Jika Ho diterima artinya faktor-faktor X
1
, X
2
, dan X
3
secara serempak tidak berpengaruh signifikan terhadap Y pendapatan petani cabai merah maupun cabai rawit.
Jika H
1
diterima artinya faktor-faktor X
1
, X
2
, dan X
3
secara serempak berpengaruh signifikan terhadap Y pendapatan petani cabai merah maupun cabai rawit.
c. Uji t
Uji t adalah uji secara parsial pengaruh variabel independent terhadap variabel dependent digunakan untuk mengetahui apakah variabel-variabel bebas secara parsial berpengaruh
signifikan atau tidak terhadap variabel terikat.Taraf signifikansi α yang digunakan dalam ilmu sosial adalah 5 Firdaus, 2011.
Kriteria pengujian : Jika sig. t ≤ 0,05 maka Ho ditolak dan H
1
diterima. Jika sig. t 0,05 maka Ho diterima dan H
1
ditolak. Jika Ho diterima artinya tidak ada pengaruh faktor-faktor X
1
, X
2
, dan X
3
secara parsial terhadap Y produksi petani cabai merah maupun cabai rawit.
Jika H
1
diterima artinya ada pengaruh faktor-faktor X
1
, X
2
, dan X
3
secara parsial terhadap Y produksi petani cabai merah maupun cabai rawit.
Untuk Identifikasi Masalah3 digunakan analisis deskriptif, yaitu dengan mengamati
perkembangan produktivitas usahatani cabai merah dan cabai rawit selama 5 tahun
terakhir. Untuk Identifikasi Masalah 4
dianalisis dengan menggunakan metode analisis pendapatan dari usahatani cabai, secara sistematis ditulis :
Universitas Sumatera Utara
Pd = TR - TC
Dimana Pd
= Pendapatan Usahatani Cabai TR
= Total Penerimaan dari usahatani cabai TC
= Total Biaya Produksi
TR = y.Py
Dimana TR
= Total Penerimaan dari usahatani cabai y
= Jumlah Produksi Py
= Harga Jual
TC = FC + VC TC
= Total Biaya produksi dari usahatani cabai FC
= Biaya tetap dari usahatani cabai VC
= Biaya tidak tetap dari usahatani cabai
Untuk Identifikasi Masalah 5 dianalisis dengan metode analisis RC Ratiodan BC Ratio.
RC Ratio Return Cost Ratio, atau dikenal sebagai perbandingan atau nisbah antara penerimaan dan biaya. Secara matematika dapat dituliskan sebagai berikut:
a = RC R = Py. Y
C = FC + VC a = {Py.YFC+VC}
dimana : R
= penerimaan C
= biaya Py
= harga output Y
= output FC
=biaya tetap fixed cost VC
=biaya variabel variable cost
Universitas Sumatera Utara
RC menunjukkan berapa besarnya penerimaan yang diperoleh sebagai manfaat dari setiap
rupiah yang dikeluarkan. Adapun kriteria keputusan dari nilai RC yaitu: Jika RC 1, maka usaha menguntungkan secara ekonomi sehingga layak
dikembangkan dari segi modal. Jika RC = 1, maka usaha impas
Jika RC 1, maka usaha tidak menguntungkan rugi secara ekonomi sehingga tidak layak untuk dikembangkan dari segi modal Soekartawi,1994.
BC Ratio atau Benefit Cost Ratiobisa digunakan dalam analisis kelayakan usahatani, yaitu perbandingan antara total pendapatan dan total biaya yang dikeluarkan.
BC =
Total Pendapatan Rp Total Biaya Rp
Kriteria : Jika BC 1, maka usahatani menguntungkan.
Jika BC = 1, maka usahatani impas Jika BC 1, maka usahatani tidak menguntungkan Cahyono, 2002.
Pada dasarnya fungsi analisis RC dan BC adalah sama. Namun dalam hipotesisnya analisis BC hanya menyimpulkan untung atau tidak nya suatu usaha dan besarnya
manfaat, dengan demikian perlu dilakukan analisis RC yaitu agar diketahui usaha tersebut layak atau tidak layak dikembangkan secara ekonomi, seperti penambahan modal usaha
Anonimous, 2011.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Definisi