2.4.1 Efek Hipoglikemik Jamur Tiram Putih Pleurotus ostreatus
Pleurotus ostreatus PO memiliki efek hipoglikemik Krishna et al., 2009. PO meningkatkan glikogen hepar yang mungkin disebabkan oleh peningkatan laju
glikogenesis Choudhury Rahman, 2013. Polisakarida yang diekstraksi dari badan buah Pleurotus spp memiliki efek peningkatan glutathion peroxidase yang
memiliki efek anti-hiperglikemi Patel et al., 2012. Pada sebuah penelitian DM menggunakan tikus, pemberian ekstrak PO menyebabkan berkurangnya
perubahan genetik fragmentasi DNA, hilangnya sejumlah pasangan basa dari fragmen DNA dan kelainan kromosom. Hal ini mungkin disebabkan oleh
berkurangnya kondisi hiperglikemia dengan pemberian PO sehingga secara bertahap mengurangi potensi pembentukan ROS dan memungkinkan perbaikan
bagi kelainan genetik fragmentasi DNA, hilangnya sejumlah pasangan basa dari fragmen DNA dan kelainan kromosom Ghaly et al., 2011..
2.4.2 Efek Antioksidan Jamur Tiram Putih Pleurotus ostreatus
Kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas bisa saja berhubungan dengan aging dan penyakit, seperti aterosklerosis, diabetes, kanker, dan sirosis.
Meskipun seluruh organisme memperlihatkan sistem pertahanan dan perbaikan antioksidan yang terlibat dalam perlindungan diri melawan kerusakan oksidatif,
sistem ini tidak cukup untuk mencegah kerusakan secara keseluruhan. Namun, suplemen antioksidan ataupun makanan yang mengandung antioksidan bisa
membantu tubuh manusia mengurangi kerusakan oksidatif Alam et al., 2010. Berdasarkan hasil penelitian Chirinang 2009, PO memiliki kandungan serat
45,5 dan lipid 1. Senyawa polifenol merupakan senyawa antioksidan utama yang ditemukan pada PO Iwalokun Usen, 2007; Chirinang Intarapichet,
Universitas Sumatera Utara
2009. PO juga memiliki kemampuan untuk menangkal radikal bebas yang diuji dengan DPPH diphenyl-picrylhydralazyl Chirinang Intarapichet, 2009.
Kemampuan menangkal radikal bebas PO jauh lebih tinggi dibandingkan dengan spesies Pleurotus lain dan juga dibandingkan dengan antioksidan lainnya
Neldawati, 2006; Neelam Singh, 2013, semisal -tocoferol Neelam Singh, 2013.
Konsentrasi senyawa polifenol paling banyak yang terdapat dalam PO adalah protocatechuic acid
PCA Alam et al., 2010; Reis et al., 2012, diikuti oleh gallic acid
dan chlorogenic acid CGA. Senyawa polifenol sebagai antioksidan menghambat aktivitas penangkalan-radikal bebas secara luas sebagai donor
hidrogen atau sebagai alat donor-elektron, juga sebagai pengikat ion logam. Gallic acid
merupakan merupakan penghambat aktivitas tirosinase yang efektif Alam et al.
, 2010. Uji penangkalan aktivitas DPPH oleh protocatechuic acid PCA memperlihatkan efek antioksidan dengan cara mendonorkan atom hidrogen untuk
membentuk molekul DPPH-H yang stabil. Pada uji aktivitas penangkalan radikal hidroksil OH dan anion superoksida O
2 -
, PCA menghambat pembentukan kedua radikal bebas yang paling penting didalam sel hidup, dimana kedua radikal
bebas ini meningkat seiring dengan proses metabolisme dalam tubuh Li et al., 2011. PCA juga menghambat jalur sinyal AktNF- BPKC Lin et al., 2011,
dimana jalur tersebut terlibat dalam mekanisme molekuler resistensi insulin Saini, 2010. Sebuah studi memperlihatkan efek CGA dalam menurunkan kadar
gula darah puasa hewan coba, dan merangsang trasnpor glukosa kedalam otot dan mempengaruhi GLUT4 dengan cara aktivasi AMPK Ong et al., 2012. Pada
sebuah studi dapat dilihat bahwa PO memperlihatkan penurunan aktivitas sitokin
Universitas Sumatera Utara
proinflamasi TNF , IL-1 dan IL-6 pada serum tikus yang arthritis, menurunkan oxidative stress
dan menekan tanda-tanda inflamasi dan arthritis pada tikus Rovenský et al., 2011.
Badan buah PO memiliki konsentrasi antioksidan lebih tinggi dibandingkan jamur komersial lainnya. Hal ini disebabkan adanya polisakarida pleuran
glucan yang dapat diisolasi dari PO Patel et al., 2012. Badan buah PO
memiliki -1,3-1,6-glucan dan -1,3-glucan yang merupakan komponen utama dinding sel Synytsya et al., 2009. Glucan adalah polimer glukosa, yang
diklasifikasikan sesuai dengan rantai penghubung - atau -. -glucan adalah kelompok polisakarida non-pati heterogen, yang terdiri atas monomer D-glukosa
yang terhubung dengan ikatan -glycosidic. Struktur makromolekul -glucan bergantung pada sumber dan metode isolasi. Glucan yang paling sederhana adalah
-1,3-D-glucan Khoury et al., 2012.
glucan berperan penting melawan resistensi insulin, dengan cara mengaktifkan PPAR sehingga meningkatkan GLUT4 di adiposit Khoury et al.,
2012. Aktivitas PPAR di jaringan adiposa diantaranya adalah meningkatkan simpanan lemak di jaringan adiposa dan menghambat produksi adipokin dan
sitokin proinflamasi oleh jaringan adiposa Gardner Shoback, 2007. -glucan yang diisolasi dari PO memperlihatkan efek protektif terhadap kolon tikus kolitis
ulseratif yang diinduksi asam asetat. Dan telah sama-sama kita ketahui bahwa pasien dengan kolitis ulseratif, terjadi peningkatan reactive oxygen species ROS
pada mukosa kolon Nosál’ová et al., 2001. Polisakarida -glucan yang terdapat dalam jamur, secara khusus, dapat mengembalikan fungsi jaringan pankreas
menyebabkan peningkatan keluaran insulin oleh sel fungsional, yang
Universitas Sumatera Utara
menurunkan kadar gula darah dan juga menunjukkan perbaikan sensitivitas sel perifer terhadap insulin sirkulasi. Konsumsi jamur ini juga menurunkan kadar
lipid seperti kolesterol total, trigliserida total, dan LDL, dan meningkatkan HDL. Lebih jauh lagi, jamur memiliki senyawa alami mirip-insulin dan enzim yang
membantu pemecahan glukosa dalam makanan dan memperbaiki resistensi insulin. Silva et al., 2012.
2.4.3 Morfologi Jamur Tiram Putih Pleurotus ostreatus