UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.5 Hasil pengukuran zona hambat kapang endofit terhadap bakteri uji dan khamir uji
Isolat
Zona Hambat Isolat Kapang Endofit mm
Escherichia coli
Staphylococcus aureus
Pseudomonas aeruginosa
Bacillus subtillis
Candida albicans
DT1 6,2
7,2 -
6,35 -
DT2 7,0
7,9 6,57
6,9 -
DT3 6,2
7,25 -
6,2 -
DT4 6,55
6,7 6,3
6,2 -
DT5 6,9
7,7 6,33
6,8 -
DT6 -
- -
- -
DM1 -
- -
- -
DM2 -
6,2 -
- -
DM3 7,0
- -
- -
DM4 6,35
- -
6,26 -
DM5 6,2
6,5 6,2
6,3 -
DM6 6,65
- 6,32
- -
DM7 -
- -
- -
DM8 6,24
6,5 6,2
6,2 -
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.36 Seleksi kapang endofit terhadap
Escherichia coli
DT1
DT2 DT3
DT4 DT5
DT6
DT1
DT2
DT3 DT4
DT5
DM1 DM2
DM3 DM4
DM5 DM6
DM7
DM8
DM3
DM4
DM5 DM6
DM8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.38 Seleksi kapang endofit terhadap
Pseudomonas aeruginosa
DT2
DT5
DT4 DT6
DT1
DT3
DT2
DT4 DT5
DM1 DM2
DM8 DM7
DM6 DM5
DM4 DM3
DM5
DM6 DM8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.39 Seleksi kapang endofit terhadap
Bacillus subtillis
DT6
DT5 DT1
DT2
DT3 DT4
DT1
DT2 DT4
DT5
DT3
DM8 DM7
DM6
DM5 DM4
DM3 DM1
DM2
DM4
DM5 DM8
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.40 Seleksi kapang endofit terhadap
Candida albicans
DM8
DM6 DM7
DM5 DT1
DT2
DT3
DT4 DT5
DT6
DM1
DM2 DM3
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Uji antagonis adalah uji untuk melihat aktifitas langsung terhadap organisme uji dan menyeleksi isolat-isolat kapang endofit yang memiliki aktivitas
antimikroba terhadap jamur uji. Mekanisme antagonis pada mikroorganisme dapat terjadi dalam tiga cara: parasitisme langsung, antibiosis dengan memproduksi
metabolit sekunder dan persainagan ruang serta nutrisi Pradana et al., 2013. Aktivitas antifungi dapat dilihat dari presentase penghambatan yang dihitung
berdasarkan rumus yang sebelumya telah disebutkan pada prosedur kerja. Seleksi kapang endofit terhadap Aspergillus niger dilakukan terhadap
keempat belas isolat. Data presentase penghambatan kapang endofit terhadap Aspergillus niger dapat dilihat pada tabel 4.6. Sebagai contoh gambar 4.40
merupakan hasil uji antagonis isolat kapang endofit DM8 terhadap Aspergillus niger.
Gambar 4.41 Hasil uji antagonis isolat kapang endofit DM8 B terhadap Aspergillus niger A.
Tampak depan Tampak depan
A A
B B
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.6 Data perhitugan presentase penghambatan isolat kapang endofit terhadap Aspergillus niger
Isolat R1 mm
R2 mm I
DT1 10.20
9.20 9.80
DT2 9.10
8.80 3.30
DT3 9.70
7.80 19.59
DT4 20.50
19.60 4.39
DT5 29.20
29.00 0.68
DT6 42.38
40.00 5.62
DM1 30.60
25.40 16.99
DM2 29.00
21.40 26.21
DM3 12.20
11.20 8.20
DM4 14.00
10.00 28.57
DM5 31.00
30.00 3.23
DM6 20.50
12.30 40.00
DM7 22.25
21.60 2.92
DM8 31.55
17.45 44.69
Gambar 4.42 Histogram persentase penghambatan kapang endofit terhadap Aspergillus niger
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Berdasarkan histogram
Gambar 4.41 menunjukkan
persentase pengahambatan oleh isolat kapang endofit terhadap Aspergillus niger sangat
bervariasi yaitu antara 0,68-44,69. Penghambatan tertinggi terhadap pertumbuhan koloni Aspergillus niger terdapat pada isolat kapang endofit DM8
yaitu sebesar 44,69 dan penghambatan terendah terjadi pada isolat DT5 yaitu sebesar 0,68.
Berdasarkan hasil seleksi, dari keempat belas isolat kapang endofit yang menunjukan potensi sebagai antimikroba yaitu sebanyak 11 isolat kapang endofit.
