Secara Teoritis Manfaat Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta masih muda dan tidak gemuk. Gejala biasanya timbul pada masa anak –anak dan puncaknya pada usia remaja. Begitu penyakitnya terdiagnosis, penderita langsung memerlukan suntikan insulin karena pankreasnya sangat sedikit atau sama sekali tidak membentuk insulin. Umumnya penyakit berkembang ke arah ketoasidosis diabetik yang menyebabkan kematian. Tipe ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas sehingga terjadi kekurangan produksisekresi insulin absolut. IDDM umumnya diderita oleh orang –orang di bawah umur 30 tahun, dan gejalanya mulai tampak pada usia 10 –13 tahun. Penyebab IDDM belum begitu jelas, tetapi diduga kuat disebabkan oleh infeksi virus yang menimbulkan autoimun yang berlebihan untuk membunuh virus. Akibatnya sel –sel pertahanan tubuh tidak hanya membasmi virus, tetapi juga merusak sel –sel Langerhans. Faktor genetik juga menentukan kerentanan sel-sel beta terhadap infeksi virus.  DM tipe II DM tidak tergantung insulinDMTT = non insulin dependent DM = NIDDM. Kelompok Diabetes Melitus tipe II tidak tergantung insulin. Kebanyakan timbul pada penderita berusia di atas 40 tahun. Penderita DM tipe II inilah yang terbanyak di Indonesia. Data sementara menyebabkan, hampir 90 penderita diabetes di Indonesia adalah penderita NIDDM dan umumnya disertai dengan kegemukan dan kegagalan pankreas mensekresi insulin defisiensi insulin untuk mengkompensasi resistensi insulin. Pengobatannya diutamakan dengan perencanaan menu makanan yang baik dan latihan jasmani secara teratur. NIDDM diduga disebabkan oleh faktor genetik dan dipicu oleh pola hidup yang tidak sehat, tetapi munculnya terlambat. Dengan pola hidup modern saat ini, prevalensi NIDDM semakin meningkat dengan penderita yang berusia di bawah 40 tahun. DM tipe II dibagi lagi menjadi dua, penderita tidak gemuk non obese, penderita gemuk obese.