1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kota  Tangerang  merupakan  sebuah  kota  perbatasan  antara kota  Serang  dengan  Jakarta  dan  berfungsi  sebagai  penyangga
Ibukota.    Sebagai  kota  perbatasan,    penduduk  Kota  Tangerang terdiri  dari  beragam  suku  dan  etnis  dan  sebagian  penduduknya
merupakan pelimpahan dari kota Jakarta,  hampir setiap tahun terus bertambah sebagai akibat dari urbanisasi.
Menurut  Wahidin  Halim,
“Kota  Tangerang  berhadapan dengan  persoalan  ketimpangan  sosial  dengan  ragam  persoalan
perkotaan,  sebagai akibat pertumbuhan kota yang pesat melampaui daya  dukung  kota  itu  sendiri,  masalah  Kota  Tangerang    berakar
pada    masalah-masalah    sosial  atau  persoalan  yang  berpijak  pada prasarana  dan    sarana    kota
”
1
,  selain  itu,  di      Tangerang    terdapat Bandara  Internasional  Soekarno  Hatta,  salah  satu  jalan  masuknya
peredaran  gelap    narkotika  ke    Indonesia,  sehingga  terjadi peningkatan kasus dan jumlah tersangka  narkoba pada usia tingkat
pemula  di  Indonesia  yang  juga  terjadi  di  Kota  Tangerang  pada periode 2003-2007
2
.
1
Ketimpangan sosial tersebut seperti urbanisasi, kemiskinan, disorganisasi keluarga,  kejahatan  dan    lumpuhnya  lembaga-lembaga  sosial  masyarakat.Kota
Tangerang    juga  menghadapi  berbagai    ragam  persoalan  perkotaan  yang berkaitan  dengan  prasarana dan sarana kota.Wahidin Halim,  1001 Wajah Kota
Tangerang, Jakarta, Melibas, 2004, cet.1 h.48,49
2
Jumlah  kasus  peredaran  narkotika  adalah  jumlah  kasus  atau  kejadian peredaran  narkoba  yang  terjadi    pada  tahun  tertentu  untuk  masing-masing  jenis
narkoba  seperti  ekstasi,  putau,  shabu-shabu,  Jumlah  kasus  penyalahgunaan narkoba adalah jumlah kasus atau kejadian penyalahgunaan  narkoba yang terjadi
pada  tahun  tertentu  untuk  masing-masing  jenis  narkoba.  Tahun  2003  terjadi sebanyak 189 kasus dan 198 tersangka,tahun 2004, sebanyak 208 kasus dan 208
tersangka,,  tahun  2005,  sebanyak  248  kasus  dan  337  tersangka,  tahun  2006 sebanyak239 kasus dan 345 tersangka, tahun 2007 sebanyak 261 kasus  dan 354
tersangka.  Sumber  Badan  Narkotika  Tangerang  BNK,  2008  yang  di  kutip dalam  buku.  Badan  Perencanaan  Daerah  Profil  Daerah  Kota  Tangerang
Tangerang , Pemerintah Kota Tangerang,   2008 h.77
Kebijakan    pemerintah  memberlakukan  sektor  industri sebagai  salah  satu  penopang  perekonomian  nasional,
3
hal  tersebut mendorong  perpindahan  penduduk  dari  daerah  ke  Ibukota  dan
sekitarnya  serta  berlangsung  dengan  cepat,  seiring  terbukanya banyak  lapangan  pekerjaan  dengan  banyak  dibukanya  pabrik-
pabrik,  terutama  memasuki  dasawarsa  1990-an,  termasuk  di  Kota Tangerang  dan  sekitarnya.    Keadaan  tersebut  merubah  suasana
Kota  Tangerang  menjadi  lebih  modern  dengan  penduduk  yang berbudaya  urban  berpadu  dengan  penduduk  asli  yang  sederhana
dengan  pendidikan rendah.