Kesebelas isolat kapang endofit tersebut yaitu isolat DT1, DT2, DT3, DT4, DT5, DM2, DM3, DM4, DM5, DM6, dan DM8.
4.6 Fermentasi Kapang Endofit
Fermentasi merupakan suatu proses yang berkaitan dengan pembentukan energi serta pembentukan metabolit yang berguna oleh biomassa mikroorganisme
Stanbury, 1994. Fermentasi kapang endofit betujuan untuk menghasilkan sel kapang endofit dalam jumlah banyak sehingga mengoptimalkan senyawa
metabolit yang dihasilkan. Pada penelitian ini proses fermentasi dilakukan pada isolat kapang endofit terpilih yaitu isolat DT1, DT2, DT3, DT4, DT5, DM2,
DM3, DM4, DM5, DM6, dan DM8. Fermentasi dilakukan selama 14 hari dengan
metode statis. Pemilihan waktu panen setelah 14 hari dikarenakan beberapa penelitian telah menunjukkan hari ke-14 merupakan waktu fermentasi yang
menghasilkan pertumbuhan dan produksi metabolit maksimum Atika, 2007; Mabrouk et al, 2008.
Media fermentasi yang digunakan adalah media PDY yang berupa media cair. PDY mengandung potato dextrose broth sebagai sumber karbon dan yeast
extract sebagai sumber nitrogen. Proses fermentasi kapang endofit menggunakan media cair karena fermentasi dengan media cair lebih efektif untuk memproduksi
biomassa Pokhrel and Ohga, 2007 dan senyawa bioaktif dibandingkan fermentasi dalam media padat Yan et al., 2010.
Hasil yang didapatkan dari fermentasi isolat kapang endofit adalah terbentuknya miselium isolat kapang endofit dan terjadinya perubahan warna
medium. Perubahan warna yang terjadi karena adanya proses fermentasi yang
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
4.6 Uji Aktivitas Antimikroba dari Supernatan Hasil Fermentasi Kapang
Endofit
Pengujian aktivitas antimikroba dari supernatan hasil fermentasi kapang endofit dilakukan pada isolat DT1, DT2, DT3, DT4, DT5, DM2, DM3, DM4,
DM5, DM6, dan DM8 yang telah difermentasi selama 14 hari. Pengujian aktivitas
antimikroba dari supernatan hasil fermentasi kapang endofit dilakukan dengan metode Kirby-Bauer atau yang lebih dikenal dengan sebutan metode cakram
kertas. Metode ini adalah metode yang paling sering digunakan karena mempunyai keuntungan yaitu ekonomis, sederhana mudah dibuat dan
reproduksibel. Selain itu, metode ini juga merupakan prosedur yang paling sering digunakan dan dianjurkan oleh WHO World Health Organitation dan NCCLS
Nation Committee for Clinical Laboratory Standards Depkes RI, 1999. Pada metode ini, larutan uji yaitu supernatan hasil fermentasi yang telah
diresapkan ke dalam kertas cakram ditempelkan pada media NA dan PDA yang telah diinokulasikan suspensi mikroba uji. Setelah inkubasi, diameter zona
hambatan sekitar cakram dipergunakan untuk mengukur kekuatan hambatan isolat kapang endofit terhadap mikroba uji. Lay, 1994. Parameter yang digunakan
adalah zona bening. Zona bening adalah area bening disekeliling cakram kertas sebagai indikasi tidak adanya atau terhambatnya pertumbuhan mikroorganisme
akibat ekskresi zat antimikroba oleh kompetitornya Byod, 1995; Atlas and Bartha, 1998. Diameter zona yang terbentuk termasuk cakram diukur dengan
menggunakan jangka sorong. Kontrol positif yang digunakan dalam pengujian aktivitas antibakteri pada
penelitian ini adalah cakram kloramfenikol konsentrasi 30 µgcakram dan kontrol positif yang digunakan dalam pengujian aktivitas antifungi adalah cakram nistatin
konsentrasi 100 µgcakram. Sedangkan kontrol negatif yang digunakan yaitu akuadest steril yang diresapkan pada cakram dan dikeringkan.
