelesaikannya. 3
1
5. Menggambar grafik fungsi kuadrat. 4 dan 7
2
Jumlah 2
3 2
7