UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.6 Identifikasi Kemurnian Mikroba Uji 3.3.6.1 Identifikasi Kemurnian Bakteri Uji
Identifikasi kemurnian bakteri uji dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik pada bakteri uji yang berusia 24 jam. Identifikasi makroskopik
dilakukan dengan mengamati morfologi dan pertumbuhan koloni meliputi warna koloni, tepi koloni, permukaan koloni, bentuk koloni, dan diameter koloni.
Pengamatan mikroskopik dilakukan dengan metode pewarnaan Gram. Kaca objek dibersihkan dahulu dengan kain bersih yang sudah dibasahi dengan
alkohol 70, kemudian dilewatkan di atas api untuk menghilangkan lemak dan dibiarkan dingin sebelum dipakai. Selanjutnya dibuat suspensi bakteri dengan satu
sengkelit NaCl fisiologis di atas gelas objek lalu difiksasi dengan melewatkan kaca objek pada api bunsen. Selanjutnya, preparat dipaparkan oleh larutan kristal
violet selama 1 menit. Kaca objek dicuci dengan air yang mengalir selama 5 detik. Kemudian dicuci dengan pereaksi poliiodida lugol, dibiarkan selama 1 menit.
Kaca objek dicuci dengan air mengalir. Preparat kemudian dicuci dengan alkohol 96 sampai tidak ada lagi pewarna yang terbawa oleh etanol selama 30 detik.
Preparat ditetesi larutan Safranin selama 1 menit. Dicuci kembali dengan air mengalir. Preparat dikeringkan dengan cara diletakkan di atas tisu steril dan
selanjutnya diamati dengan mikroskop cahaya dari perbesaran terkecil hingga terbesar Rustanti, 2007.
3.3.6.2 Identifikasi Kemurnian Jamur Uji
Identifikasi kemurnian jamur uji dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik pada jamur uji yang berusia 3-5 hari. Identifikasi makroskopik jamur
uji dilakukan dengan mengamati morfologi dan pertumbuhan koloni. Pengamatan morfologi kapang secara makroskopik meliputi warna koloni, warna sebalik
koloni reverse colony, tekstur koloni, ada tidaknya tetes eksudat exudate drops, zonasi dan sporulasi Gandjar, 2000. Sedangkan pengamatan morfologi
khamir secara makroskopik meliputi warna koloni, tekstur koloni, permukaan koloni, profil koloni, dan tepi koloni Kurtzman dan Fell, 1998.
Pengamatan mikroskopik dilakukan dengan cara kaca objek dan kaca penutup dibersihkan dengan alkohol 70. Methylene blue diteteskan di atas kaca
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
objek yang telah dibersihkan dengan alkohol. Miselium diambil yang sudah bersporulasi, atau sesuai yang diperlukan, dan diurai hati-hati dengan jarum
preparat. Kaca penutup diletakkan secara hati-hati di atas permukaan preparat dan kelebihan methylene blue diserap dengan kertas saring. Preparat diamati di bawah
mikroskop cahaya dari perbesaran terkecil hingga terbesar Gandjar, 2000.
3.3.7 Peremajaan Mikroba Uji
Peremajaan Candida albicans dan Aspergillus niger diinokulasikan masing-masing sebanyak satu ose ke medium agar miring PDA, Aspergillus niger
pada agar miring PDA diinkubasi selama 5 hari pada suhu 29ºC, sedangkan Candida albicans pada agar miring PDA dieramkan selama 3 hari pada suhu
29ºC. Sedangkan peremajaan Bacillus subtillis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus diinokulasikan masing-masing satu ose ke
dalam medium NA miring, kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37
o
C. Pengerjaan dilakukan dalam kondisi steril di dalam laminar air flow Jauhari, 2010.
3.3.8 Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji
Bakteri uji pada media agar miring NA yang telah diinkubasi selama 24 jam ditambahkan 5 mL NaCl 0,9 steril. Sebanyak 0,2 mL suspensi bakteri
masing-masing diinokulasikan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml yang berisi media NB 200 mL. Selanjutnya media diinkubasi dalam shaker incubator dengan
kecepatan 120 rpm pada suhu 37
o
C. Pertumbuhan bakteri uji diamati dengan mencuplik 1 mL suspensi bakteri setiap interval 1 jam dan mengukur
absorbansinya pada panjang gelombang 600 nm dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Dari hasil pengukuran tersebut dibuat kurva
pertumbuhan bakteri uji. Kurva pertumbuhan diakhiri setelah melewati fase stasioner Jauhari, 2010; Khotimah, 2010.
3.3.9 Pembuatan Inokulum Mikroba Uji Suspensi bakteri dibuat dengan cara, masing-masing bakteri uji pada agar
miring NA yang telah diinkubasi selama 24 jam ditambahkan 5 mL NaCl 0.9.