17
7 Anak dibiasakan untuk menghargai oarng yang lebih besar, berdiri bagi
oarng yang lebih atas, meluaskan tempat baginya, dan diajarkan untuk taat kepada orang tua, guru, pendidik, dan oarng yang lebih besar
darinya. 8
Anak harus diajarkan untuk tidak mencuri, memakan yang haram, berkhianat, berbohong, dan menipu.
14
c. Akhlak Mulia Rasulullah Sebagai Uswatun Hasanah
Dalam hal akhlak karimah, selayaknya kita meneladani akhlak Beliau, Bahwa Rasulullah S.a.w senantiasa banyak merendah dan
berdoa’a sepenuh hati.Beliau selalu memohon kepada Allah S.w.t agar menghiasi dirinya dengan adab-adab yang baik dan akhlak
mulia.Didalam do’anya Rasulullah S.a.w mengatakan, “Ya, Allah, baguskanlah bentukku dan akhlakku.”
Anas r.a berkata “ Beliau tidak membiarkan menipu atau ia mengatakan: mencela dan tidak pula membairkan sesuatu melainkan
mengingatkan kami dan melarang kami melakukannya. Firmannya dalam
surat An-Nahl ayat 90 yang berbunyi :
Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh kamu berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi bantuan kepada kerabat, dan Dia melarang
melakukan perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil
pelajaran.”
15
d. Macam-Macam Akhlak
1
Akhlak Al-Karimah
Akhlak Al-Karimah atau akhlak mulia terbagi kepada tiga bagian:
14
Netty Hartati, dkk, op. cit, h. 69-75.
15
Departemen Agama RI, Jakarta: Al-Huda, 2005.
18
a Akhlak Terhadap Allah
b Akhlak Yang Baik Terhadap Diri Sendiri
c Akhlak Yang Baik Terhadap Sesama Manusia
2 Akhlak Al-Mazmudah
Akhlak Al-Mazmudah merupakan akhlak yang tercela. Macam- macam akhlak tercela, diantaranya :
a Berbohong
b Takabur sombong
c Dengki
d Bakhil.
16
e Sendi-Sendi Akhlak
Akhlak dalam wujud pengalamanya dibedakan menjadi dua: 1
Akhlak Mulia Tentang akhlak terpuji ada empat sendi yang cakup mendasar dan
menjadi induk seluruh akhlak. Disebut Al-Ghazali, sebagai berikut:
a Kekuatan ilmu wujudnya adalah hikmah kebijaksanaan.
b Kekuatan marah wujudnya adalah syaja‟ah berani.
c Kekauatan nafsu syahwat wujudnya adalah „iffah perwira.
d Kekuatan keseimbangan di antara kekuatan yang tiga di atas
wujudnya ialah adil, yaitu kekuatan jiwa yang dapat menuntun amarah dan syahwat sesuai dengan apa yang
dikendaki oleh hikmah. Dari empat sendi akhlak yang terpuji, akan lahirlah perbuatan-
perbuatan baik seperti: jujur, suka memberi kepada sesama, tawadhu, tabah, tinggi cita-cita, pemaaf, kasih sayang terhadap sesama, berani
dalam kebenaran, menghormati orang lain, sabar, pemalu, memelihara rahasia, qanaah menerima hasil usaha dengan senang hati, menjaga diri
dari hal-hal yang haram dan , sebagainya.
16
Moh. Ardani, op. cit, h. 49-59.
19
2 Akhlak Tercela
Sendi-sendi akhlak tercela, yaitu: 1.
Khubtsan wa Jarbazah keji dan pintar busuk, dan balhan bodoh. 2.
Tahawwur berani tapi sembrono, jubun penakut dan khauran lemah, tidak bertenaga.
3. Syarhan rakus dan jumud beku
4. Zalim.
17
f Penerapan Akhlak
1 Akhlak kepada Allah, Sikap Taat Kepadanya.
2 Akhlak Kepada Rasullah, Siap Mencontohnya
3 Akhlak Kepada Kedua Orang Tua.
4 Santun dalam Pergaulan.
5 Giat Belajar dan Tahan Uji.
6 Giat Menuntut Ilmu dan Kuat Menahan Nafsu.
7 Sikap Toleransi.
18
g Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembentukan Akhlak
1
Aliran Nativisme
Menurut aliran nativisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor pembawaan dari
dalam yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, dan lain-
lain.
2
Aliran Empirisme
Selanjutnya menurut aliran empirisme bahwa faktor yang paling berpengaruh terhadap pembentukan diri seseorang adalah faktor dari
luar, yaitu lingkungan sosial, termasuk pembinaan dan pendidikan yang diberikan.
17
Moh. Ardani, op. cit, h. 61-64.
18
Moh. Ardani, op. cit, h. 66-93.