Inilah  sebuah  problematika  dakwah  yang  amat  sulit  bagi  Ustadz  Ahmad Rifky  Umar  Said  atau  juga  yang  sering  disebut  dengan  nama  “Ustadz  Lancip”.
Ketika  beliau  ingin  mengerjakan  sesuatu  yang  baik,  sesuatu  yang  wajib  bagi setiap  muslim  dan    muslimah  dalam  menegakan  agama  Islam  “amr  ma’ruf  nahi
munkar”.  Tetapi  yang  ia  dapatkan  adalah  sebuah  penolakan  keras  atas dakwahnya,  caci  maki,  dan  lain  sebagainya,  bahkan  ada  orang  meragukan  ilmu
agama beliau dalam berdakwah. Ustadz  Lancip  menanggapi  masalah  penolakan  tersebut  sebagai  cobaan
dari Allah. Rasulullah sendiri pun mengalami cobaan yang amat lebih berat dalam berdakwah  pada  masanya.  Saat  Rasulullah  SAW  hijrah  ke  Thaif,  saat  mendapat
penolakan  dari  Mekkah  dan  Madinah.    Rasul  sering  mendapat  penolakan,  caci maki,  ancaman  orang  kafir  dengan  niat  ingin  membunuhnya,  bahkan  mendapat
sebuah    pengusiran.
3
Maka,  dari  situlah  muncul  dorongan  dalam  diri  Ustadz Lancip  untuk  lebih  memotivasi,  bahwa  dirinya  harus  terus  memperjuangkan
dakwahnya  untuk  menegakkan  agama  Islam  dan  menciptakan  generasi-generasi da’i yang berkualitas dalam berdakwah di zaman yang modern ini, yakni dengan
membangun  Pesantren  dan  Yayasan  YatimPiatu  Daarul  Shafa  di  kelurahan Pondok Petir.
Awalnya  memang  beliau  sempat  merasa  putus  asa,  akibat  desakan  warga komplek  perumahan  sekitar  Pondok  Pesantren  Daarul  Shafa  yang  mencoba
mengusirnya.  Bahkan  warga  komplek  perumahan  sekitar  melaporkan  Ustadz Lancip  ke  kelurahan  dan  ke  polisi,  dengan  tuduhan  mengganggu  ketertiban
umum.  Inilah  yang  membuat  beliau  sempat  putus  asa  dan  menangis  dalam
3
Najamuddin, Metode Dakwah Menurut Al-Qur’an
,
h. 35.
do’anya.  Dalam  hati  beliau  tidak  ada  dendam  atau  marah,  tapi  sebaliknya  beliau terus  berdo’a  dan  melakukan  sebuah  pergerakan,  yakni  dengan  mendekati  para
tokoh  masyarakat  dan  pemuda  sekitar,  untuk  meyakinkan  masyarakat  komplek perumahan  dan  sekitarnya,  agar  bisa  menerima  dakwah  dan  usulan  beliau  untuk
membangun  sebuah  Pesantren  dan  Yayasan  Daarul  Shafa,  karena  itu  sebenarnya adalah  suatu  kebaikan  dan  menguntungkan  bagi  mereka  juga  untuk  menitipkan
anak-anak mereka dalam mendalami Islam melalui Pesantren Daarul Shafa. Di  sela-sela  perjuangan  dakwah  Ustadz  Lancip,  beliau  sempat  mengajak
para  pemuda  sekitar  untuk  meningkatkan  kreativitas  mereka,  yakni  dengan membuat sebuah pelatihan marawis secara gratis. Awalnya memang sedikit yang
ingin  latihan,  namun  dengan  beriringnya  waktu  akhirnya  banyak  yang  berminat untuk  berlatih.  Sehingga  dibentuklah  sebuah  Grup  Marawis  “Arrabany”,  yang
mana grup ini sudah ikut berbagai parade marawis dan sering mendapat panggilan acara.
