Metode Penentuan Daerah Penelitian

21

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Kabupaten Simalungun ditentukan secara purposive sengaja, hal ini dilakukan berdasarkan pertimbangan bahwa Kabupaten Simalungun merupakan kabupaten dengan produktivitas cabai tertinggi di Sumatera Utara pada tahun 2013. Setelah itu dilakukan metode Cluster Sampling untuk menentukan daerah penelitian yang lebih spesifik. Cluster Sampling adalah metode penetuan daerah populasi dengan cara mengelompokkan populasi menjadi sub-sub populasi secara bergerombol cluster, dari sub populasi selanjutnya dirinci lagi menjadi sub-populasi yang lebih kecil, kemudian anggota dari sub-populasi terakhir dipilih secara acak sebagai daerah pengambilan sampel penelitian Anonimous, 2010. Tabel 3.1 Perkembangan Produksi, Luas Panen, dan Produktivitas Cabai Menurut Kabupaten sentra, 2011-2013 Uraian 2011 2012 2013 Produksi Ton Karo 78.758 50.734 44.111 Batubara 17.320 28.335 33.623 Simalungun 45.228 47.460 26.733 Lainnya 56.504 70.879 57.466 Sumatera Utara 197.810 197.409 161.933 Luas Panen Ha Karo 6.612 6.031 6.224 Batubara 1.471 2.099 2.507 Simalungun 2.535 2.646 1.783 Lainnya 16.974 15.755 15.722 Sumatera Utara 28.612 26.531 25.236 Produktivitas TonHa Karo 11,91 8,41 7,09 Batubara 11,77 13,50 13,41 Simalungun 17,84 17,94 14,99 Lainya 3,33 4,50 3,66 Sumatera Utara 44.85 44,35 49,15 Sumber : Badan Pusat Statistik Sumatera Utara 2014 Universitas Sumatera Utara Tabel 3.2 Luas Areal, Produksi Cabai Di Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara tahun 2013 Kecamatan Luas Panen Ha Produksi Ton Silimakuta 173 2520 Pematang Silimahuta 56 816 Purba 428 6234 Haranggaol Horison 1 14 Dolok Pardamean 69 1005 Sidamanik - - Pematang Sidamanik 64 932 Girsang Sipangan Bolon 17 248 Tanah Jawa 32 466 Hatonduhan 2 - Dolok Panribuan 6 87 Jorlang Hataran - - Panei 22 320 Panombean Panei 51 743 Raya 18 262 Dolok Silau 237 3452 Silou Kahean 18 262 Raya Kahean - - Tapian Dolok - - Dolok Batu Nanggar - - Siantar - - Gunung Malela 4 58 Gunung Maligas 6 87 Hutabayu Raja - - Jawa Maraja Bah Jambi 16 233 Pematang Bandar 180 2622 Bandar Huluan 314 4573 Bandar 11 160 Bandar Masilan - - Bosar Maligas - - Ujung Pandang - - Kabupaten Simalungun 1725 25094 Sumber: Dinas Pertanian Kabupaten Simalungun 2014 Kecamatan Purba merupakan sentra produksi cabai terbesar di Kabupaten Simalungun, dibandingkan dengan seluruh kecamatan yang ada di Kabupaten Simalungun. Universitas Sumatera Utara Tabel 3.3 Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Cabai Merah Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun berdasarkan Desa Tahun 2014. No Desa Luas Lahan Ha Produksi Ton Produktivitas TonHa 1 Hutaraja 20 130 6,5 2 Pematang Purba 30 195 6,5 3 Hinalang 45 292 6,48 4 Purba Sipinggan 38 247 6,42 5 Saribu Jandi 21 136 6,56 6 Purba Tongah 25 163 6,52 7 Tano Tinggir 50 315 6,3 8 Tigarunggu 55 357,5 6,5 9 Nagori Tongah 45 293 6,49 10 Sihalpe 28 182 6,51 11 Bunga Sampang 10 66 6,6 12 Gajapokki 76 498 6,61 13 Purba Dolog 50 320 6,5 14 Urung Purba 41 266,5 6,5 Sumber : BPP Kecamatan Hianalang 2015 Tabel 3.4 Luas Panen, Produksi dan Rata-Rata Produksi Cabai Rawit Kecamatan Purba Kabupaten Simalungun berdasarkan Desa Tahun 2014 No Desa Luas Panen Produksi Produktivitas Ha Ton TonHa 1 Hutaraja 4 12,3 3,1 2 Pematang Purba 16 48 3 3 Hinalang 35 105 3 4 Purba Sipinggan 5 10 2 5 Saribu Jandi 5 22 4.4 6 Purba Tongah 12 54 4.5 7 Tano Tinggir 10 35 3,5 8 Tigarunggu 14 56 3 9 Nagori Tongah 12 36 3 10 Sihalpe 18 81 4.5 11 Bunga Sampang 5 15 3 12 Gajapokki 21 63 3 13 Purba Dolog 10 30 3 14 Urung Purba 17,1 51.3 3 Sumber : BPP Kecamatan Purba, 2015 Desa Hinalang merupakan salah satu desa yang produktivitas cabai merah dan cabai rawit nya tergolong besar di Kecamatan Purba. Universitas Sumatera Utara

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 14

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 6

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 14

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 4 49