51 menerus  menjadikan  dirinya  sebagai  seorang  yang  amanah.  Amanah  ini  adalah
sifat-sifat  yang  memang  didambakan  oleh  manusia  kepada  seorang  penjaga amanah.
Hal  ini  dicontohkan  secara  sederhana:  bahwa  dalam  berdakwah  ustadz Lancip  mencoba  untuk  selalu  memenuhi  undangan  baik  ceramah,  tahlil  dan
sebagainya,  beliau  tidak  pernah  membedakan  siapa  dan  dari  mana  orang  yang mengundangnya,  ketika  dapat  undangan  maka  dia  akan  datang.  Kemudian  juga
beliau yang diamanatkan uang dan lainnya untuk kepentingan dakwah Islam dari para  donatur,  semua  itu  beliau  jalankan  dengan baik  dalam  mengerjakan  amanat
tersebut. 3.
Tabligh Tabligh artinya menyampaikan. Segala firman Allah SWT yang ditujukan
oleh  manusia,  disampaikan  oleh  Rasulullah.  Tidak  ada  yang  disembunyikan walaupun apa  yang  disampaikan  itu  menyinggung  Rasulullah  sendiri. Rasulullah
SAW  adalah  manusia  mulia  yang  mempunyai  sifat  tabligh,  ketika  Rasulullah SAW mendapatkan wahyu maka dia akan menyampaikan kepada manusia, tanpa
mengurangi atau melebihkan wahyu yang Rasulullah dapatkan. Sifat  tabligh  ini  yang  menjadi  salah  satu  strategi  dakwah  yang  dilakukan
Ustadz  Lancip.  Artinya  ketika  Ustadz  Lancip  mempunyai  ilmu,  khususnya  ilmu agama,  maka  dia  merasa  wajib  menyampaikan  ilmu  itu.  Menurutnya  ilmu  yang
bermanfaat  adalah  ilmu  yang  dapat  diamalkan  untuk  kepentingan  umat.  Tanpa adanya tablihg mustahil Islam bertahan sampai sekarang. Firman Allah:
}
§t6tã ’¯uθs?uρ
∩⊇∪ βr
çνuy` 4‘yϑôãF{
∩⊄∪
52 “Dia  Muhammad  bermuka  masam  dan  berpaling,  kerana  telah  datang
seorang buta kepadanya.” QS Abasa: 1~2 “Lebih  dari  satu  orang  ahli  tafsir  yang  menyebutkan  bahwa  pada  suatu
hari,  Rasulullah  saw  pernah  berbicara  dengan  beberapa  pembesar  kaum Quraisy  dan  beliau  berharap  mereka  mau  memeluk  islam.  Ketika  beliau
tengah  berbicara  dan  mengajak  mereka,  tiba-tiba  muncul  Ibnu  Ummi Maktum, di mana dia merupakan salah seorang yang memeluk Islam lebih
awal.  Maka  Ibnu  Ummi  Maktum  bertanya  kepada  Rasulullah  saw, mengenai  sesuatu  seraya  mendesak  beliau.  Dan  Nabi  saw  sendiri
berkeinginan  andai  saja  waktu  beliau  itu  cukup  untuk  berbicara  dengan orang  tersebut  karena  beliau  memang  sangat  berharap  dan  berkeinginan
untuk  member  petunjuk  kepadanya.  Dan  beliau  bermuka  masam  kepada Ibnu  Ummi  Maktum  seraya  berpaling  darinya  dan  menghadap  orang
lain.”
10
Pendakwah  yang  baik  adalah  da’i-da’iyang  konsisten  dalam  berdakwah, apapun  ilmu  agama  yang  dia  dapatkan  maka  sampaikanlah.  Walaupun  kadang
yang ingin disampaikan itu hal-hal yang menyingung diri kita sendiri sebagai da’i. karena  Rasulullah  saja  mendapat  teguran  dari  Allah  dari  ayat  di  atas.  Ketika
berdakwah  ada  perasaan  menyinggung  hati  sebagai  da’i,  maka  hilangkanlah  itu. Karena  tujuan  da’i  menyampaikan  apa  yang  benar  sesuai  dengan  al-Qur’an  dan
Hadits. 4.
