22
Iman yang sempurna akan melahirkan kesempurnaan akhlak. Dengan perkataan lain bahwa keindahan akhlak adalah manifestasi daripada
kesempurnaan iman. 4
Keutamaan di hari kiamat Disebutkan
dalam berbagai
hadits bahwa
Rasulullah Saw.
Menerangkan orang-orang yang berakhlak luhur, akan menempati kedudukan yang terhormati di hari kiamat.
5 Kebutuhan pokok dalam keluarga
Sebagaiman halnya makanan, minuman, pakaian dan perumahan merupakan kebutuhan material yang primer dalam suatu keluarga,
maka akhlak adalah kebutuhan primer dari segi moral. Akhlak merupakan faktor mutlak dalam menegakkan keluarga sejahterah.
6 Membina kerukunan antar tetangga
Dimulai dari lingkungan keluarga kita, meningkat kepada lingkungan yang lebih luas,bahkan hubungan antar tetangga, mutlak diperlukan
akhlak yang baik. 7
Untuk mensukseskan pembangunan bangsa dan Negara Suatu bangsa atau Negara akan jaya, apabila warga negaranya terdiri
dari porang-orangmasyarakat yang berakhlak mulia. Sebaiknya Negara akan hancur apabila warganya terdiri dari orang-orang yang bejat
akhlaknya. 8
Dunia betul-betul membutuhkan akhlakul karimah Dari dulu sampai sekarang, dunia selalu penuh orang-orang baik dan
orang-orangjahat.Masalah ini hakikatnya tidak lepas dari karakter atau akhlak para pemimpin, di mana dia bertindak sebagai penggerak dan
pelakunya.
22
Tepat sekali apa yang dinyatakan Allah dalam Al- Qur’an
surat Ar-Rum ayat 41 yang berbunyi:
22
A. Mustofa, op. cit , h. 31-39.
23
Artinya: “Telah tampak kerusakan di darat dan di alut, disebabkan karenaperbuatantangan manusia; Allah menghendaki agra
mereka merasakan sebagian dari akibat perbuatan mereka, agar mereka kembali baik
kejalan yang benar.”
23
i. Mata pelajaran Aqidah Akhlak
Mata pelajaran Aqidah Akhlak bertujuan untuk: a.
Menumbuhkembangkan aqidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan,
serta pengalaman peserta didik tentang aqidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan
ketakwaannya kepada Allah SWT; b.
Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam
kehidupan individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai aqidah Islam.
24
j. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak
Ruang lingkup Mata Pelajaran Aqidah Akhlak di Madrasah Tsanawiyah
meliputi:
1 Aspek aqidah terdiri atas dasar dan tujuan aqiah Islam, sifat-sifat
Allah, al- asma‟al husna, iman kepada Allah, Kitab-Kitab Allah,
Rasul-Rasul Allah, Hari Akhir serta Qada Qadar. 2
Aspek akhlak terpuji yang terdiri atas ber-tauhiid, ikhlaas, ta‟at, khauf, taubat, tawakal, dan ta‟aawun, berilmu, kreatif, produktif, dan
pergaulan remaja.
23
Departemen Agama RI Jakarta: Al-Huda, 2005.
24
Abdd. Rozak, dan Fauzan, Ali Nurdin, op. cit, h. 577-578.
24
3 Aspek akhlak tercela meliputi kufur, syirik, riya, nifaaq, anaaniah,
putus asa, ghadlab, tamak, takabbur, hasad, dendam, ghibah, fitnah, dan namiimah.
25
3. Perilaku
a. Pengertian Perilaku
Behavior perilaku adalah kegiatan organisme yang dapat diamati dan bersifat umum mengenai otot-otot dan kelenjar-kelenjar sekresi eksternal
sebagaimana terwujud pada gerakan bagian-bagian tubuh atau pada pengeluaran air mata, keringat.Teori perilaku dalam psikologi menegaskan
bahwa dalam mempelajari individu, yang seharusnya dilakukan oleh para ahli psikologi adalah menguji dan mengamati perilakunya dan bukan
mengamati kegiatan bagian dalam tubuh.
