komplikasi mikrovaskular dan neuropati jangka panjang sembari menghindari kejadian hipoglikemik yang parah Ismail-Beigi, 2012; Barag, 2011.
Mempertahankan kadar glikemik sebisa mungkin pada rentang non-diabetik memperlihatkan efek yang sangat bermanfaat dalam mengurangi komplikasi
mikrovaskular pada DM tipe 2 Nathan et al., 2009. Tujuan manajemen gula darah umumnya dinilai dengan menggunakan kadar HbA1c sebagai indeks Kim
et al. , 2012. Target yang direkomendasikan oleh American Diabetes Association
secara umum adalah kadar HbA
1c
dibawah 7. Sementara menurut International Diabetes Federation
target kadar HbA
1c
adalah kurang dari 6,5 Nathan et al., 2009. Data United Kingdom Prospective Diabetes Study UKPDS, yang
memusatkan studi pada DM tipe 2, telah membuktikan bahwa manajemen gula darah yang ketat berhasil menurunkan kadar HbA1c sebesar 1 dan mampu
mengurangi terjadinya komplikasi mikrovaskular sebesar 37. Karenanya, manajemen gula darah ketat penting untuk menurunkan angka kejadian dan
memperlambat berkembangnya komplikasi terkait diabetes Kim et al., 2012
a. Diet Olahraga
Pada kebanyakan pasien DM tipe 2, pengaturan pola nutrisi dan olahraga merupakan kunci atau satu-satunya intervensi terapeutik yang dibutuhkan untuk
mengembalikan kontrol metabolik Goldman Bennet, 2000. Pola nutrisi yang seimbang merupakan unsur dasar pada terapi diabetes. Setengah dari pasien
diabetes gagal mengatur pola makannya. Pada pasien DM tipe 2 membatasi asupan karbohidrat dan mengganti sejumlah kalori dengan lemak tidak jenuh
tunggal, seperti minyak zaitun, minyak canola, atau minyak kacang dan alpukat dapat menurunkan TG dan meningkatkan kolesterol HDL. Pada pasien dengan
Universitas Sumatera Utara
obesitas dan DM tipe 2, mengurangi berat badan dengan restriksi kalori merupakan tujuan penting pengaturan makanan Gardner Shoback, 2007.
Olahraga memiliki sejumlah keuntungan positif termasuk mengurangi resiko kardiovaskular Goldman Bennet, 2000; Harrison, 2005, mengurangi tekanan
darah, mempertahankan massa otot, mengurangi lemak tubuh, dan menurunkan berat badan Harrison, 2005. Olahraga yang teratur pada DM tipe 2 menurunkan
kadar VLDL dan meningkatkan kadar HDL dan aktivitas fibrinolitik pada DM tipe 2 Goldman Bennet, 2000.
b. Obat Anti Diabetes Oral
Sejumlah kelas obat tersedia untuk pengobatan DM tipe 2. Obat-obatan ini umumnya efektif pada pasien yang diet dan olahraganya gagal mencapai tujuan
pengobatan Goldman Bennet, 2000. Klasifikasi obat tersebut adalah sebagai berikut Gardner Shoback, 2007:
1. Obat yang bekerja pada kompleks reseptor sulfonilurea, antara lain: sulfonylurea
glibenclamid dan glydiazinamide, analog meglitinide rapiglinide dan mitiglinide, derivat -phenylalanine nateglinide
2. Obat yang bekerja pada jaringan target insulin antara lain: metformin, agonis peroxisome proliferator-activated receptor
rosiglitazone dan pioglitazone 3. Obat yang mempengaruhi penyerapan glukosa, yaitu penghambat
- glukosidase acarbose dan miglitol
4. Incretin, antara lain agonis reseptor GLP-1 exanetide dan liraglutide, penghambat DPP-4 sitagliptin, saxagliptin, dan vildagliptin
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.3. Tempat kerja obat oral yang diindikasikan. Tanda - menunjukkan
hambatan dan tanda + menunjukkan stimulasi Defronzo 1999.
c. Terapi Insulin