Berdirinya Pondok Pesantren Daarul Shafa dan Masjid Jami’ An-Nur

35 bisa bermanfaat bagi umat Islam dan bisa menjadi penerus dakwah dalam memperjuangkan islam. 2. Masjid Jami’ An-Nur Awal mula berdirinya masjid Jami’ An-Nur dimulai pada tahun 2012, yang awalnya ingin di bangun masjid dengan pembangunan dua lantai, dan pengerjaan pembangunannya mulai berjalan. Diawali dengan pembangunan dan pengecoran tiang-tiang masjid, dilanjutkan dengan membangun dinding- dindingnya. Namun pengerjaannya sempat berhenti karena lagi-lagi terbentur dengan masalah dana. Akhirnya pengerjaannya dihentikan sementara, dan dilanjutkan sambil pencarian dana baik dari donatur-donatur penyumbang atau dari yang lainnya. Ketika pembangunan masjid itu sedang berjalan, tapi pembangunannya kurang efektif karena terbentur dengan dana. Kemudian datang tim survei dari Arab Saudi yang mempunyai organisasi Bulan Sabit Merah. Team survey itu pun menawarkan siap menajdi donatur dalam pembangunan Masjid tersebut. akan tetapi pembangunannya sesuai dengan konsep dari team Bulan Sabit Merah. 8 Ustadz Lancip pun setuju dengan tawaran tersebut, dan kemudian dibongkarlah bangunan Masjid yang rangkaiannya kurang lebih 40 telah dibangun. Kemudian dibangunlah Masjid yang sederhana namun layak untuk beribadah. Dan pengerjaannya pun semua dana ditanggung dari team Bulan Sabit Merah sampai masjid itu berdiri. Alhamdulillah tidak sampai setahun Masjid Jami’ An-Nur pun berdiri di tengah-tengah pondok pesantren dan bisa dipakai untuk kegiatan santri-santri dalam belajar atau melakukan kegiatan-kegiatan 8 Wawancara langsung kepada Ustazd Ahmad Rifky Umar Said di kediaman beliau pada tanggal 24 januari 2014. 36 Islami lainnya. Masjid Jami An-Nur juga dipakai untuk shalat 5 waktu berjamah oleh warga sekitar pondok Pesantren Daarul Shafa dan sholat Jum’at.

D. Rujukan Dakwah dan Guru-Guru Ustadz Ahmad Rifky Umar Said

Al-Qur’an dan Hadits sudah barang tentu menjadi rujukan dakwah utama bagi Ustadz Lancip. Namun seorang da’i juga memerlukan rujukan-rujukan dakwah sebagai bahan materi dan tehnik dalam berdakwah. Al-Qur’an dan Hadits kadang memerlukan penafsiran yang lebih dalam maknanya. Tidak sembarang orang menafsirkan al-Qur’an dan Hadits begitu saja. Namun ada cara-cara tertentu yang sudah diajarkan oleh para Ulama dalam menafsirkan makna yang memang sulit dipahami. Maka dari itu alangkah baiknya kita pakai rujukan-rujukan dakwah dari kitab-kitab yang dikarang oleh para Ulama-Ulama ternama pada saat itu. Adapun rujukan dakwah yang Ustadz Lancip pakai dari kitab-kitab karangan para Ulama-Ulama terdahulu adalah: 9 1. Ta’limu Ta’lim 2. Salafun Nasholih 3. Durratun Nasihin 4. Tanqihul Qoul 5. Shahih Bukhori wa Muslim 6. Shahih Bukhori 7. Nasho’ihul Ibad 8. Tanbihul Ghafilin Dan kitab fiqihnya yang dipakai: 1. Safinatun Naja’ 9 Wawancara langsung kepada Ustazd Ahmad Rifky Umar Said di kediaman beliau pada tanggal 30 januari 2014. Di mulai pada jam 10.36 WIB sampai dengan selesai. 37 2. Fathul Mu’in Dan kitab lainnya yng dipakai: 1. Naso’ihud Diin wal Wasiah Imaniyah karangan Habib Abdullah bin Alwi Al-Hadad. Itulah Sumber-sumber utama dakwah di atas yang dijadikan sebagai rujukan-rujukan dakwah oleh Ustadz Lancip. Kemudian Ustadz Lancip juga belajar berdakwah dari beberapa guru dalam memahami kitab-kitab atau sumber- sumber dakwah diatas. Adapun nama-nama guru” 10 ” beliau dalam belajar agama adalah: 1. K.H. Muhammad Anhar Pesantren Nurul Falah 2. K.H. Fahruddin Pesantren Al-Masturiyyah 3. Habib Abu Bakar bin Habsyi Jakarta 4. Habib Abdullah Al-Athas Khalifah Empang, Bogor 5. Habib Salim Sahab Pandeglang, Banten 6. Syeikh K.H. Mufasir Ciomas, Bogor 7. K.H. Uci Sanusi Malimping, Lebak, Banten 8. K.H. Omik Rangkas Bitung 9. Utadz Yusuf Pesantren Al-Amin, Sukabumi. 10 Wawancara langsung kepada Ustazd Ahmad Rifky Umar Said di kediaman beliau pada tanggal 24 januari 2014. 38

