Rujukan Dakwah dan Guru-Guru Ustadz Ahmad Rifky Umar Said
39 “Tidak akan mengena dakwah kita apabila kita tidak memulai dari hati kita
sendiri, jadi strategi dakwah yang pertama saya lakukan adalah ibda bin nafsi.. memulai dari diri sendiri sebelum kita nyuruh orang lain, ya kita
harus berbuat dulu, nah ini sangat efektif sekali ketika lisan berucap, hati meng-Amin-kan insyaAllahcepet dapet, berkata yang benar, bahwa kita
sudah melakukan itu, kita sudah mencoba hal itu”
1
Strategi dalam dakwah Ustadz Lancip dimulai dari ibdabinnafsi artinya dakwah yang dimulai dari diri sendiri dengan mengisinya dengan akhlakul
karimah. Inilah dakwah yang sangat efektif menurutnya, karena dakwah itu sebenarnya bukan hanya mengajak orang lain. Tetapi dakwah yang sebenarnya
adalah memuilai berdakwah pada diri sendiri dan baru dilanjutkan berdakwah kepada orang lain. Inilah kadang yang menjadi sebuah problematika bahwa setiap
da’i kadang-kadang hanya berdakwah panjang-lebar, tetapi dakwah yang telah sampaikan tidak diterapkan dalam drinya. Maka dari itu Ustadz Lancip
menganjurkan untuk memulai dakwah dari diri sendiri. Ketika berdakwah dalam diri sendiri sudah mantap ditanamkan, maka percayalah dakwah kepada orang lain
pun akan mudah dilaksanakan. Firman Allah:
ô‰s©9 tβx.
öΝä3s9 ’Îû
ÉΑθß™u‘ «
îοuθó™é ×πuΖ|¡ym
yϑÏj9 tβx.
θã_ötƒ ©
tΠöθu‹ø9uρ tÅzFψ
tx.sŒuρ ©
ZÏVx. ∩⊄⊇∪
“Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.” [Al Ahzab 21]
Keteladanan Rasulullah saw memiliki pengaruh yang amat besar dalam membantu kaum muslimin untuk mengenal Islam secara teori dan praktek, serta
meneladani dalam berbagai masalah kecil maupun besar, baik dalam hal ibadah,
1
Wawancara langsung kepada Ustadz Ahmad Rifky Umar Said di kediaman beliau pada tanggal 24 Januari 2014. Pada jam 14.30 WIB.
40 muamalat, atau amalan-amalan harian.
2
Ayat diatas juga terdapat kata “uswatun hasanah”
3
yang artinya: contoh yang baik, kebaikan yang ditiru, contoh identifikasi, suri tauladan atau keteladanan.
4
Dakwah dengan akhlakul karimahmemang sangat dibutuhkan da’i saat ini. Mengikuti jejak Rasulullah dalam berakhlak maka dijamin dakwah akan sukses.
Dakwah yang baik adalah dakwah yang bisa berakhlak pada diri sendiri dan kepada orang lain. Ketika berada di masayarakat, yang dilihat sebenarnya bukan
hanya perkataan-perkataan yang berakhlak, namun perbuatan yang nyata dengan akhlak menjadi tolak ukur masyarakat dalam menerima dan menganggumi bahkan
mencontoh seorang da’i dalam berdakwah. Strategi dakwah yang dipakai Ustadz Ahmad Rifky Umar Said adalah:
1. Strategi dakwah bil Lisan
Dalam strategi dakwah bil lisan ini Ustadz Ahmad Rifky Umar Said atau Ustadz Lancip biasa memakai model ceramah agama. Model ini adalah model
klasik yang sering dipakai para da’i pada umumnya. Namun dalam strategi dakwah bil lisan seperti jenis ceramah agama tidak begitu saja mampu
mempengaruhi mad’u untuk menerima dakwahnya. Dalam hal ini ustadz Lancip membuat strategi dakwah bil lisan ini menjadi lebih hidup dan mampu
mempengaruhi mad’u agar kembali kejalan Allah. Ustadz Lancip mengemas dakwah yang disampaikan ini sesuai dengan mad’u yang dihadapi.
2
Munzir Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah Edisi Revisi,Jakarta: Kencana, 2009, Ed. Rev. Cet. ke-3 h. 195.
3
Uswatun hasanah berasal dari kata al uswah yang berarti orang yang ditiru sedangkan bentuk jamaknya usan Tafsir al Maraghi dalam buku Metode Dakwah Edisi Revisi, karangan
Munzir Suparta dan Harjani Hefni, h. 196.
4
Munzir Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah Edisi Revisi,h. 196.
41 Pada dakwah bil lisan ini, dilihat dari kekuatan pengaruhnya dakwah bil
lisan lebih menekankan pengaruh informasi, seorang da’i hanya menyampaikan dakwah kepada mad’u melalui lisan atau perkataan-perkataan. Dakwah jenis
ceramah ini dijadikan sebagai strategi dakwah yang cukup ampuh dalam mengajak mad’u untuk menyimak dakwah. Akan tetapi tidak semua mad’u itu
menangkap dakwah yang disampaikan, kadang ada saja yang bosan malah mengantuk dan lain sebagainya.
Inilah tantangan dakwah saat ini yang memang sangat membutuhkan strategi dakwah yang ampuh dalam mengajak para mad’u untuk menyimak
dakwah yang disampaikan seorang da’i. Seorang da’i dituntut untuk bisa mengemas dakwahnya sebaik mungkin. Bagaimana bisa menarik perhatian para
mad’u agar terus menyimak dakwah yang disampaikan. Bagaimana cara berdakwah dihadapan mad’u yang berbeda-beda, seperti berdakwah dengan
orang-orang intelektual, dengan orang-orang tua, dengan para pemuda, dan dengan anak-anak. Semua itu membutuhkan keterampilan da’i yang handal dan
hafal situasi dan kondisi yang dihadapi ketika berdakwah. Strategi dakwah Ustadz Lancip dikemas dengan memadukan antara materi
dakwah yang diselingi sedikit hiburan dan candaan. Artinya bahwa ketika berdakwah ustadz Lancip tidak lupa dengan tujuan dakwah yang sebenarnya.
Mengajak manusia agar menjadi manusia yang lebih baik dan mengajak manusia agar menjadi manusia yang uswatun hasanah ketika berakhlak. Walaupun ada
selingan hiburan maupun candaan sebenarnya itu hanya dijadikan sebagai bahan pencari perhatian mad’u agar tetap fokus dalam menyimak dakwah.