2.1.7. Pencegahan dan Pengobatan Diabetes Melitus tipe 2
Telah dijelaskan sebelumnya, mengkonsumsi makanan tinggi lemak ternyata berhubungan dengan meningkatnya resiko DM tipe 2 Marshall Bessesen,
2002. Jadi, meskipun DM tipe 2 sangat dipengaruhi olah gaya hidup dan kerentanan gen, komposisi makanan bisa mempengaruhi perkembangan dan
komplikasi DM tipe 2 ini. Asam lemak mempengaruhi metabolisme glukosa dengan merubah fungsi membran sel, aktivitas enzim, sinyal insulin dan ekspresi
gen Risérus et al., 2009. Kebanyakan intervensi yang ditargetkan pada pencegahan DM tipe 2
bertujuan untuk mencapai dan mempertahankan berat badan yang sehat melalui kombinasi ukuran diet dan aktivitas fisik pada individu yang sudah memiliki
toleransi glukosa terganggu, khususnya kelompok dengan resiko tinggi. Rekomendasi diet pada berbagai macam studi cukup mirip, dengan menekankan
pada pengurangan asupan lemak dan peningkatan konsumsi sayuran dengan pengurangan kalori sekedarnya pada populasi obesitas Klein et al., 2005; Alberti
et al. , 2007. Pengaturan pola makan yang dilakukan bersamaan dengan aktivitas
fisik, memainkan peranan dalam pencegahan DM tipe 2. Anjuran pengaturan pola makan untuk mengurangi kelebihan berat badan dan obesitas merupakan
komponen penting dalam pencegahan diabetes. Aktivitas fisik berkala untuk meningkatkan pengeluaran energi harian memainkan peranan penting dalam
mempertahankan atau mengurangi berat badan dan memperbaiki resistensi insulin Wyness, 2009.
Tujuan pengobatan DM tipe 2 adalah mengontrol kadar gula darah Ugarte et al.
, 2012, menurunkan dan mengendalikan kadar glikemik untuk meminimalisir
Universitas Sumatera Utara
komplikasi mikrovaskular dan neuropati jangka panjang sembari menghindari kejadian hipoglikemik yang parah Ismail-Beigi, 2012; Barag, 2011.
Mempertahankan kadar glikemik sebisa mungkin pada rentang non-diabetik memperlihatkan efek yang sangat bermanfaat dalam mengurangi komplikasi
mikrovaskular pada DM tipe 2 Nathan et al., 2009. Tujuan manajemen gula darah umumnya dinilai dengan menggunakan kadar HbA1c sebagai indeks Kim
et al. , 2012. Target yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association
secara umum adalah kadar HbA
1c
dibawah 7. Sementara menurut International Diabetes Federation
target kadar HbA
1c
adalah kurang dari 6,5 Nathan et al., 2009. Data United Kingdom Prospective Diabetes Study UKPDS, yang
memusatkan studi pada DM tipe 2, telah membuktikan bahwa manajemen gula darah yang ketat berhasil menurunkan kadar HbA1c sebesar 1 dan mampu
mengurangi terjadinya komplikasi mikrovaskular sebesar 37. Karenanya, manajemen gula darah ketat penting untuk menurunkan angka kejadian dan
memperlambat berkembangnya komplikasi terkait diabetes Kim et al., 2012
a. Diet Olahraga