Selain    berada di  batas antara Banten dan Jakarta, keunikan yang lain karena  keberadaan  kaum Cina Benteng
4
,  yaitu  orang- orang  Cina  yang  telah  tinggal  di  sini  sebelum  Belanda  datang,
mereka  hidup  sebagai  tukang  pembuat  arak
5
.  Arak  buatan  orang Cina ini, sangat disukai awak kapal Belanda. Inilah yang kemudian
akan mewarnai kehidupan masyarakat Tangerang   yang mengikuti kebiasaan orang Cina yang suka minum arak hingga mereka mabuk
ditambah permainan judi sebagai bagian dari budaya yang melekat
3
Tangerang  dengan  letaknya  yang  strategis  hanya  26  kilometer  barat Jakarta,  kemudian  tumbuh    menjadi  salah  satu  zona  industri  terpenting  dan
menjadi  daerah  penyangga  Ibukota  Jakarta,    wilayah  Tangerang    dipersiapkan untuk  mendorong  kegiatan  perdagangan  dan  industri,  mengembangkan  pusat-
pusat  pemukiman  dan  menjaga  keserasian  pembangunan  antara  DKI  Jakarta dengan  daerah-daerah  yang  berbatasan  langsung.  Toni  Wismantoro,  Fajar
Merekah  di  Kota  Tangerang,  ATS,  Jakarta:Amanat  Tangerang  Sejahtera, 2008,hal. 104.
4
Hokkian  yang  datang  ke  Tangerang  dan  tinggal  turun  temurun  di kawasan  pasar  lama  ,mereka  masuk  dengan  perahu  melalui  sungai  Cisadane
sejak  lebih  dari  300  tahun  silam.  Wahidin  Halim,  Ziarah  budaya  Kota Tangerang
Menuju Masyarakat
Berperadabab Akhlakul
Karimah, Jakarta,Auracitra Cet.II 2011,hal 27.
5
Arak  merupakan  minuman  keras  yang  paling  tua  dikonsumsi  manusia.. Miras  jenis  ini  dibuat  dari  beras  dikukus  sampai  setengah  matang,  kemudian
ditaruh  di  tampah  dan  diratakan  setelah  itu,  ditaburi  biang  ragi  dan  di  simpan pada  tempat  yang  kering  selama  tiga  hari  agar  terjadi  proses  fermentasi,
kemudian  beras  yang  sudah  menjadi  tape  diperas  guna  diambil  airnya.  Tahap selanjutnya  air  hasil  perasan  beras  kemudian  disuling  guna  diambil  araknya,
setelah  itu,  arak  muda  disimpan  dalam  wadah  steril  agar  kadar  alkoholnya meningkat,  kadar  alkohol  arak  putih  sekitar  40  .  Wawancara  Dengan  Lautse
Indra pada tanggal 2 April 2013 di SMKN 3 Tangerang.
turun temurun pada masyarakat Tionghoa
6
sehingga mejadi budaya masyarakat  Tangerang  juga    yang    berdampak  pada  persoalan
pendidikan,  sehingga  masyarakat  Tangerang  walaupun  berada dekat dengan Ibukota tetapi tertinggal dalam pendidikannya.
Banyak  orang  tidak  mengetahui  keadaan      Tangerang  pada masa  lalu  sungguh  berbeda  jauh  dengan  keadaan  Kota  Tangerang
pada  masa  sekarang  yang  banyak  mengalami  perubahan
7
, Tangerang  merupakan  kota  yang  sangat  kotor,  jorok  dan  kumuh,
kesemrawutan  terjadi  di  setiap  sudut,    baik  pemukiman  seperti menjemur  pakaian  di  sembarang  tempat,  jalan  berlubang  bak
kubangan kerbau, terlebih lagi pasar yang berjualan sampai ke jalan ,  warga  terbiasa  dengan  bau  got  yang  sangat  menyengat,    bagi
6
Budaya ini dilakukan bila terjadi pergantian musim dari musim gugur ke musim  semi  untuk  menghangat  tubuh  dan  budaya  jika  ada  salah  satu  keluarga
yang  meninggal  Wawancara  dengan  Lautse  Indra,  Warga  Etnis  Tionghoa  dan mengajar Bahasa Mandarin di SMKN 3 Tangerang pada tanggal 2 April 2013 di
SMKN 3 Tangerang.