Inilah yang membuat kepercayaan masayarakat sekitar semakin bertambah dan  mulai  mendukung  dakwah  Ustadz  Lancip.  Karena    pentingnya  sebuah
lembaga pendidikan seperti Pesantren yang dapat mendidik anak-anak untuk bisa meneruskan perjuangan dakwah Rasulullah SAW, yakni dengan belajar lebih jauh
dalam  mengenal  Islam.  Inilah  hasil  dari  ketabahan,  kesabaran,  bertawakal    dan terus  berdo’a  kepada  Allah  akhirnya  diapun  dapat  mendirikan  sebuah  Pesantren
dan  Yayasan  Daarul  Shafa  dan  membuat  sebuah  pengajian  Ibu-ibu  sekitar  yang dilaksanakan  sebulan  sekali  yang  dihadiri  oleh  para  Ustadz  dan  para  Ulama  se-
Jabodetabek.
Inilah sebuah keunikan strategi dakwah Ustadz Lancip yang perlu dikupas lebih jauh, bagaimana beliau dapat mengubah pemikiran masyarakat yang tadinya
menolak dan berubah menjadi menerima dakwahnya. Maka dari itu penulis ingin lebih  jauh  meneliti  tentang  strategi  dakwah  Ustadz  Lancip  dalam
memperjuangkan  dakwahnya  dari  penolakan  masyarakat,  yakni  dengan
mengambil judul penelitian sebagai berikut: “STRATEGI DAKWAH USTADZ AHMAD  RIFKY  UMAR  SAID  DALAM  MENYIARKAN  ISLAM  DI
KELURAHAN  PONDOK  PETIR  KECAMATAN  BOJONGSARI  KOTA DEPOK”.
B. Pembatasan Masalah dan Perumusan Masalah
Penulis  membatasi  masalah  dalam  penelitian  skripsi  ini,  agar  masalah yang  diteliti  tidak  melebar  terlalu  luas  dalam  pembahasan  masalah  yang  dituju.
Maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada strategi dan penerapan konsep dakwah  Ustadz  Ahmad  Rifky  Umar  Said  Ustadz  Lancip  sebagai  komunikator
dalam  menyiarkan  Islam  di  kelurahan  Pondok  Petir  Kecamatan  Bojongsari  kota Depok.
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka penulis mendapatkan rumusan masalah penelitian ini sebagai berikut:
1. Bagaimana  strategi  dakwah  Ustadz  Ahmad  Rifky  Umar  Said  Ustadz
Lancip  dalam  menyiarkan  Islam  di  kelurahan  Pondok  Petir  kecamatan Bojongsari kota Depok?
2. Apa  konsep  dakwah  yang  dipakai  Ustadz  Ahmad  Rifky  Umar  Said
Ustadz Lancip dalam menyiarkan Islam? 3.
Apa saja pesan dakwah Ustadz Ahmad Rifky Umar Said Ustadz Lancip?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian.
1. Tujuan Penelitian
a. Untuk  mengetahui  strategi  dakwah  Ustadz  Ahmad  Rifky  Umar  Said
Ustadz  Lancip  dalam  menyiarkan  Islam  di  kelurahan  Pondok  Petir kecamatan Bojongsari kota Depok.
b. Untuk mengetahui konsep penerapan strategi dakwah Ustadz Ahmad
Rifky  Umar  Said  Ustadz  Lancip  dalam  menyiarkan  Islam  di kelurahan Pondok Petir kecamatan Bojongsari kota Depok.
c. Untuk mengetahui pesan dakwah apa saja yang selalu Ustadz Ahmad
Rifky Umar Said Ustadz Lancip ingatkan kepada mad’u-nya? 2.
Manfaat Penelitian Dengan  adanya  penelitian  di  atas  diharapkan  penelitian  ini  dapat
memberikan manfaat antara lain: a.
