Kemampuan Berpikir Kritis Matematis pada aspek Membangun
Dari jawaban yang ada pada Gambar 4.13 dan 4.14 di atas, kelas eksperimen terlihat lebih tinggi dalam kemampuan menjelaskan langkah
penyelesaian dibanding kelas kontrol. Siswa pada kelas eksperimen lebih komunikatif dalam mengidentifikasi informasi pada soal, menentukan apa yang
ditanyakan dan membuat solusi untuk permasalahan tersebut. Siswa pada kelas eksperimen lebih mampu dalam menentukan langkah penyelesaian dari sebuah
permasalahan dibanding kelas kontrol. Masalah yang disajikan pada soal nomor 2 adalah soal aplikasi persamaan kuadrat dalam kehidupan sehari-hari. Untuk
permasalahan seperti pada soal nomor 2 di atas, siswa pada kelas kontrol akan kesulitan dalam menjawab. Ini dikarenakan pembelajaran bukan bersifat
memahami tetapi hanya menghafal saja. Sedangkan siswa pada kelas eksperimen lebih kritis dalam menyelesaikan masalah karena siswa sudah terbiasa
memecahkan masalah dengan melakukan penyelidikan dan analisis terhadap masalah tersebut baik secara individual maupun kelompok. Langkah penyelesaian
dilakukan secara bertahap mulai dari menentukan informasi yang ada pada soal, menentukan yang ditanyakan dan menentukan penyelesaian dari masalah tersebut.
Kemampuan berpikir kritis matematis aspek membangun keterampilan dasar pada kelas eksperimen adalah 71,32, sedangkan pada kelas kontrol adalah
68,06. Dengan demikian kemampuan berpikir kritis matematis siswa pada aspek membangun keterampilan dasar di kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan
pada kelas kontrol.