7
Awal  pembentukan  kabupaten  Tangerang  didasarkan  maklumat  Jakarta Syu  Nomor  4  tanggal  27  Desember  1943,  sedangkan  peresmianya  dilakukan
pada  hari  Selasa  4  Januari  1944,  dengan  R.  Atik  Suardi  menjadi  Bupati Tangerang  pertama,  seorang  aktifis  yang  menjadi  seorang  pimpinan  paguyuban
Pasundan,  ia  pernah  menjabat  sebagai  pembantu  R.Pandu  Suradiningrat  di Gunseibu  Jawa  Barat.  Proklamasi  Kemerdekaan  RI  tanggal  17  Agustus  1945
mendapat  sambutan  hangat  dari  para  pemimpin  dan  masyarakat  Tangerang. Wujudnya terdiri atas dua bentuk, pertama menegakan kemerdekaan dengan cara
membentuk  pemerintahan  daerah  di  Tangerang  yang  menunjang  Proklamasi kemerdekaan  RI,  mulai  dari  tingkat  kabupaten  ke  bawah.  Kedua
mempertahankan kemerdekaan dengan cara menentang dan melawan pihak asing dan antek-anteknya yang berusaha untuk menjajah kembali dan pihak yang mau
mendirikan negara sendiri yang tidak mengakui keberadaan Republik Indonesia, Terjadilah revolusi kemerdekaan . Akhirnya kedaulatan Republik Indonesia bisa
ditegakan  di  Tangerang.  Kedudukan  Kabupaten  Tangerang  yang  dikukuhkan kembali  pada  awal  masa  Republik  Indonesia  19  Agustus  1945  dan  berlaku
terus  hingga  kini.  Kabupaten  ini  jadi  salah  satu  kabupaten  di  Propinsi  Jawa Barat. Sesuai dengan semangat dan tuntutan otonomi daerah serta perkembangan
Kota  Tangerang  yang  meningkat  pesat  ,  status  pemerintahan  Kota  Tangerang sendiri  di  tingkatkan.  Tadinya  kota  itu  adalah  kota  kecamatan  ,  lalu  jadi  kota
administratif.  Kota  Tangerang  yang  memiliki  luas  wilayah  17.729.794  hektar dibentuk berdasarkan undang-undang  nomor 2 tahun 1993 tentang pembentukan
Kota  Tangerang.  Wahhidin  Halim,  Ziarah  Budaya  Kota  Tangerang,  Menuju Masyarakat  Berperadaban  Aklakul  Karimah,  Jakarta:Auracitra,  2011,  cet.  2,
hal. 19-20.
orang  yang  baru  datang  ke  Tangerang  akan  merasa  aneh  melihat warga  yang  aman-aman  saja  walau  lingkungan  kotor,  tidak  hanya
lingkungan  yang  semrawut,  masyarakatnya  pun  seperti  tidak mengenal  aturan  tatakrama  dan  aturan  agama,  berjudi    menjadi
suatu  hal  yang  biasa  dilakukan  warga  penduduk  sebagai  pengisi waktu  atau  untuk  meramaikan  tatkala  ada  salah  satu  warga  yang
sedang  punya  hajatan  atau  ada  salah  satu  keluarga  yang  berduka, saat berjudi sudah seperti pelengkap dengan minum arak.
