Pemurnian Kapang Endofit Prosedur Penelitian

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kemudian 0,1 mL suspensi bakteri tersebut dimasukkan kedalam 10 mL media NB dan diinkubasi dengan shaker incubator 120 rpm, suhu 37 o C sesuai dengan fase log masing-masing bakteri. Selanjutnya, masing-masing suspensi bakteri uji pada fase log diambil 0,1 mL lalu diratakan diatas medium NA yang telah memadat Xu, 2010. Media NA ini selanjutnya digunakan untuk seleksi dan pengujian antimikroba. Suspensi Candida albicans dibuat dengan cara, sebanyak satu ose biakan Candida albicans yang berumur 3 hari dimasukkan kedalam 2 mL larutan NaCl fisiologis 0,9 steril, kemudian dihomogenkan dengan vortex. Kekeruhannya diseragamkan dengan menggunakan standar Mc Farland III yang setara dengan 9x10 8 CFUmL. Selanjutnya, suspensi Candida albicans 10 9 diencerkan hingga pengenceran 10000 kali sehingga diperoleh suspensi 10 5 . Pengenceran dilakukan dengan cara suspensi 10 9 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL NaCl 0,9 sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 8 . Suspensi mikroba 10 8 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL NaCl 0,9 sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 7 . Demikian seterusnya hingga diperoleh suspensi Candida albicans 10 5 Rachmayani, 2008. Suspensi Candida albicans 10 5 diambil 0,1 mL lalu diratakan diatas medium PDA yang telah memadat Xu, 2010. Media PDA ini selanjutnya digunakan untuk seleksi dan pengujian antimikroba. Untuk kapang Aspergillus niger suspensi dibuat dengan cara biakan kapang pada medium PDA miring yang telah diinkubasi selama 7 hari pada suhu 29 o C dimasukkan 1 mL akuadest steril, spora dikerik dengan ose dan dimasukkan secara aseptis kedalam tabung reaksi yang berisi 9 mL akuadest streril, lalu dihomogenkan dengan menggunakan vortex sehingga diperoleh suspensi spora pengenceran 10 -1 . Kemudian dlakukan pengenceran secara bertingkat sehingga diperoleh pengenceran sampai 10 -6 . Pengenceran dilakukan dengan cara suspensi 10 -1 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL akuadest streril sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 -2 . Suspensi mikroba 10 -2 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL akuadest streril sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 -3 . Demikian seterusnya hingga diperoleh suspensi mikroba 10 -6 Atika, 2007; Handayani, 2007. Media PDA ini selanjutnya digunakan untuk seleksi dan pengujian antimikroba. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 3.3.10 Seleksi Kapang Endofit yang Berpotensi Sebagai Antimikroba 3.3.10.1 Seleksi Kapang Endofit yang Berpotensi Sebagai Antibakteri dan Antikhamir Seleksi kapang endofit yang berpotensi sebagai antibakteri dan antikhamir dilakukan dengan metode difusi agar padat Diffusion Agar Plate Methode. Isolat murni kapang endofit yang telah dimurnikan pada media MEA diambil dengan sedotan steril berdiameter 6 mm dan dipindahkan ke media NA yang telah ditanami bakteri uji dan ke media PDA yang telah ditanami khamir uji. Satu cawan petri media NA yang berisi bakteri uji dan media PDA yang berisi khamir uji dapat ditanami potongan isolat murni kapang endofit sebanyak 6 isolat. Kultur diinkubasi pada suhu 37 o C selama 1-2 hari untuk kultur yang berisi bakteri uji dan inkubasi pada suhu 29 o C selama 2-3 hari untuk kultur yang berisi khamir uji. Aktivitas antibakteri kapang endofit dilihat dari zona hambat yang terbentuk Elfina et al., 2014. Isolat yang menunjukkan zona hambat dipilih sebagai isolat untuk pengujian selanjutnya yaitu fermentasi dan uji aktivitas antimikroba.

3.3.10.2 Seleksi Kapang Endofit yang Berpotensi Sebagai Antifungi

Seleksi kapang endofit yang berpotensi sebagai antifungi dilakukan menggunakan uji antagonis kapang endofit terhadap Aspergillus niger dengan metode oposisi langsung, yaitu dengan cara isolat murni kapang endofit yang telah dimurnikan pada media MEA dan kultur kapang Aspergillus niger, masing- masing diambil dengan sedotan steril berdiameter 6 mm, lalu dipindahkan ke media PDA. Posisi isolat kapang endofit dan kapang Aspergillus niger diletakkan secara yang berhadapan dengan jarak satu sama lain 3 cm pada cawan petri berdiameter 9 cm. Selanjutnya media diinkubasi pada suhu 29 o C sampai 7 hari Wulandari et al., 2014. Pengamatan daya hambat kapang endofit dilakukan sejak 1 hari setelah inokulasi sampai 7 hari. Daya hambat kapang antagonis diketahui dengan menghitung pertumbuhan koloni dengan menggunakan rumus :

Dokumen yang terkait

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.

0 11 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15