Manfaat Teoritis Akademis 1
Penelitian ini
diharapkan dapat
memeberikan khasanah
pengetahuan  kepada  mahasiswa,  khususnya  mahasiswa  Jurusan Komunikasi  dan  Penyiaran  Islam,  tentang  pentingnya  lemabaga-
lemabaga  pendidikan  seperti  pesantren  Daarul  Shafa  dalam pembinaan  generasi  pejuang  Islam  da’i  melalui  sebuah
pendidikan  Islam  yang  mengkolaborasi  antara  pedidikan  Islam tradisional  dan  modern  ini,  dan    itu  adalah  salah  satu  dari  strategi
dakwah.
b. Manfaat Praktis
1 Bagi  para  da’i  diharapkan  ini  menjadi  bahan  masukan  serta
informasi  agar  lebih  memperhatikan  lagi  tentang  penyusunan strategi  dakwah  yang  dipakai  dalam  menghadapi  berbagai  macam
tantangan dakwah Islam. 2
Dengan  penelitian  ini  diharapkan  berguna  bagi  masyarakat  dan digunakan  sebagai  bahan  informasi  dalam  meningkatkan  mutu
dakwah Islam.
D. METODELOGI PENELITIAN
Dalam  penelitian  ini  penulis  menggunakan  langkah-langkah  sebagai berikut:
1. Jenis Penelitian
Berdasarkan  judul  diatas  maka  penelitian  ini  menggunakan  pendekatan kualitatif  yaitu  metode  untuk  mengungkapkan  masalah  untuk  menggambarkan
atau    memaparkan  apa  adanya  dari  penelitian.  Penelitian  kualitatif  biasanya menekankan  observatif,  wawancara  mendalam  dan  dokumentasi.  Maka  dalam
penelitian  ini  peneliti  menekankan  pada  observasi  dan  wawancara  mendalam dalam menggali data bagi proses validitas penelitian ini, tetapi tetap menggunakan
dokumentasi.
4
Dalam  penelitian  ini  peneliti  mendapatkan  data  dimulai  dengan melakukan  observasi  terlebih  dahulu  ke  Pondok  Pesantren  Daarul  Shafa  untuk
mengamati  kegiatan  dakwah  Ustadz  Ahmad  Rifky  Umar  Said,  baik  dalam berdakwah  kepada  santri-santrinya  maupun  kepada  warga  sekitar  Pondok  Petir.
Kemudian  melakukan  wawancara  kepada  para  narasumber  khususnya  Ustadz
4
Lexy J. Moleong,  Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2002, h.9.
Ahmad  Rifky  Umar  Said  sebagai  data  utama  penelitian,  dan  umumnya  kepada beberapa  warga  Pondok  Petir  yang  memang  selalu  mengikuti  kegiatan  dakwah
Ustadz Ahmad Rifky Umar Said, sebagai data pelengkap penelitian. 2.
Tempat Penelitian Penulis mengambil tempat penelitian di Pesantren Daarul Shafa sekaligus
kediaman  Ustadz  Ahmad  Rifky  Umar  Said  Ustadz  Lancip  dan  lingkungan sekitar  wilayah  kelurahan  Pondok  Petir  kecamatan  Bojongsari  kota  Depok.  Pada
tanggal 20 Januari sampai 30 Januari dan 16 Februari 2014. 3.
Sumber Data Sumber  data  dalam  penelitian  ini  dibagi  dalam  bentuk  kata-kata  dan
tindakan  serta  sumber  data  tertulis.  Bahwa  sumber  data  utama  dalam  penelitian kualitatif  ialah  kata-kata  dan  tindakan,  selebihnya  adalah  data  tambahan  seperti
dokumen,  dan  lain-lain,  yang  berkaitan  dengan  masalah  strategi  dakwah  Ustadz Ahmad Rifky Umar Said dalam berdakwah di kelurahan Pondok Petir kecamatan
Bojongsari kota Depok 4.
Metode Pengumpulan Data Untuk  memperoleh  data  dan  informasi  dalam  penelitian  ini,  penulis
menggunakan beberapa metode pengumpulan data sebagai berikut: a.
Observasi:  teknik  pengumpulan  data  dengan  mengamati  langsung objek  penelitian.  Observasi  juga  merupakan  pengamatan  dari
pencatatan  yang  sistematis  terhadap  gejala-gejala  yang  diteliti.
5
Dengan  Teknik  ini  peneliti  mengamati,  mencatat,  merekam  dan memfoto tentang kegiatan-kegiatan dakwah Ustad Ahmad Rifky Umar
5
Husaini Usman dan Purnomo Setiadi Akbar, Metodelogi Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi Aksara, 2003,  h. 54.