Bangunan  sekolah      menurut  data    pada  tahun  1993  tercatat jumlah Sekolah dasar SD hanya sebanyak 778 sekolah, Madrasah
Ibtidaiyah  MI  sebanyak  96  sekolah,  Sekolah  Menengah  Pertama SMP    sebanyak  82  sekolah,  Madrasah  Tsanawiyah  MTs
sebanyak  38  sekolah,  Sekolah  Menengah  Tingkat  Atas  SMTA sebanyak  65  sekolah,  Madrasah  Aliyah  MA  14    sekolah  dan
Perguruan Tinggi hanya 1 Universitas
8
. Telah disebutkan di atas, masyarakat Tangerang banyak yang
tidak  mementingkan  pendidikan,  prestise  bagi  mereka  adalah  jika bisa  melaksanakan  pesta  menikahkan    atau  khitanan        warga
terbisa menggelar acara pesta  selama 3 hari tiga malam
9
, salah satu malamnya  mengundang  penari  Cokek
10
.  Banyaknya  penjara  yang berada di wilayah Tangerang seperti penjara wanita, penjara khusus
anak-anak dan penjara pemuda kelas 1, menambah buramnya kesan Kota  Tangerang  sehingga  kita  yang  berada  jauh  dari  kota ini  ,  tak
jarang  mendengar  orang  tua  yang  menakut-nakuti,    jika  ada  anak yang nakal  akan di buang ke Tangerang.
Dengan  berbagai  permasalahan  dan  keberadaan  dari  kota Tangeranag
tersebut maka
pemerintah Kota
Tangerang memerlukan  langkah  langkah  yang  dapat  meminimalisir  masalah-
masalah  yang  ada  di  Tangerang,  dan  untuk  dapat  terciptanya
8
Pemda  Kota  Tangerang,  Sejarah  terbentuknya  Kotamadya  Dati  II Tangerang, Cet I 1995.
9
Wawancara  dengan  Bapak  Saarin,  penduduk  asli  Tangerang  yang tinggal di daerah Bojong Larang Karawaci  Rt0205.
10
Tari  Cokek  adalah  tarian  khas  Tangerang  yang  diwarnai  budaya  etnik China,  tarian  Cokek  mirip  sintren  dari  Cirebon,  tarian  ini  kerap  identik  dengan
keerotisan  penarinya  yang  dianggap  tabu  oleh  sebagian  masyarakat  lantaran dalam  peragaannya  pria  wanita  menari  berpasangan  dalam  posisi  berempet-
dempetan.  Dinas  Pemuda  Olah  Raga  Budaya  Dan  Pariwisata  Kota  Tangerang, Pariwisata Kota Tangerang,  Tangerang,  DISPORBUDAR h. 13
sebuah kota yang kondusif, maka perlu adanya kebijakan-kebijakan yang  harus  di  keluarkan  oleh  pemerintah  daerah,  dan  tentu  peran
pemimpin  daerah  yang  mempunyai  visi  untuk  membangun daerahnya  dan  tahu  kebutuhan  warganya.  Menurut  Plilip  Kottler
yang  di  kutip  oleh  Rozali  Abdulah,    kepemimpinan  di  daerah adalah :
“The vision of a nation’s political leader can vitally affect that  nation’s  economic  performance”.....”the  potential
leaders  must  formulate  and  sell  to  citizens  of  the  country positive  vision  of  a  future  society’.  Rajiv  gandhi’s  “push
toward  the twenty- first centur”, and Deng Xiaoping’s New
China all create roles for’ managerial vision of the future for their nations
11
. Sedangkan menurut Wahidin Halim,
“Keberhasilan  dan  kegemilangan  sebuah  wilayah  dalam mengakses  pertumbuhan  dan  perkembangan  daerah  akan
ditentukan oleh banyak faktor yang ikut serta menopang dan menyangga  laju  kehidupan  masyarakat,  dan  berbagai  faktor
itu  dalam  banyak  hal,  telah  terbukti  banyak  andil  dalam merubah  sebuah  wilayah  dalam  menghadapi  perubahan  di
masyarakat
” .
