dari rapat antara legislatif dan eksekutif. Kita bisa mendapatkan rekomendasi untuk kinerja kita selanjutnya.
2 IK
Memperbarui informasi dan digunakan sebagai data base.
Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasinya yang bervariasi, seorang anggota DPR RI harus selalu berpikir visioner berpikir jauh ke
depan dalam menjalankan fungsi-fungsinya. Hal ini juga menjadi kesadaran di kalangan artis yang menjadi anggota DPR RI.
Dari hasil penelitian tampak bahwa dalam memenuhi tugas mereka harus selalu mempersiapkan data-data untuk dijadikan database dan terus
memperbaharui informasi itu. Sehingga apabila fungsi-fungsi DPR berjalan, maka anggota DPR RI dari kalangan artis itu sudah siap berargumen dengan
pemerintah.
2. Aktivitas Pencarian Informasi
Setelah adanya kebutuhan informasi, maka akan muncul permintaan informasi yang diwujudkan dalam proses pencarian informasi. Pencarian
informasi merupakan suatu proses dimana seseorang berusaha untuk menemukan informasi untuk memenuhi kebutuhan informasinya. Dalam
proses pencarian tersebut, manusia membentuk perilaku pencarian informasi dengan karakteristik tertentu. Perilaku pencarian informasi yang dimaksud
disini dapat berupa permintaan informasi melalui orang lain, melalui berbagai
sumber dan melalui sistem informasi.
4
Pengungkapan perilaku pencarian informasi oleh informan dilakukan melalui wawancara yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Pencarian informasi itu ditandai dengan kekurangan informasi gap
information. Setelah timbul kekurangan informasi, maka akan muncul pertanyaan-pertanyan yang diwujudkan dalam proses aktivitas pencarian
informasi. Untuk dapat mengetahui pola aktivitas pencarian informasi oleh anggota DPR RI dari kalangan artis dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan
dapat dilihat dari komentar mereka sebagaimana tabel 7 tujuh berikut ini.
Tabel 7. Pertanyaan apa saja yang muncul dan ingin ditemukan No. Informan
Pernyataan 1
OA
Karena memang saya adalah PANJApanitia kerja untuk perumusan rancangan undang-undang keperawatan. Jadi
ya, memang hal-hal seperti itu yang saya butuhkan informasi-informasi. Hal-hal atau informasi yang terkait
seperti itu. Selain itu juga saya tergabung di panja konsorsium asuransi TKI. Karena memang banyak
masalah-masalah dikeluhkan oleh para TKI kita yang berada di luar negeri mereka sudah bayar premi, tapi ketika
mau
mengklaim asuransinya
mereka sulit
mendapatkannya. Dan kami di komisi IX merasa perlu membuat
panja ini.
Untuk segera
memberikan rekomendasi kepada pemerintah. Jadi hal-hal yang terkait
dengan konsorsium TKI, itu juga menjadi informasi yang saya cari juga. Selain itu juga, Saya saat ini juga menjadi
panja jamkesmasJaminan Kesehatan Masyarakat, nah kenapa ada panja jamkesmas ini. Karena asuransi sosial
bagi rakyat Indonesia yang berupa jamkesmas tadi itu nanti tahun 2014 akan berubah bentuk menjadi BPJS Badan
Pemelihara jaminan sosial kesehatan. Nah, peralihan atau
4
T.D. Wilson, On user studies and information needs. Journal of librarianship, 37 1, 3-15., Artikel diakses pada 20 Maret 2009 dari
http:informationr.nettdwpublpapers1981infoneeds.html
transformasi dari jamkesmas ke BPJS inilah, maka komisi IX membuat panja juga. Nah, hal itu yang menjadikan saya
membutuhkan informasi terkait dengan panja-panja tadi.
2 IK
Saya terbiasa menggunakan metode : kejadian apa, mengapa bisa terjadi, dimana kejadian tersebut terjadi,
alasan-alasan terjadi
kejadian, dan
akibat yang
ditimbulkan. Dari pendapat IK terlihat bahwa informan sudah mencapai tahap
formulasi dalam model pencarian informasi kulhtau yang dikenal dengan ISP Information Search Process. Pada tahap ini, kepercayaan diri mulai
meningkat. Pola pikir mereka menjadi lebih jelas dan terpusat pada masalah yang ditekuninya. Setelah tahap ini interaksi antara pemakai dan sistem
informasi menjadi lebih efektif dan efisien. Mereka akan mengumpulkan informasi yang terfokus pada masalah yang dihadapinya. Bedanya antara OA
dan IK adalah OA sudah terlihat masalahnya, tapi formulasinya tidak jelas, sedangkan IK belum terlihat masalahnya, tapi formulasinya sudah jelas.
Pada pola perilaku aktivitas pencarian informasi tingkat afektif, derajat individu motivasi pribadi dan kepentingan dalam masalah atau topik akan
menentukan jumlah energi bahwa ia berinvestasi dalam mencari informasi. Kuhlthau menunjukkan bahwa saat pencarian informasi berlangsung, perasaan
awal dari ketidakpastian dan kecemasan jatuh sebagai meningkatnya kepercayaan. Jika sebuah tema yang jelas dikembangkan untuk memfokuskan
pencarian, individu mungkin menjadi lebih bermotivasi tinggi dan jika mencari hasil dengan baik, ada perasaan tumbuh kepuasan dan prestasi.
5
Wilson juga berpendapat bahwa dalam pandangan yang lebih luas seperti individu akan dirasakan bukan hanya sebagai penggerak untuk mencari
informasi untuk tujuan kognitif, tetapi sebagai hidup dan bekerja di setting sosial yang membuat motivasi mereka sendiri untuk mencari informasi untuk
membantu memenuhi sebagian besar kebutuhan afektif.
6
Perasaan yang muncul ini dapat kita lihat dari hasil wawancara dengan beberapa informan
sebagaimana terdapat dalam table 8 delapan di bawah ini.
Tabel 8. Perasaan saat menemukan dan tidak menemukan informasi No. Informan
Pernyataan 1
OA
Saya merasa bersyukur dan saya merasa terkayakan dengan informasi itu. Karena menurut saya tanpa
informasi yang baik, tanpa informasi yang banyak, tanpa informasi yang akurat sesuai dengan topik yang akan kita
bahas. Maka, pembahasan atau ide yang kita keluarkan atau masukan yang kita keluarkan atau cara kita
mengkritisi pemerintah itu tidak akan baik. Kalau memang informasi itu hanya sekedar permukaan saja tanpa saya
memahami betul maksud di balik itu maka saya yakin apa yang saya utarakan, yaitu yang saya sampaikan kepada
pemerintah. Pemerintah juga, mereka tidak akan mendapatkan pengawasan apa-apa. Jadi kalau misalnya
staf ahli memberikan informasi biasanya nggak cuman langsung dikasih terus dibaca sendiri tapi, biasanya setelah
itu kita melakukan diskusi.
Ya, saya tidak mau kerja, mendingan harus ada dulu,
5
Chun Wei Choo, et al., Web work: information seeking and knowledge work on the world Wide Web London: Kluwer, 2000, h. 10.
6
Ibid, hal. 3