26
b. Dinamika Proses Perilaku Manusia
1 Dipandang dari segi motifnya setiap gerak perilaku manusia itu selalu
mengandung tiga aspek, yang kedudukannya bertahap dan berurutan sequential, yaitu:
a Motivating states timbulnya kekuatan dan terjadinya ke siapan sediaan
sebagai akibat terasanya kebutuhan jaringan atau sekresi, hormol dalam diri organism atau karena terangsang oleh stimulasi tertentu.
b Motivated behavior bergeraknya organism kea rah tujuan tertentu
sesuai dengan sifat kebutuhan yang hendak dipenuhi dan dipuaskannya, misalnya lapar cari makanan dan memakannya.
c Satisfied conditions dengan berhasilnya dicapai tujuan yang dapat
memenuhi dalam diri organism pulih kembali ialah terpeliharanya, homeostasis, kondisis demikian dihayati sebagai nikmat dan puas atau
lega.
25
Ibid, h. 580.
26
Desmita, Psikologi Perkembangan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010, Cet. ke- 6, h. 54.
25
1. Karena terjadinya metabolisme dan penggunaan atau pelepasan kalori,
perangsangan kembali, dan sebagainya, kepuasaan itu hanya bersifat temporal sementara.
27
c. Pengembangan Perilaku Model Behavioral
Rumpun model mengajar pengembangan perilaku behavioral direkayasa atas dasar kerangka teori perilaku yang dihubungkan dengan
proses belajar-mengajar. Aktivitas mengajar, menurut teori ini, harus ditunjukan pada timbulnya perilaku baru atau perubahannya perilaku siswa
kearah yang sejalan harapan. Rumpun model mengajar behavioral banyak dilandasi oleh asumsi
empiris bahwa segenap perilaku siswa adalah fenomena yang dapat diobservasi, diukur, dan dijabarkan dalam bentuk perilaku-perilaku
khusus. Perilaku-perilaku khusus inilah yang menjadi tujuan belajar siswa.
28
Beberapa di antara bentuk atau wujud perkembangan perilaku tersebut, antara lain:
1 Perkembangan perceptual pengamatan ruang, pengamatan wujud, dan
situasi; 2
Perkembangan penguasaan dan control motorik koordinasi penginderaan dan gerak;
3 Perkembangan penguasaan pola-pola keterampilan mental fisik
cerdas, tangkas, dan cermat; 4
Perkembngan pengetahuan bahasan dan berpikir. Ada dua cara pendekatan utama dalam memahami perkembangan
perilaku, yaitu: 1
Pendekatan longitudinal digunakan untuk memahami perkembangan perilaku seseorang atau sejumlah kasus tertentu mengenai satu atau
sejumlah aspek perilaku atau pribadi tertentu dengan mengikuti proses
27
Abin Syamsuddin Makmum, Psikologi Pendidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2007, Cet. ke- 9, h. 38-39.
28
Muhibbin Syah, op. cit, h. 198.
26
perkembangan dari satu titik waktu atau fase tertentu ke titik waktu atau fase yang berikutnya. Oleh karena itu, tekniknya berbentuk case study
studi kasus, case history, autobigrafi, eksperimentasi, dan sebagainya. 2
Adapun pendekatan cross sectional biasanya digunakan untuk memahami suatu aspek atau sejumlah aspek perkembangan tertentu
pada suatu atau beberapa kelompok populasi tingkatan usia subjek secara serempak pada saat yang sama. Oleh karena itu, teknik yang
sesuai dengan pendekatan ini, antara lain teknik survei.
d. Proses dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan
Perilaku
Secara faktual, perkembangan bukan dimulai sejak kelahiran seseorang dari rahim ibunya, melainkan sejak terjadinya konsepsi, ialah
saat berlangsunganya pembuahan atau perkawinan pertemuan sprema dan sel telur atau ovum yang menghasilkan benih manusia zygote yang
kemudian berkembang menjadi organisme atau janin embryo sebagai calon prototype manusia yang dikenal sebagai fetus bayi dalam
kandungan. Pada umumnya, setiap fetus memerlukan waktu sekitar sembilan bulan atau 266 hari Lefrancois, 1975:17 sampai matang
mature atau lahir natal. Variasi individual memang terjadi, ada yang lebih awal premature
dari waktu tersebut dan ada pula yang lebih lambat late mature, bergantung kondisinya. Mulai sejak lahir bayi menjalani masa kanak-
kanak, remaja, dewasa sampai hari tuanya yang pada umumnya memerlukan waktu life span sekitar 60-70 tahun, yang sudah barang
tentu bervariasi pula sesuai dengan kondisi yang memungkinkannya. Ada tiga faktor dominan yang mempengaruhi proses perkembangan
induvidu manusia yaitu: 1
Faktor pembawaan heredity yang bersifat alamiah nature 2
Faktor lingkungan environment yang merupakan kondisi yang memungkinkan berlangsungnya proses perkembangan nature
3 Faktor waktu time yaitu saa-saat tibanya masa peka atau kematangan
maturation.