Fathanah Fathanah artinya cerdas. Mustahil bagi seseorang Rasul itu bersifat bodoh
atau  jahlun.  Dalam  menyampaikan  ayat-ayat  al-Qur’an  dan  kemudian menjelaskannya  dalam  puluhan  ribu  Hadits,  bukankah  itu  memerlukan
kebijaksanaan dan kecerdasan yang luar biasa. Sifat fathanah ini tidak sembarang dipunyai  oleh  manusia,  sifat  fathanah  adalah  sifat  yang  dimiliki  orang-orang
pilihan Allah, menurut ustadz Lancip sifat fathanah juga harus contohkan seorang da’i. Ketika ada permasalahan agama, seseorang bisa memecahkan permasalahan
10
M. Abdul Ghofar E.M., Abdurahman Mu’thi, Abu Ihsan Al-Atsari Penerjemah, Tafsir Ibnu Katsir Jilid  8, Bogor : Pustaka Imam Syafi’i, 2005 h. 398
53 agama  dengan  cara  yang  baik  dan  benar.  Tanpa  adanya  fathanah  dalam  diri
manusia pilihan da’i maka manusia tidak akan bisa menemukan strategi-strategi dakwah yang ampuh dalam melawan perkembangan zaman ini.
Dalam  menyampaikan  6.236  ayat  Al  Qur’an  kemudian  menjelaskannya dalam puluhan ribu hadits membutuhkan kecerdasan yang luar biasa. Nabi
harus mampu menjelaskan firman-firman Allah kepada kaumnya sehingga mereka  mau  masuk  ke  dalam  Islam.  Nabi  juga  harus  mampu  berdebat
dengan orang-orang kafir dengan cara yang sebaik-baiknya. Apalagi Nabi mampu  mengatur  ummatnya  sehingga  dari  bangsa  Arab  yang  bodoh  dan
terpecah-belah  serta  saling  perang  antar  suku,  menjadi  satu  bangsa  yang berbudaya dan berpengetahuan dalam 1 negara yang besar yang dalam 100
tahun melebihi luas Eropa.
11
C. Pesan Dakwah Ustadz Ahmad Rifky Umar Said
Ada tiga pesan dakwah Ustadz Ahmad Rifky Umar Said yang menurutnya penting sekali untuk ditanamkan dalam hati manusia. Yakni:
1. Mengenal Allah dan Rasul-Nya
Ajaran pokok dari aqidah Islam adalah Ma’rifatullah dan Ma’rifaturrasul. Oleh karenanya kedua perkara ini wajib diketahui pertama kali. Sebab seseorang
belum  dikatakan  beriman  kalau  belum  mengimani  Allah  dan  Rasul-Nya  dengan benar  dan  semua  amal  ibadahnya  tidak  sah.
12
Sebenarnya  manusia  sudah mengenal  Allah  dan  mengenal  Rasulullah  yakni  dengan  kalimat  syahadata’in
dengan  mengucap  dua  kalimat  syahadat.  Dalam  syahadat  pertama  ada  kalimat asyhaduallaa ilaaha illallaah artinya “aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah” dan
asyhaduanna    muhammadur  rasulullaah  atinya  “aku  bersaksi  bahwa  Nabi Muhammad  adalah  utusan  Allah”.  Namun  terkadang  manusia  mengenal  hanya
11
,http:matengkol.multiply.comjournalitem1174MATAHARI_BULAN…13-02- 2014, 13:43 pm
12
_______
http:saif01.wordpress.com20090712maE28099rifatullah-dan- maE28099  rifaturrasul-mengenal-allah-dan-rasul-nya14-02-2014, 09:13 am
54 secara lisan saja, tidak dengan hati dan perbuatan. Lisan pandai berkata syahadat
tapi kadang hati tidak demikian dengan maknanya. “Penghambaan  diri  kepada  Tuhan  sendiri-Nya  merupakan  bahagian
pertama  dari  rukun  pertama  dalam  kepercayaan  islam  yang  terlambang dalam  syahadat:  laa  ilaaha  illallah.  Menerima  cara  penghambaan  diri  ini
dari  Rasulullah  saw  merupakan  bahagiaannya  yang  kedua,  terlambang dalam syahadat: Muhammadur Rasulullah...
