UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.10 Seleksi Kapang Endofit yang Berpotensi Sebagai Antimikroba 3.3.10.1 Seleksi Kapang Endofit yang Berpotensi Sebagai Antibakteri dan
Antikhamir
Seleksi kapang endofit yang berpotensi sebagai antibakteri dan antikhamir dilakukan dengan metode difusi agar padat Diffusion Agar Plate Methode. Isolat
murni kapang endofit yang telah dimurnikan pada media MEA diambil dengan sedotan steril berdiameter 6 mm dan dipindahkan ke media NA yang telah
ditanami bakteri uji dan ke media PDA yang telah ditanami khamir uji. Satu cawan petri media NA yang berisi bakteri uji dan media PDA yang berisi khamir
uji dapat ditanami potongan isolat murni kapang endofit sebanyak 6 isolat. Kultur diinkubasi pada suhu 37
o
C selama 1-2 hari untuk kultur yang berisi bakteri uji dan inkubasi pada suhu 29
o
C selama 2-3 hari untuk kultur yang berisi khamir uji. Aktivitas antibakteri kapang endofit dilihat dari zona hambat yang terbentuk
Elfina et al., 2014. Isolat yang menunjukkan zona hambat dipilih sebagai isolat untuk pengujian selanjutnya yaitu fermentasi dan uji aktivitas antimikroba.
3.3.10.2 Seleksi Kapang Endofit yang Berpotensi Sebagai Antifungi
Seleksi kapang endofit yang berpotensi sebagai antifungi dilakukan menggunakan uji antagonis kapang endofit terhadap Aspergillus niger dengan
metode oposisi langsung, yaitu dengan cara isolat murni kapang endofit yang telah dimurnikan pada media MEA dan kultur kapang Aspergillus niger, masing-
masing diambil dengan sedotan steril berdiameter 6 mm, lalu dipindahkan ke media PDA. Posisi isolat kapang endofit dan kapang Aspergillus niger diletakkan
secara yang berhadapan dengan jarak satu sama lain 3 cm pada cawan petri berdiameter 9 cm. Selanjutnya media diinkubasi pada suhu 29
o
C sampai 7 hari Wulandari et al., 2014. Pengamatan daya hambat kapang endofit dilakukan
sejak 1 hari setelah inokulasi sampai 7 hari. Daya hambat kapang antagonis diketahui dengan menghitung pertumbuhan koloni dengan menggunakan rumus :
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Keterangan : I
= Persentase penghambatan. R1
= Jari-jari koloni patogen yang arah pertumbuhannya menjauhi koloni kapang endofit.
R2 = Jari-jari koloni patogen yang pertumbuhannya mendekati koloni
kapang endofit.
3.3.11 Fermentasi Kapang Endofit
Fermentasi kapang
endofit dilakukan
dengan fermentasi
cair menggunakan media Potato Dextrose Yeast PDY Broth. Koloni murni isolat
kapang endofit yang terseleksi diambil sebanyak 5 potongan biakan kapang menggunakan sedotan steril lalu diinokulasikan ke dalam media fermentasi cair
PDY sebanyak 200 mL dalam labu Erlenmeyer ukuran 250 mL. Selanjutnya media diinkubasi secara statis pada suhu kamar 29
o
C selama 14 hari Noverita et al., 2009.
3.3.12 Uji Aktivitas Antimikroba dari Supernatan Hasil Fermentasi Kapang Endofit
Pengujian aktivitas antimikroba dari supernatan hasil fermentasi kapang endofit dilakukan dengan metode Kirby-Bauer yang dikenal dengan sebutan
metode cakram kertas. Tiap-tiap cakram kertas steril berdiamter 6 mm ditetesi dengan supernatan hasil fermentasi sebanyak 20 µL Cakram yang telah berisi
supernatan, kemudian didiamkan hingga kering sebelum diletakkan pada media uji. Selanjutnya secara aseptik, setelah kertas cakram menyerap supernatan
tersebut, masing-masing kertas cakram diletakkan pada permukaan medium yang telah berisi mikroba uji. Jumlah cakram kertas yang diletakkan dalam satu cawan
petri berisi 6-7 buah, dan masing-masing jarak antara cakram diatur supaya tidak terlalu dekat Noverita et al., 2009.