27
Ketiga faktor
dominan itu
dalam proses
berlangsungnya perkembangan induvidu manusia berperan secara interaktif, yang dapat
dijelaskan secara fungsional atau regresional.
29
e. Aspek-Aspek Perkembangan Perilaku
1 Perkembangan Fisik dan Perilaku Psikomotorik
a Perkembangan Fisik
Perkembangan fisik ini mencakup aspek-aspek anatomis dan fisologis. 1
Perkembangan Anatomis Perkembangan anatomis ditunjukkan dengan adanya perubahan
kuantitatif pada struktur tulang-belulang.Indeks tinggi dan berat badan, proporsi tinggi kepala dengan tinggi garis keajegan badan
secara keseluruhan. 2
Perkembangan Fisiologi Perkembangan fisiologi ditandai dengan adanya perubahan-
perubahan secara kuantitatif, kualitatif, dan fungsional dari system- sistem kerja hayati seperti konstraksi otot, peredaran darah dan
pernapasan, persyarafan, sekresi kelenjar dan perernaan. b
Perkembangan Perilaku Psikomotorik Perilaku psikomotorik memerlukan adanya koordinasi fungsional
antara neuronmuscular sytem Persyarafan dan otot dan fungsi psikis kognitif, afektif, dan konotif.
Loree 1970: 75 menyatakan bahwa dua macam perilaku psikomotorik utama yang bersifat universal harus dikuasai oleh setiap
induvidu pada masa bayi atau awal masa kanak-kanaknya ialah berjalan walking dan memegangbenda prehension. Kedua jenis perkembangan
psikomotorik ini merupakan basis bagi perkembangan keterampilan yang lebih kompleks seperti yang kita kenal dengan sebutan bermain playing
dan bekerja working. 2
Perkembangan Bahasa dan Perilaku Kognitif a
Perkembagan Bahasa Kemampuan berbahasalah yang membedakan manusia dengan
hewan.
29
Abid Syamsuddin Makmun, op. cit, h. 80-81.
28
Dengan bahasanyalah manusia: 1
Mengkodifikasikan, mencatat dan menyimpan berbagai hasil pengalaman pengamatan observasi-nya berupa kesan dan
tanggapan persepsi, informasi, fakta dan data. 2
Mentransformasikandan mengolah berbagai bentuk informasi tersebut di atas melalui proses berpikir.
3 Mengkoordinasikan dan mengekspresikan cita-cita, sikap,
penilaian dan penghayatan. 4
Mengkomunikasikan menyimpan dan menerima berbagai informasi, buah pikiran, opini, sikap, dan lain-lain.
b Perkembangan perilaku dan Fungsi-Fungsi Kognitif
Perkembangan fungsi-fungsi dan perilaku kognitif itu menurut Loree 1970:77, dapat dideskripsikan dengan dua cara ialah secara
kualitatif dan secara kuantitatif. 3
Perkembangan Perilaku Sosial, Moralitas, dan Keagamaan 4
Perkembangan Perilaku Afektif, Konatif dan Kepribadian
30
.
f. Bentuk-Bentuk Perilaku
Dalam buku Psikologi Pemmbelajaran PAI karangan Tohirin, ditulis bahwasanya perilakutingkah laku dapat dibedakan menjadi empat bagian
yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya: 1
Tingkah laku motorik Tingkah laku motorik adalah tingkah laku dalam bentuk gerakan,
seperti: berjalan, berlari, duduk dan sebagainya. 2
Tingkah laku kognitif Tingkah laku kognitif adalah tingkah laku dalam bentuk bagaimana
induvidu mengenal alam di sekitarnya, seperti: pengamatan, berpikir, mengingat, mencipta dan lain sebagainya.
3 Tingkah laku konatif
Tingkah laku konatif adalah tingkah laku yang berupa dorongan dari induvidu, misalnya: kemauan, motif, kehendak, nafsu dan lain
sebagainya.
30
Ibid, h. 95-110