Peremajaan Mikroba Uji Fermentasi Kapang Endofit Uji Aktivitas Antimikroba dari Supernatan Hasil Fermentasi Kapang Endofit

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Sebagai kontrol positif untuk uji aktivitas antibakteri digunakan cakram kloramfenikol dan sebagai kontrol positif untuk uji aktivitas antifungi digunakan cakram nistatin. Sedangkan sebagai kontrol negatif digunakan cakram yang berisi akuadest steril. Pengujian dilakukan dengan tiga kali pengulangan. Media biakan uji diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37 o C.untuk uji aktivitas antibakteri dan inkubasi selama 3-5 hari pada suhu 29 o C untuk uji aktivitas antifungi. Setelah diinkubasi, dilakukan pengukuran zona hambat yang terbentuk menggunakan jangka sorong Noverita et al., 2009. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Isolasi Kapang Endofit

Pada penelitian ini berhasil diisolasi empat belas koloni kapang endofit dari daun tanaman jamblang Syzygium cumini L.. Keempat belas isolat kapang endofit ini terdiri dari enam isolat kapang endofit dari daun hijau tua DT1, DT2, DT3, DT4, DT5, dan DT6 dan delapan isolat kapang endofit dari daun hijau muda DM1, DM2, DM3, DM4, DM5, DM6, DM7, dan DM8. Keempat belas isolat kapang endofit ini dianggap sebagai kapang endofit bila memiliki ciri-ciri, waktu tumbuh lebih dari 5 hari, tumbuh disekitar sampel daun yang ditanam dan memiliki morfologi yang berbeda dari kapang yang tumbuh pada cawan petri kontrol. Selain itu, untuk menentukan keempat belas endofit ini berbeda juga dapat dilihat dari waktu pertumbuhannya. Hasil isolasi kapang endofit dapat dilihat pada gambar 4.1 dan gambar 4.2. Proses isolasi dilakukan menggunakan media MEA Malt Extract Agar. Media MEA merupakan media yang umum digunakan untuk isolasi, deteksi, kultivasi dan enumerasi kapang maupun khamir Galloway dan Burgess, 1952. Media ini mengandung malt extract yang digunakan sebagai sumber nutrisi yang menguntungkan untuk pertumbuhan dan metabolisme kapang maupun khamir, serta memberikan lingkungan asam yang baik untuk menekan pertumbuhan bakteri. Selain itu, media ini juga mengandung pepton mikologi yang berfungsi sebagai sumber nitrogen sehingga memberikan pertumbuhan yang cepat pada kapang maupun khamir serta memberikan morfologi dan pigmentasi yang khas. Proses isolasi dimulai dengan melakukan sterilisasi permukaan terhadap sampel daun yang akan digunakan. Sterilisasi permukaan bertujuan mengeliminasi mikroorganisme epifit yang ada pada permukaan tanaman dengan cairan desinfektan. Pada proses sterilisasi ini digunakan alkohol 70 dan NaOCl 5,25. Mekanisme kerja dari alkohol adalah mendenaturasi protein dan melarutkan lemak pada membran protein mikroba sehingga merusak membran sel mikroba. Proses denaturasi tersebut memerlukan air sehingga alkohol 70 lebih 32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tinggi aktivitasnya daripada alkohol absolut Siswandono, 1995. Kemampuan alkohol untuk mensterilkan permukaan organ tanaman mempunyai spektrum yang sempit. Oleh karena itu, biasanya dikombinaskan dengan desinfektan lain yaitu NaOCl. NaOCl 5,25 merupakan desinfektan umum yang juga digunakan pada proses sterilisasi permukaan Stone et al., 2004. NaOCl bekerja mengoksidasi sel mikroorganisme sehingga mengganggu reaksi enzimatis pada metabolisme mikroorganisme Volk dan Wheeler, 1988. Kapang endofit yang telah tumbuh pada media isolasi MEA, kemudian secara bertahap dimurnikan satu persatu ke dalam media MEA plate baru sehingga didapat isolat murni kapang endofit. Pemurnian ini bertujuan untuk memisahkan koloni endofit dengan morfologi yang berbeda untuk dijadikan isolat tersendiri. Hal ini dilakukan terus-menerus sampai diperoleh koloni murni. Koloni murni adalah koloni yang memiliki morfologi yang sama karena berasal dari pembelahan satu sel Waluyo, 2005. Selanjutnya setiap isolat murni yang didapat dibuat duplo pada agar miring dengan memindahkan miselium isolat kapang endofit ke medium agar miring MEA dengan menggunakan ose. Masing-masing sebagai kultur stok stock culture dan kultur untuk penelitian working culture dan diinkubasi pada suhu 29 o C selama 5-7 hari sesuai dengan pertumbuhannya. Hasil stocking dan working culture dapat dilihat pada gambar 4.3. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Isolasi Kapang Endofit pada Daun Hijau Tua Hari ke-5 Cawan 1 Cawan 2 Cawan 3 Hari ke-7 Cawan 1 Cawan 2 Cawan 3 Hari ke-14 Cawan 1 Cawan 2 Cawan 3 Kontrol Gambar 4.1 Isolasi kapang endofit pada daun hijau tua UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Isolasi Kapang Endofit pada Daun Hijau Muda Hari ke-5 Cawan 1 Cawan 2 Cawan 3 Hari ke-7 Cawan 1 Cawan 2 Cawan 3 Hari ke-14 Cawan 1 Cawan 2 Cawan 3 Kontrol Gambar 4.2 Isolasi kapang endofit pada daun hijau muda UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Gambar 4.3 Hasil stocking dan working culture isolat kapang endofit

4.2 Karakterisasi Kapang Endofit

Setelah didapat isolat murni kapang endofit selanjutnya masing-masing isolat dikarakterisasi. Karakterisasi isolat kapang endofit dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik. Pengamatan makroskopik meliputi warna koloni, warna sebalik koloni, tekstur, tepi koloni, zonasi, dan tetes eksudat exudates drops. Sedangkan pengamatan mikroskopik dilakukan dengan mewarnai hifa kapang dengan methylene blue. Penggunaan methylene blue untuk memperjelas bentuk morfologi kapang yang akan diamati dibawah mikroskop. Selain itu, pewarna ini mengandung fenol sehingga dapat mengdeaktivasi enzim litik seluler sehingga sel tidak mengalami lisis. Pengamatan mikroskopik ini meliputi ada atau tidak adanya sekat pada hifa, pertumbuhan hifa, bentuk dan warna konidia. Hasil karakterisasi kapang endofit berdasarkan ciri makroskopis dan mikroskopis selanjutnya dibandingkan dengan petunjuk klasifikasi menurut Barnet 1972 untuk diketahui genusnya. Namun, dikarenakan data yang diperoleh tidak mencukupi, hal tersebut tidak dilakukan. Hasil karakterisasi isolat kapang endofit adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.

0 11 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15