Metode Pengambilan Sampel Metode Pengambilan Data

3.2 Metode Pengambilan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh petani cabai di Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun yang berjumlah 110 KK. Sedangkan sampel dalam penelitian ini adalah petani yang mengusahakan cabai merah atau mengusahakan cabai rawit. Adapun metode penentuan sampel pada penelitian ini adalah dengan menggunakan metode “Simple Random Sampling” dimana semua unsur dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel Anonimous, 2010. Berdasarkan hasil prasurvey yang dilakukan, didapat informasi dari Kepala Balai Penyuluhan Pertanian Kecamatan Purba jumlah populasi petani cabai di Desa Hinalang berjumlah 110 petani, yang terdiri dari 60 petani cabai merah dan 50 petani cabai rawit. Adapun metode penentuan jumlah sampel yang digunakan adalah metode Slovin Sevilla, et all, 2007 dengan persamaan sebagai berikut: n = � +� 2 Dimana: n : jumlah sampel N : jumlah populasi e : batas toleransi kesalahanerror tolerance10 0,1 Jumlah populasi petani cabai merah adalah 60 petani dan jumlah populasi petani cabai rawit adalah 50 petani. Dengan batas toleransi 10 0,1, maka jumlah sampel petani cabai merah yang diambil adalah: n = + , 2 = 37 petani Sedangkan jumlah sampel petani cabai rawit yang diambil adalah: n = + , 2 = 33 petani Universitas Sumatera Utara

3.3 Metode Pengambilan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung dari hasil wawancara dengan responden petani didaerah penelitian dengan menggunakan daftar pertanyaan kuisioner yang telah disiapkan terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder dapat diperoleh dari instansi atau lembaga terkait dengan penelitian yang dilakukan, seperti Badan Pusat Statistik, Balai Penyuluhan Pertanian dan instansi lainnya yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.4 Metode Analisis Data Untuk Identifikasi Masalah 1

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sistem Pengelolaan Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum L.) terhadap Jumlah Produksi dan Tingkat Pendapatan (Studi Kasus: Desa Ajijulu, Kecamatan Tigapanah, Kabupaten Karo)

7 79 91

Respon Pertumbuhan Tiga Varietas Cabai Rawit (Capsicum frutescens L. ) Pada Beberapa Tingkat Salinitas

8 72 64

Efektifitas Ekstrak Cabai Rawit (Capsicum Frutescens L) Terhadap Kematian Larva Nyamuk Aedes Spp.Pada Ovitrap

10 100 96

Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Cabai Merah (Capsicum Annum l.) ( Studi Kasus : Desa Sukanalu, Kecamatan Barusjahe, Kabupaten Karo)

10 71 134

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 14

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 1

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 6

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 14

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 0 3

Analisis Perbandingan Kelayakan Usahatani Cabai Merah (Capsiccum Annum L.) dengan Cabai Rawit (Capsiccum Frutescens L.) (Studi Kasus : Desa Hinalang, Kecamatan Purba, Kabupaten Simalungun)

0 4 49