Aktivitas Kebutuhan Informasi Perilaku Informasi
b. Kebutuhan afektif affective needs, yaitu kebutuhan yang berkaitan
dengan penguatan estetis, hal yang dapat menyenangkan dan pengalaman- pengalaman emosional. Berbagai media, baik media cetak maupun media
elektronik, sering dijadikan alat untuk mengejar kesenangan dan hiburan. c.
Kebutuhan integrasi personal personal integrative needs, yaitu kebutuhan yang sering dikaitkan dengan penguatan kredibilitas,
kepercayaan, stabilitas dan status individu. Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga diri.
d. Kebutuhan integrasi sosial social integrative needs, yaitu kebutuhan
yang dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga, teman dan orang lain di dunia. Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk
bergabung atau berkelompok dengan orang lain. e.
Kebutuhan berkhayal escapist needs, yaitu kebutuhan individu dikaitkan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan diri,
melepaskan ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan diversion.
40
Lebih lanjut Katz, Gurevitch dan Haas juga menemukan dalam penelitiannya bahwa orang yang tingkat pendidikannya tinggi lebih banyak
mempunyai kebutuhan dibandingkan dengan orang yang berpendidikan rendah. Ini berarti bahwa orang yang mempunyai tingkat pendidikan relatif tinggi, seperti
guru, dosen dan peneliti, misalnya, lebih banyak mempunyai kebutuhan akan
40
Pawit M. Yusuf, Pedoman mencari sumber informasi Bandung: Remaja Rosdakarya, 1995, h. 3.
sesuatu yang bisa memuaskannya, dan lebih banyak mempunyai tujuan yang berkaitan dengan permasalahan kehidupannya daripada orang-orang pada
umumnya.
41
Sementara itu, Wilson dalam Wijayanti menjelaskan bahwa kebutuhan akan informasi seseorang didorong oleh kebutuhan dasar yang bersifat fisiologis,
afektif dan kognitif. Ketiga kategori kebutuhan manusia menurut Wilson dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Kebutuhan fisiologis meliputi : makan, minum, tempat tinggal dan lain
sebagainya. b.
Kebutuhan emosional atau afeksi, seperti : kebutuhan untuk mendominasi, kebutuhan untuk mencapai cita-cita.
c. Kebutuhan kognitif, seperti : kebutuhan untuk mempelajari keterampilan-
keterampilan tertentu.
42
Kebutuhan informasi seseorang tergantung pada pekerjaan, apa tujuan mereka menggunakan informasi, usia, kecakapan, kedudukan professional dan
karakteristik lainnya.
43
Senada dengan Atherton, panen juga menyatakan bahwa faktor yang paling umum mempengaruhi kebutuhan informasi adalah pekerjaan
41
Pawit M. Yusuf, Pedoman mencari sumber informasi Ibid. h. 4.
42
Lucky Wijayanti, Perilaku pencarian informasi staf pengajar Fakultas Sastra UI dalam melakukan penelitian Depok: [Tesis PSIP-PPFSUI], 2001.
43
Pauline Atherton, Handbook for information system and services Paris: UNESCO, 1977, h. 124.
pemakai, termasuk kegiatan profesi, pekerjaan atau subjek yang diamati, kebiasaan dan lingkungan pekerjaan.
44
Sementara itu, Chen dan Hernon serta Latham dalam Mangindaan menjelaskan secara lebih rinci, bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi
kebutuhan informasi adalah : a. Karakteristik pemakai : pengalaman; usia; latar belakang pendidikan dan cara berpikir, b. Faktor minat seseorang, c. Faktor
pekerjaan dan profesi, d. Faktor koleksi, e. Faktor kesukaran dan sistem pelayanan informasi; akses terhadap layanan informasi dan variasi sumber
informasi yang ada di lingkungan pemakai informasi.
45
Menurut Hanson, kebutuhan informasinya berhubungan dengan kegiatan penting yang harus dilakukannya
46
adalah: a.
Keeping up to date, yaitu untuk tetap mengikuti perkembangan terbaru dalam bidangnya.
b. Retrospective searching, yaitu untuk melakukan penelusuran surut.
Ini menunjukkan bahwa ada beberapa kegiatan penting yang perlu dilakukan oleh anggota dewan. Dalam kegiatan yang dilakukan tersebut, anggota
dewan membutuhkan informasi dengan kegiatannya sebagai legislatif yang sedang dilakukannya.
44
Paulina Pannen, A study in information seeking and use behaviors of resident students and non resident student in Indonesia tertiary education [S.l]: [Disertasi the School of Education at Syracuse
University], 1990, h. 33.
45
Christina Mangindaan dkk., Perilaku informasi dosen dalam proses penelitian [laporan penelitian], Jakarta: Universitas Terbuka, 1993, h. 28.
46
C.W. Hanson, Research user’s needs: users. Aslib proceesings, no. 16 Februari 1964: h. 64-78
Kebutuhan informasi menurut Cronin yang dikutip oleh Meyer, dapat dibagi menjadi 3 kategori
47
, sebagai berikut: 1.
Kebutuhan informasi yang diekspresikan adalah kebutuhan informasi yang diutarakan oleh pemakai informasi.
2. Kebutuhan informasi yang tidak diekspresikan adalah kebutuhan
informasi yang disadari namun tidak disampaikan oleh pemakai informasi. 3.
Kebutuhan informasi yang tidak disadari. Hal yang akan dapat menjadikan seseorang tidak menyadari bahwa dirinya memerlukan informasi adalah
karena orang tersebut tidak mengetahui bahwa ada sumber-sumber informasi yang dapat dipergunakan untuk memecahkan persoalan yang
orang hadapi atau memang orang tersebut tidak mengetahui ruang lingkup yang sesungguhnya dari persoalan yang dihadapi.