12
Kepemimpinan  suatu  negaradaerah  sangat  diperlukan  guna mengatur  dan  mengurus  manusia  dalam  hidup  bermasyarakat  dan
bernegara  dengan  membimbing  rakyat  kepada  kemaslahatan  dan menjauhkannya,  dari  kemadhorotan,  pada  masa  Nabi  Muhammad
SAW,  di  samping  berstatus  sebagai  nabi,  juga  pemimpin  negara dalam  pemerintahan  Islam  622  M  yaitu  sejak  menetap  di  kota
11
Rozali  Abdulah,Pelaksanaan Otonomi Luas dengan Pemilihan Kepala Daerah Secara Langsung, Jakarta:Grafindo Persada, hal.153.
12
Hambatan  fundamental  dari  berbagai  daerah  dalam  mengelola keberhasilan  pembangunan  wilayahnya,  selalu  saja  terletak  pada  sumber  daya
alam,  yang  biasanya  dialokasikan  untuk  sumber  pendapatan  pos-pos  tertentu, apalagi  jika  UU  no  2599  tentang  perimbangan  keuangan  Pusat  dan  Daerah
menganut  sistim  bagi  hasil  eksploitasi  sumber  daya  alam  SDA,  dan  secara teoritis  jika  menggantungkan  pada  SDA,  hanya  beberapa  daerah  yang  siap
menyongsong diberlakukannya UU tersebut. Wahidin Halim,  1001  Wajah  Kota Tangerang, Jakarta: Melibas,2004, hal. 15.
Yatsrib,  kepemimpinan  negara  yang  dilaksanakan  oleh  Nabi Muhammad
SAW, adalah
kepemimpinan pemerintahan
Islam,artinya  sumber-sumber  perundang-undangnnya  berorioentasi kepada  nilai-nilai  kewahyuan  atau  syariat,  dan  setidak-tidaknya
tidak  bertentangan  dengan  nilai-nilai  wahyu  atau  syariat,  sebab menciptakan perundang-undangan juga terdapat pada manusia dan
lingkungannya  sendiri,  nilai-nilai  kepemimpinan  negara  yang dipelopori  hal ini dapat dipahami dari Qs. Asyuraa ayat 214-216:
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 “  Dan  berilah  peringatan  kepada  kerabat-kerabatmu  yang
terdekat, dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu,  Yaitu  orang-orang  yang  beriman. Jika  mereka
mendurhakaimu Maka Katakanlah: Sesungguhnya aku tidak bertanggung jawab terhadap apa yang kamu kerjakan;
Kepemimpinan  yang  tidak  tepat  akan  membawa  pengaruh yang  sangat  besar  terhadap  yang  dipimpinnya,  kepemimpinan
merefleksikan  kemampuan  untuk  mempengaruhi  orang  ke  arah pencapaian  tujuan,  kepemimpinan  merupakan  proses  yang
digunakan oleh seseorang untuk mempengaruhi anggota kolompok ke  arah  pencapaian  tujuan  kelompok    atau  kemampuan  untuk
mempengaruhi  sebuah  kelompok  ke  arah  pencapaian  visi  atau seperangkat tujuan. Karena  kondisi masyarakat Tangerang tersebut
maka  penelitian  ini  akan  berfokus  pada  kebijakan  pendidikan  di Kota Tangerang dan dibatasi pada masa waalikota Wahidin Halim
dalam melahirkan kebijakan Perda
13
dan Perwal
14
.
13
Perda  Peraturan  Daerah  adalah  Produk  Undang-Undang  yang  dibuat atas  kesepakatan  antara  Eksekutif  dengan  legislatif  di  satu  Daerah.  Keputusan
Legislatif dan Eksekutif,  wawancara hari Selasa, 25 Juni 2013 dengan anggota
B. Permasalahan