Kloramfenikol adalah salah satu jenis antibiotika yang secara alami diproduksi oleh Streptomyces venezuelae. Dipilihnya kloramfenikol karena
kloramfenikol bekerja pada spektrum luas, efektif baik terhadap Gram positif maupun Gram negatif. Mekanisme kerja kloramfenikol melalui penghambatan
terhadap biosintesis protein pada siklus pemanjangan rantai asam amino, yaitu
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan menghambat pembentukan ikatan peptida. Antibiotika ini mampu mengikat subunit ribosom 50S sel mikroba target secara terpulihkan, akibatnya
terjadi hambatan pembentukan ikatan peptida dan biosintesis protein. Kloramfenikol umumnya bersifat bakteriostatik, namun pada konsentrasi tinggi
dapat bersifat bakterisid terhadap bakteri-bakteri tertentu Ganiswarna, 1995. Kontrol positif yang menjadi pembanding dalam uji aktivitas antifungi ini
adalah nistatin. Nistatin merupakan suatu antibiotika yang dihasilkan oleh Streptomyces noursei, berbau khas dan murah terurai dalam air atau plasma
Bahry, B dan R. Setiabudy, 1995. Penggunaan nistatin sebagai kontrol positif
antifungi karena sifatnya yang dapat menghambat pertumbuhan kapang dan khamir. Nistatin hanya akan diikat oleh kapang atau khamir yang sensitif.
Aktivitas antifungi tergantung dari adanya ikatan dengan sterol pada membran sel kapang atau khamir, terutama ergosterol. Akibat terbentuk ikatan antara sterol dan
antibiotik ini terjadi perubahan permeabilitas membran sel sehingga sel akan kehilangan berbagai molekul Bahry, B dan R. Setiabudy, 1995.
Berdasarkan hasil uji aktivitas antimikroba dari supernatan hasil fermentasi isolat kapang endofit selama 14 hari didapatkan 10 isolat yang aktif
terhadap Escherichia coli DT1, DT2, DT3, DT4, DT5, DM2, DM3, DM4, DM5, dan DM6, 5 isolat yang aktif terhadap Staphylococcus aureus DT1, DT2, DT3,
DM2, dan DM5. 5 isolat yang aktif terhadap Bacillus subtillis DT1, DT2, DT3, DT4, dan DT5, 2 isolat yang aktif terhadap Aspergillus niger DM6 dan DM8,
dan tidak ada isolat yang aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa maupun Candida albicans. Data selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4.7.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tabel 4.7 Hasil pengukuran zona hambat dari supernatan hasil fermentasi isolat kapang endofit.
Isolat Zona Hambat dari Supernatan Hasil Fermentasi Isolat Kapang
Endofit mm E.coli
S.aureus P.aeruginosa
B.subtillis C.albicans
A.niger DT1
6,43 6,3
- 6,5
- -
DT2 6,4
6,4 -
6,3 -
- DT3
6,5 6,33
- 6,35
- -
DT4 6,43
- -
6,45 -
- DT5
6,4 -
- 6,75
- -
DM2 6,25
6,4 -
- -
- DM3
6,5 -
- -
- -
DM4 6,3
- -
- -
- DM5
6,3 6,4
- -
- -
DM6 6,53
- -
- -
9.3
DM8 -
- -
- -
8.4
K - -
- -
- -
- K +
8,9 24,5
11,6 19
30,7 22,65
Supernatan dari isolat kapang endofit yang aktif terhadap Escherichia coli yaitu DT1 6,43 mm, DT2 6,4 mm, DT3 6,5 mm, DT4 6,43 mm, DT5 6,4
mm, DM2 6,25 mm, DM3 6,5 mm, DM4 6,3 mm, DM5 6,3 mm, dan DM6 6,53 mm Gambar 4.44. Supernatan dari isolat kapang endofit yang aktif
terhadap Staphylococcus aureus yaitu DT1 6,3 mm, DT2 6,4 mm, DT3 6,33 mm, DM2 6,4 mm, dan DM5 6,4 mm Gambar 4.45. Supernatan dari isolat
kapang endofit yang aktif terhadap Bacillus subtillis yaitu DT1 6,5 mm, DT2 6,3 mm, DT3 6,35 mm, DT4 6,45 mm, dan DT5 6,75 mm Gambar 4.46.
Supernatan dari isolat kapang endofit yang aktif terhadap Aspergillus niger yaitu DM6 9,3 mm dan DM 8,4 mm Gambar 4.47. Tidak ada supernatan dari isolat
kapang endofit yang aktif terhadap Pseudomonas aeruginosa Gambar 4.48. maupun Candida albicans Gambar 4.49.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.43 Hasil uji aktivitas antibakteri dari supernatan hasil fermentasi kapang endofit terhadap Escherichia coli
DM2 DM3
DM4 DM5
DM6 Kontrol +
Kloramfenikol DT1
DT2 DT3
DT4 DT5
Kontrol
-
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 4.44 Hasil uji aktivitas antibakteri dari supernatan hasil fermentasi kapang endofit terhadap Staphylococcus aureus
DT1 DT2
DT3 DM2
DM5 Kontrol +
Kloramfenikol Kontrol
-