13
..Penghambaan  diri  kepada  Allah  itu  terlambang  dalam  “konsep kepercayaan”…  konsep  kepercayaan  adalah  yang  timbul  dalam
pengenalan  manusia,  karena  telah  menerima  hakekat  dari  sumber pertamanya,  dan  yang  dipergunakan  manusia  dalam  membentuk
pengenalan terhadap hakekat manusia.
14
Ustadz Lancip mengatakan mengenal Allah dan Rasulnya adalah langkah awal kita untuk mendekatkan diri kepada Allah. Kita ini adalah makhluk ciptaan
yang  diberi  nama  manusia.  Karena  manusia  adalah  ciptaan  maka  wajiblah  bagi manusia  mengenal  Sang  Pencipta  yaitu  Allah  swt.  Ketika  kita  sudah  diciptakan,
maka  kita  adalah  hamba-hamba  Allah.  Manusia  sebagai  hamba-hamba  Allah maka wajib untuk beriman dan beribadah kepada Allah.
Keimanan  kepada  Allah  Ta’ala  dan  tauhid.  Tidak  ada  penyembahan kecuali kepada-Nya, dan tidak permohonan pertolongan kecuali kepada-Nya, dan
tidak  ada  ketaatan  kecualiatas  perintah-Nya.
15
Makna  mengenal  Allah  adalah semata-mata  manusia  beriman  kepada  Allah.  Iman  atau  taqwa  dalam  arti  umum
adalah  mengerjakan  perintah  Allah  SWT  dan  menjauhi  larangan-Nya, menghalalkan  apa  yang  dihalalkan-Nya,  dan  mengharamkan  apa  yang
diharamkan-Nya.
13
Sayyid  Quthub,  ma’alim  fitthoriq.    alih  bahasa    A.  Rahman  Zainuddin,  Petunjuk Jalan Jakarta: Media Dakwah, 1987, Cet. ke-3, h. 138.
14
Sayyid  Quthub,  Ma’alim  Fitthoriq,  alih  bahasa    A.  Rahman  Zainuddin,  Petunjuk Jalan, h. 143.
15
Yusuf al-Qudrawi, Retorika Islam: Bagaimana Seharusnya Menampilkan Wajah Islam. Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2004, h. 93.
55 Jelaslah  pengertian  di  atas,  bahwa  ketika  mengenal  Allah  dan  Rasul-Nya
maka  wajiblah  bagi  manusia  mengerjakan  perintah-Nya  dan  menjauhi  larangan- Nya. Mengerjkan perintah-Nya bisa dilakukan dengan menegakkan syariat-syariat
Islam,  mengerjakan  kewajiban-kewajiban  seperti  yang  paling  utama  adalah mengerjakan  sholat  dan  puasa,  karena  dengan  itu  kesungguhan  dalam  beribadah
diuji  untuk  lebih  mengenal  Allah  secara  pribadi.  Kemudian  mengerjakan kewajiban-kewajiban lainnya dengan sunguh-sungguh pula, niscaya manusia bisa
mengenal Allah dengan iman kepadanya. Begitu  juga  dengan  mengenal  Rasul  sudah  jelas  dalam  kalimat  syahadat
bahwa  “nabi  Muhammad  adalah  utusan  Allah”.  Rasulullah  adalah  utusan  Allah yang  menyampaikan  wahyu-wahyu  Allah  melalui  perantara  malaikat  Jibril. Nabi
Muhammad    adalah  kekasih  Allah.  Penutup  para  Nabi  dan  Rasul.  Rasullullah adalah  manusia  yang  diamanatkan  untuk  mengajak  manusia  kepada  jalan  yang
“diridha’i  Allah”.  Karena  Rasulullah  adalah  manusia  sempurna  ciptaan  Allah SWT. Rasulullah adalah seorang pemimpin agama yang memang wajib kita kenal
dan kita teladani akhlaknya. 2.
