10. Bagaimana proses dana bantuan dari inggris untuk pembangunan
pesantren daarul shafa?
Ketika itu kita ada saudara tinggal di inggris dan beliau tergabung..tergab.. bergabung di Yayasan Al-Safhatrust, di tahun 2009
kami kedatangan tamu dari sana. Setelah peletakan batu pertama pada tanggal 9 april 2009. Ketika mereka datang memberikan kepercayaan
amanat uang sebesar 500 juta hingga berkelanjutan saat ini.
Yang datang perwakilan?
2 orang perwakilan datang Syeikh Muhammad Irfan dan Syeikh Muhammad Ridwan
Jabatannya?
Pengurus… pengurus harian
11. Pengalaman kerja sebelum menjadi seorang
da’i??
Mengajar diPesantren Nurul Falah tahun 2002-2004 Kerja..banyak kerjanya.. Rekanan Pos Indonesia daerah Ciledug, 2004.
Pembuatan kaset, kerja dipembuatan kaset 2005 didaerah tanah abang, sebenernya banyak yang ditulisin.
12. Faktor pendukung dakwah ?
Pertama do’a seorang guru, yang saya rasakan itu yang luar biasa, keberkahan ilmu,
yang ketiga saya selalu merutinkan silaturahmi kepada para ulama dan berziarah di makam-makam para ulama.Itu faktor utama.
13. Faktor penghambat dakwah?
Dulu faktor penghambat dakwah yang pertama adalah masalah ekonomi keluarga itu yang kadang-kadang mengendorkan perjuangan kita. Tidak
ada sinkronisasi antara keluarga dan tujuan kita. Itu yang pertama. Yang kedua faktor penghambat itu saya sudah terlalu tua untuk pesantren
waktu itu. Jadi kalau bahasanya itu telat buat mondok jadi akhirnya saya memutuskan mengambil inti-inti sari di dalam pesantren itu, contoh
pengajian pasaran kitab, harfiah, yaqulu, atau kitab fiqih yang lainnya FathulMu’insaya biasakan setiap tahun itu mengadakan pasaran
dibeberapa Pondok Pesantren untuk menghatamkan kitab-kitab tersebut, itu yang biasa saya lakukan seperti itu.
Kalau untuk Pondok Pesantren faktor penghambat kita itu cuma fitnah,ujian, cacian, hinaan itu sudah saya rasakan semua tapi itu tidak
menghambat tetapi membantu kita untuk lebih maju.
14. Bagaimana perjalanan dakwahPak Ustadz?
Yang pertama tahun 2008… eh jangan tahun 2008 dulu 2004, tahun 2004 pengalaman ceramah ketika di Balaraja diawali dengan perjuangan
dakwah sepanggung dengan kiyai kondang nah ketika kiyai ini berceramah dia bukan mendukung para pemuda buat maju dia bukan mendukung
generasi yang lain untuk maju tetapi di atas penggung ini dia merendahkan bahkan menghina dengan kalimat-kalimat yang tidak pantas untuk seorang
pendakwah dalam Islam, menjatuhkan derajat kita. Nah itu tantangan yang sangta luar biasa di situ, apalagi beliau sangat kondang waktu itu sampai
sekarangpun masih kondang ini perjungan yang paling berkesan oleh saya ini di sini yang membuat mental saya kuat. Ketika dia menjadi
penceramah pertama saya kedua harga diri kita dijatuhkan oleh dia dengan bahasa anak muda yaitu belagu, masih muda itu so “sombong”, semua
dibilangin semua dengan kalimat-kalimat yang tak pantas tapi Alhamdulillah respon jamaah setelah kita berceramah dengan dia
Alhamdulillah kita bisa dalam artian lebih baik dari dia. Mungkin dari faktor itulah itu yang pertama.
Yang ke dua tahun 2007 nah ini pengalaman yang paling unik ketika saya dipanggil didaerah ciamis.. eh cilacap.. daerah cilacap berangkat dari
Jakarta jam 08.00 pagi pas jam 12 siang mobil kita mengalami kecelakaan di Malabong, ketika sampai di tasik aer radiator mobil ini bocor. Sampai
jam 4 sore kami baru sampe ciamis akhirnya saya punya inisiatif naek ojek dari ciamis menuju cilacap yang jarak waktu itu kurang lebih hampir
3 jam. Wah ini perjuangan yang sangat luar biasa sampai dicilacap untuk masuk ke lokasi nih harus naek turun gunung luar biasa perjuangan sampai
pulangpun kita pulang 2 hari dua malam diperjalanan karena setiap 2 kilo, 3 kilo mobil ini berhenti isi aer isi aer terus menerus. Nah ini perjungan
yang unik di tahun 2007, tapi itu Alhamdulillah kesabaran yang sangta luar biasa, yang ini luar biasa
Yang ketiga kejadian unik ini terjadi pada tahun 2012 ketika saya disuruh untuk membadali teman saya untuk mengisi acar tausiah di Banten TV
subhanallah setelah saya mengisi dua kali saya langsung dipanggil oleh pimpinan Banten TV untuk mengisi secara rutin sampai sekarang ini.
Setiap hari rabu dan kamis jam 5 sore di acara n”gobrol sareng kang ustadz” ini luar biasa perjuangan kita yang memang di dalam kesabaran ini