Perhitungan luas area sel beta pankreas

Dari hasil uji one way ANOVA, disimpulkan bahwa paling tidak terdapat perbedaan KGD antara dua kelompok perlakuan. Untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai perbedaan pada hasil pengukuran ini, maka dilanjutkan dengan analisis Post Hoc Bonferroni lampiran 7. Hasil uji akan ditunjukkan dengan perbedaan notasi pada masing-masing kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok P 2 dan P 3 jika dibandingkan dengan kelompok P 1 . Sementara antara P dengan P 2 memperlihatkan perbedaan yang bermakna, antara kelompok P dengan P 3 tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna.

4.2.1.2 Perhitungan luas area sel beta pankreas

Dilakukan pewarnaan khusus imunohistokimia dengan menggunakan antibodi anti-insulin pada jaringan histologi pankreas tikus wistar jantan kelompok preventif ini. Pewarnaan imunohistokimia dilakukan untuk melihat berapa jumlah area sel beta pankreas dalam satu pulau Langerhans, dimana antibodi anti-insulin mewarnai sel beta pankreas dengan warna cokelat. Gambar 4.2, 4.3, 4.4, dan 4.5 menunjukkan perbedaan gambaran imunohistokimia antibodi anti-insulin pankreas pada masing-masing kelompok perlakuan preventif. Gambaran potongan penampang histologi pada kelompok P 1 memperlihatkan pulau Langerhans yang mengecil dan area sel beta yang semakin sedikit, dibandingkan dengan potongan penampang histologi pada kelompok P , dimana kelompok P 1 diberi diet tinggi lemak selama 2 minggu dilanjutkan dengan suntikan STZ dosis rendah. Sedangkan pada kelompok P 2 dan P 3 , terlihat pulau Langerhans dengan ukuran ireguler dengan jumlah area sel beta yang lebih sedikit dibandingkan kelompok P namun masih relatif lebih banyak bila dibandingkan dengan P 1 . Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2 Gambaran Imunohistokimia Antibodi Anti-Insulin Pankreas Tikus Kelompok P yang Diberi Citrate Buffer. Pembesaran 10 x 40. Gambar 4.3 Gambaran Imunohistokimia Antibodi Anti-Insulin Pankreas Tikus Kelompok P 1 yang Diberi Diet Tinggi Lemak dan STZ dosis rendah. Pembesaran 10 x 40. -cell area Islet of Langerhan 50 µm -cell area Islet of Langerhan 50 µm Universitas Sumatera Utara Gambar 4.4 Gambaran Imunohistokimia Antibodi Anti-Insulin Pankreas Tikus Kelompok P 2 yang Diberi Diet Tinggi Lemak dan STZ dosis rendah bersamaan dengan Ekstrak Jamur PO 200 mgkgBB. Pembesaran 10 x 40. Gambar 4.5 Gambaran Imunohistokimia Antibodi Anti-Insulin Pankreas Tikus Kelompok P 3 yang Diberi Diet Tinggi Lemak dan STZ dosis rendah bersamaan dengan Ekstrak Jamur PO 250 mgkgBB. Pembesaran 10 x 40. -cell area Islet of Langerha 50 µm 50 µm Islet of Langerhan -cell area Universitas Sumatera Utara Jumlah area sel beta pankreas pada satu sampel dihitung dengan cara mencari rata-rata 5 pulau Langerhans dari satu sediaan jaringan pankreas yang diamati di bawah mikroskop dengan pembesaran 400x. Tabel 4.5 Rerata Perhitungan Area Sel Beta pada Kelompok Preventif Kelompok Perlakuan n Area Sel Beta ± SD P 4 74,38 ± 10,61 P 1 4 23,04 ± 3,69 P 2 4 49,16 ± 14,13 P 3 4 62,10 ± 7,25 Keterangan : P : kelompok kontrol negatif diberi citrate buffer P 1 : diberi diet tinggi lemak dan STZ dosis rendah P 2 : diberi diet tinggi lemak dan STZ dosis rendah bersamaan dengan ekstrak jamur tiram putih dengan dosis 200 mgkgBB P 3 : diberi diet tinggi lemak dan STZ dosis rendah bersamaan dengan ekstrak jamur tiram putih dengan dosis 250 mgkgBB Gambar 4.6 Grafik Rerata Jumlah Area Sel Beta Pankreas pada Kelompok Preventif Universitas Sumatera Utara Keterangan : Grafik histogram pada perlakuan berbeda yang diikuti oleh huruf kecil yang sama, berbeda tidak bermakna pada taraf uji 5 p0,05 P : kelompok kontrol negatif diberi citrate buffer P 1 : diberi diet tinggi lemak dan STZ dosis rendah P 2 : diberi diet tinggi lemak dan STZ dosis rendah bersamaan dengan ekstrak jamur tiram putih dengan dosis 200 mgkgBB P 3 : diberi diet tinggi lemak dan STZ dosis rendah bersamaan dengan ekstrak jamur tiram putih dengan dosis 250 mgkgBB Data pada tabel 4.5 diubah kedalam bentuk grafik histogram seperti yang tertera pada Gambar 4.6. Pada pengujian normalitas lampiran 8 dan homogenitas data lampiran 9, didapati bahwa sebaran data normal dan bervariasi secara homogen. Dengan demikian data yang diperoleh memenuhi syarat untuk dilakukan analisa data dengan uji one way ANOVA. Dari hasil uji one way ANOVA, disimpulkan bahwa paling tidak terdapat perbedaan KGD antara dua kelompok perlakuan. Untuk mengetahui kelompok mana yang mempunyai perbedaan pada hasil pengukuran ini, maka dilanjutkan dengan analisa Post Hoc Bonferroni lampiran 10. Hasil uji akan ditunjukkan dengan perbedaan notasi pada masing-masing kelompok perlakuan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan bermakna antara kelompok P 2 dan P 3 dengan kelompok P 1 . Sementara itu antara P dengan P 2 memperlihatkan perbedaan yang bermakna, antara kelompok P dengan P 3 tidak memperlihatkan perbedaan yang bermakna. 4.2.2 Hasil Pengukuran Kelompok Kuratif 4.2.2.1 Pengukuran kadar gula darah