Mengingat Hari Akhir Beriman  kepada  hari  kiamat  atau  hari  akhir  adalah  mempercayai  bahwa
seluruh  alam  semesta  dan  segala  isinya  pada  suatu  saat  nanti  akan  mengalami kehancuran  dan  mengakui  bahwa  setelah  kehidupan  di  dunia  ini  akan  ada
kehidupan  yang  kekal  yakni  di  akhirat  nanti.  Kepercayaan  kepada  hari  kiamat merupakan masalah sam’iyyat, yakni masalah yang kita ketahui dan kita percayai
berdasarkan  dalil  yang  ada  dalam  Al-Quran  dan  Hadits.  Hari  akhir  yakni  hari
56 dimana seluruh kehidupan yang ada di alam semesta ini berakhir, hanya Allah-lah
yang Maha Kekal. Berikut dalil yang menjelaskan adanya hari akhir yakni: Surat An-Naml ayat 87:
tΠöθtƒuρ ã‡xΖãƒ
’Îû Í‘θ÷Á9
tíÌ“xsù tΒ
’Îû ÏN≡uθ≈yϑ¡¡9
tΒuρ ’Îû
ÇÚö‘F{ āωÎ
tΒ ux©
ª 4
≅ä.uρ çνöθs?r
tÌÅz≡yŠ ∩∇∠∪
“ Dan ingatlah hari ketika ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala yang  ada  di  bumi,  di  langit  dan  segala  yang  ada  di  bumi,  kecuali  siapa
yang  di  kehendaki  Allah  SWT.  Dan  semua  akan  datang  menghadap-Nya dengan merendahkan Diri.”
“..Allah  Ta’ala  menggambarkan  tentang  keterkejutan  manusia  pada  hari ditiupnya  sangkakala.  Hal  itu  sebagaimana  terdapat  dalam  sebuah  hadits
yang  mana  terompet  di  tiup  pada  waktu  itu.  Di  dalam  hadits  sangkakala tersebut dinyatakan bahwa Israfil-lah yang meniupkannya dengan perintah
Allah  Ta’ala.  Tiupan  pertama  adalah  tiupan  yang  mengejutkan,  hingga cukup  lama  waktunya  dan  hal  itu  terjadi  diakhir  umur  dunia  ketika  hari
kiamat  terjadi,  menimpa  manusia-manusia  terburuk.  Maka  saat  itu terkejutlah  penghuni  langit  dan  bumi.  “Kecuali  siapa  yang  dikehendaki
Allah”  mereka  adalah  para  Syhuhada  karena  mereka  hidup  di  sisi Rabbmereka dengan mendapat rizki…”
16
Keimanan  pada  hari  akhirat,  tempat  pembalasan  dan  keabadian,  yang mana setiap jiwa diberikan balasan atas segala sesuatu yang telah diperbuatnya,
17
sebagaimana tersebut dalam firman Allah: yϑsù
ö≅yϑ÷ètƒ tΑs÷WÏΒ
ο§‘sŒ \ø‹yz
…çνttƒ ∩∠∪
tΒuρ ö≅yϑ÷ètƒ
tΑs÷WÏΒ ;ο§‘sŒ
vx© …çνttƒ
∩∇∪
“Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah pun, niscaya dia  akan  melihat  balasannya.  Dan  barangsiapa  yang  mengerjkan
kejahhatan  seberat  dzarrah  pun,  niscaya  dia  akan  melihat  balasannya”. az-zalzalah: 7-8.
16
M. Abdul Ghofar E.M., Abdurahman Mu’thi, Abu Ihsan Al-Atsari, Penerjemah Tafsir Ibnu Katsir Jilid 6, Bogor: Pustaka Imam Syafi’i, 2004 h. 245
17
Yusuf  al-Qudrawi,  Retorika  Islam:  Bagaimana  Seharusnya  Menampilkan  Wajah Islam,. h. 93.