Pembuatan Media Nutrient Broth NB

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta objek yang telah dibersihkan dengan alkohol. Miselium diambil yang sudah bersporulasi, atau sesuai yang diperlukan, dan diurai hati-hati dengan jarum preparat. Kaca penutup diletakkan secara hati-hati di atas permukaan preparat dan kelebihan methylene blue diserap dengan kertas saring. Preparat diamati di bawah mikroskop cahaya dari perbesaran terkecil hingga terbesar Gandjar, 2000.

3.3.7 Peremajaan Mikroba Uji

Peremajaan Candida albicans dan Aspergillus niger diinokulasikan masing-masing sebanyak satu ose ke medium agar miring PDA, Aspergillus niger pada agar miring PDA diinkubasi selama 5 hari pada suhu 29ºC, sedangkan Candida albicans pada agar miring PDA dieramkan selama 3 hari pada suhu 29ºC. Sedangkan peremajaan Bacillus subtillis, Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus diinokulasikan masing-masing satu ose ke dalam medium NA miring, kemudian diinkubasi selama 24 jam dengan suhu 37 o C. Pengerjaan dilakukan dalam kondisi steril di dalam laminar air flow Jauhari, 2010.

3.3.8 Kurva Pertumbuhan Bakteri Uji

Bakteri uji pada media agar miring NA yang telah diinkubasi selama 24 jam ditambahkan 5 mL NaCl 0,9 steril. Sebanyak 0,2 mL suspensi bakteri masing-masing diinokulasikan ke dalam labu Erlenmeyer 250 ml yang berisi media NB 200 mL. Selanjutnya media diinkubasi dalam shaker incubator dengan kecepatan 120 rpm pada suhu 37 o C. Pertumbuhan bakteri uji diamati dengan mencuplik 1 mL suspensi bakteri setiap interval 1 jam dan mengukur absorbansinya pada panjang gelombang 600 nm dengan menggunakan spektrofotometer UV-VIS. Dari hasil pengukuran tersebut dibuat kurva pertumbuhan bakteri uji. Kurva pertumbuhan diakhiri setelah melewati fase stasioner Jauhari, 2010; Khotimah, 2010. 3.3.9 Pembuatan Inokulum Mikroba Uji Suspensi bakteri dibuat dengan cara, masing-masing bakteri uji pada agar miring NA yang telah diinkubasi selama 24 jam ditambahkan 5 mL NaCl 0.9. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Kemudian 0,1 mL suspensi bakteri tersebut dimasukkan kedalam 10 mL media NB dan diinkubasi dengan shaker incubator 120 rpm, suhu 37 o C sesuai dengan fase log masing-masing bakteri. Selanjutnya, masing-masing suspensi bakteri uji pada fase log diambil 0,1 mL lalu diratakan diatas medium NA yang telah memadat Xu, 2010. Media NA ini selanjutnya digunakan untuk seleksi dan pengujian antimikroba. Suspensi Candida albicans dibuat dengan cara, sebanyak satu ose biakan Candida albicans yang berumur 3 hari dimasukkan kedalam 2 mL larutan NaCl fisiologis 0,9 steril, kemudian dihomogenkan dengan vortex. Kekeruhannya diseragamkan dengan menggunakan standar Mc Farland III yang setara dengan 9x10 8 CFUmL. Selanjutnya, suspensi Candida albicans 10 9 diencerkan hingga pengenceran 10000 kali sehingga diperoleh suspensi 10 5 . Pengenceran dilakukan dengan cara suspensi 10 9 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL NaCl 0,9 sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 8 . Suspensi mikroba 10 8 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL NaCl 0,9 sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 7 . Demikian seterusnya hingga diperoleh suspensi Candida albicans 10 5 Rachmayani, 2008. Suspensi Candida albicans 10 5 diambil 0,1 mL lalu diratakan diatas medium PDA yang telah memadat Xu, 2010. Media PDA ini selanjutnya digunakan untuk seleksi dan pengujian antimikroba. Untuk kapang Aspergillus niger suspensi dibuat dengan cara biakan kapang pada medium PDA miring yang telah diinkubasi selama 7 hari pada suhu 29 o C dimasukkan 1 mL akuadest steril, spora dikerik dengan ose dan dimasukkan secara aseptis kedalam tabung reaksi yang berisi 9 mL akuadest streril, lalu dihomogenkan dengan menggunakan vortex sehingga diperoleh suspensi spora pengenceran 10 -1 . Kemudian dlakukan pengenceran secara bertingkat sehingga diperoleh pengenceran sampai 10 -6 . Pengenceran dilakukan dengan cara suspensi 10 -1 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL akuadest streril sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 -2 . Suspensi mikroba 10 -2 dipipet 1 mL ke dalam tabung reaksi berisi 9 mL akuadest streril sehingga diperoleh suspensi mikroba 10 -3 . Demikian seterusnya hingga diperoleh suspensi mikroba 10 -6 Atika, 2007; Handayani, 2007. Media PDA ini selanjutnya digunakan untuk seleksi dan pengujian antimikroba.

Dokumen yang terkait

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antibakteri dari Kapang Endofit Daun Parijoto (Medinilla speciosa Blume) Terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli, dan Shigella dysenteriae

1 15 108

Isolasi, Seleksi, dan Uji Aktivitas Antimikroba Kapang Endofit dari Daun Tanaman Jamblang (Syzygium cumini L.) terhadap Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Staphylococcus aureus, Candida albicans dan Aspergillus niger.

1 17 110

Isolasi, seleksi dan uji aktivitas antibakteri mikroba endofit dari daun tanaman garcinia benthami pierre terhadap staphylococcus aureus, bacillus subtilis, escherichia coli, shigella dysenteriae, dan salmonella typhimurium

1 55 0

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis

0 21 99

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Paku Daun Kepala Tupai [Drynaria quercifolia (L.) J. Sm.] terhadap Escherichia coli, Salmonella typhi, Staphylococcus aureus dan Bacillus subtilis.

0 11 99

Fraksinasi dan Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Iler (Coleus atropurpureus Benth.) terhadap Bakteri Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa.

1 7 102

Uji Aktivitas Antibakteri Isolat Kapang Endofit dari Daun Tanaman Bakung Putih (Crinum asiaticum L) terhadap Staphylococcus aureus, Bacillus subtilis, Escherichia coli dan Pseudomonas aeruginosa

2 33 101

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 1 12

PENDAHULUAN Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 2 6

AKTIVITAS ANTIBAKTERI GLUKOSA TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Aktivitas Antibakteri Glukosa Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Bacillus subtilis, Dan Escherichia coli.

0 0 15