Dokumen yang terkait

Respon Pertumbuhan Dan Produksi Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Berbagai Media Serbuk Kayu Dan Pemberian Pupuk NPK

5 81 121

Pengaruh Jamur Tiram Putih Terhadap Penurunan Kadar Kolesterol Dan Pencegahan Aterosklerosis Pada Tikus Wistar Jantan Yang Diberi Pakan Tinggi Kolesterol

0 75 189

PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus ostreatus) MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN MENINGKATKAN SEL BETA PANKREAS PADA TIKUS WISTAR JANTAN (Rattus norvegicus L.) DIABETES MELITUS.

0 2 37

Cover Efek Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Model Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Dan Dosis Rendah

0 0 19

Abstract Efek Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Model Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Dan Dosis Rendah

0 0 2

Chapter I Efek Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Model Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Dan Dosis Rendah

0 0 6

Chapter II Efek Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Model Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Dan Dosis Rendah

0 0 28

Reference Efek Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Model Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Dan Dosis Rendah

0 1 9

Appendix Efek Jamur Tiram Putih (Pleurotus Ostreatus) Terhadap Sel Beta Pankreas Tikus Wistar Jantan Model Diabetes Mellitus Tipe 2 Yang Diberi Pakan Tinggi Lemak Dan Dosis Rendah Appendix

0 0 23

Pengaruh pemberian serbuk jamur tiram (Pleurotus ostreatus) terhadap kadar kolesterol dalam serum tikus jantan galur wistar yang diinduksi pakan tinggi lemak - USD Repository

0 0 81