BAB IV STRATEGI DAKWAH USTADZ AHMAD RIFKY UMAR SAID DALAM

MENYIARKAN ISLAM DI KELURAHAN PONDOK PETIR KECAMATAN BOJONGSARI KOTA DEPOK

A. Strategi Dakwah Ustadz Ahmad Rifky Umar Said

Dakwah adalah penyampaian pesan-pesan ajaran agama yang berisikan akidah dan norma-norma perilaku yang seharusnya menjadi rujukan masyarakat beragama. Pertanyaannya adalah, bagaimana metode dan strategi paling ideal dalam penyampaian pesan-pesan ajaran tersebut. Setelah kita merujuk pada sejumlah ayat Al-Qur’an yang membicarakan tentang dakwah, maka ada satu ayat yang membicarakan metode dakwah. Sebagaimana yang telah disinggung di atasyaitu SuratAn-Nahl ayat 125. Di ayat itu menjelaskan tentang metode dakwah, yaitu: metode dakwah bilhikmah, metode dakwah al-mauidzotulhasanah, dan al- mujadalah. Namun dalam hal ini metode dakwah yang di atas tersebut terasa kurang efektif apabila dilaksanakan. Da’iyang butuhkan saat ini bukan hanya metode saja, tetapi juga harus mempunyai strategi dakwah. Ustadz Ahmad Rifky Umar Said atau yang sering dipanggil Ustadz Lancip menerapkan metode dakwah yang memang bersumber dari al-Qur’an, yakni dengan al-hikmah, al-mauidzotulhasanah, dan al-mujadalah. Ketiga metode itulah Ustadz Lancip dapat membentuk sebuah strategi dakwah. Strategi dakwah yang dipakai pun adalah strategi dengan pola dakwah bil-lisan dan bil-hal. Artinya bahwa Ustadz Lancip sendiri ingin menyatukan kedua strategi tersebut dalam sebuah pengertian “apa yang kita ucapkan dengan lisan, maka harus diikuti dengan perbuatan nyata”. 39 “Tidak akan mengena dakwah kita apabila kita tidak memulai dari hati kita sendiri, jadi strategi dakwah yang pertama saya lakukan adalah ibda bin nafsi.. memulai dari diri sendiri sebelum kita nyuruh orang lain, ya kita harus berbuat dulu, nah ini sangat efektif sekali ketika lisan berucap, hati meng-Amin-kan insyaAllahcepet dapet, berkata yang benar, bahwa kita sudah melakukan itu, kita sudah mencoba hal itu” 1 Strategi dalam dakwah Ustadz Lancip dimulai dari ibdabinnafsi artinya dakwah yang dimulai dari diri sendiri dengan mengisinya dengan akhlakul karimah. Inilah dakwah yang sangat efektif menurutnya, karena dakwah itu sebenarnya bukan hanya mengajak orang lain. Tetapi dakwah yang sebenarnya adalah memuilai berdakwah pada diri sendiri dan baru dilanjutkan berdakwah kepada orang lain. Inilah kadang yang menjadi sebuah problematika bahwa setiap da’i kadang-kadang hanya berdakwah panjang-lebar, tetapi dakwah yang telah sampaikan tidak diterapkan dalam drinya. Maka dari itu Ustadz Lancip menganjurkan untuk memulai dakwah dari diri sendiri. Ketika berdakwah dalam diri sendiri sudah mantap ditanamkan, maka percayalah dakwah kepada orang lain pun akan mudah dilaksanakan. Firman Allah: ô‰s©9 tβx. öΝä3s9 ’Îû ÉΑθß™u‘ « îοuθó™é ×πuΖ|¡ym yϑÏj9 tβx. θã_ötƒ © tΠöθu‹ø9uρ tÅzFψ tx.sŒuρ © ZŽÏVx. ∩⊄⊇∪ “Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21] Keteladanan Rasulullah saw memiliki pengaruh yang amat besar dalam membantu kaum muslimin untuk mengenal Islam secara teori dan praktek, serta meneladani dalam berbagai masalah kecil maupun besar, baik dalam hal ibadah, 1 Wawancara langsung kepada Ustadz Ahmad Rifky Umar Said di kediaman beliau pada tanggal 24 Januari 2014. Pada jam 14.30 WIB.