UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan : I
= Persentase penghambatan. R1
= Jari-jari koloni patogen yang arah pertumbuhannya menjauhi koloni kapang endofit.
R2 = Jari-jari koloni patogen yang pertumbuhannya mendekati koloni
kapang endofit.
3.3.11 Fermentasi Kapang Endofit
Fermentasi kapang
endofit dilakukan
dengan fermentasi
cair menggunakan media Potato Dextrose Yeast PDY Broth. Koloni murni isolat
kapang endofit yang terseleksi diambil sebanyak 5 potongan biakan kapang menggunakan sedotan steril lalu diinokulasikan ke dalam media fermentasi cair
PDY sebanyak 200 mL dalam labu Erlenmeyer ukuran 250 mL. Selanjutnya media diinkubasi secara statis pada suhu kamar 29
o
C selama 14 hari Noverita et al., 2009.
3.3.12 Uji Aktivitas Antimikroba dari Supernatan Hasil Fermentasi Kapang Endofit
Pengujian aktivitas antimikroba dari supernatan hasil fermentasi kapang endofit dilakukan dengan metode Kirby-Bauer yang dikenal dengan sebutan
metode cakram kertas. Tiap-tiap cakram kertas steril berdiamter 6 mm ditetesi dengan supernatan hasil fermentasi sebanyak 20 µL Cakram yang telah berisi
supernatan, kemudian didiamkan hingga kering sebelum diletakkan pada media uji. Selanjutnya secara aseptik, setelah kertas cakram menyerap supernatan
tersebut, masing-masing kertas cakram diletakkan pada permukaan medium yang telah berisi mikroba uji. Jumlah cakram kertas yang diletakkan dalam satu cawan
petri berisi 6-7 buah, dan masing-masing jarak antara cakram diatur supaya tidak terlalu dekat Noverita et al., 2009.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Sebagai kontrol positif untuk uji aktivitas antibakteri digunakan cakram kloramfenikol dan sebagai kontrol positif untuk uji aktivitas antifungi digunakan
cakram nistatin. Sedangkan sebagai kontrol negatif digunakan cakram yang berisi akuadest steril. Pengujian dilakukan dengan tiga kali pengulangan.
Media biakan uji diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37
o
C.untuk uji aktivitas antibakteri dan inkubasi selama 3-5 hari pada suhu 29
o
C untuk uji aktivitas antifungi. Setelah diinkubasi, dilakukan pengukuran zona hambat yang
terbentuk menggunakan jangka sorong Noverita et al., 2009.