UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
isolat murni. Setiap isolat murni dibuat duplo pada agar miring. Masing-masing sebagai kultur stok stock culture dan kultur untuk penelitian working culture
dan diinkubasi pada suhu 29
o
C selama 5-7 hari sesuai dengan pertumbuhannya Noverita et al., 2009.
3.3.5 Karakterisasi Kapang Endofit
Karakterisasi kapang dilakukan dengan mengamati karakter morfologi baik secara makroskopis maupun secara mikroskopis.
3.3.5.1 Karakterisasi Makroskopik
Karakterisasi makroskopik dilakukan dengan mengamati morfologi koloni meliputi warna koloni, warna sebalik koloni reverse color, tekstur granular,
seperti tepung, seperti beludru, seperti kapas, zonasi, dan tetes eksudat exudates drops Gandjar, 2000.
3.3.5.2 Karakterisasi Mikroskopik
Karakterisasi mikroskopik dilakukan dengan melakukan pemeriksaan preparat kapang melalui mikroskop. Caranya adalah, kaca objek dan kaca penutup
dibersihkan terlebih dahulu dengan alkohol 70, kemudian di atas kaca objek diletakkan potongan media MEA berukuran 1x1 cm
2
yang berisi bagian hifa kapang lalu ditutup dengan cover glass. Preparat tersebut kemudian ditempatkan
pada cawan petri steril yang sebelumnya telah diberi alas kertas tissu yang dibasahi dengan akuades steril. Selanjutnya diInkubasi selama 7 hari pada suhu
29
o
C. Setelah inkubasi selesai, cover glass dilepaskan, lalu ditetesi 1 tetes alkohol 70 dan 1 tetes methylene blue, kemudian ditutup dengan cover glass dan diamati
dengan mikroskop cahaya dari perbesaran terkecil hingga terbesar Pengamatan yang dilakukan meliputi ada atau tidak adanya sekat pada hifa, pertumbuhan hifa,
bentuk dan warna konidia Yulia 2005; Ramadhan, 2011; Sundari, 2012.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
3.3.6 Identifikasi Kemurnian Mikroba Uji 3.3.6.1 Identifikasi Kemurnian Bakteri Uji
Identifikasi kemurnian bakteri uji dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik pada bakteri uji yang berusia 24 jam. Identifikasi makroskopik
dilakukan dengan mengamati morfologi dan pertumbuhan koloni meliputi warna koloni, tepi koloni, permukaan koloni, bentuk koloni, dan diameter koloni.
Pengamatan mikroskopik dilakukan dengan metode pewarnaan Gram. Kaca objek dibersihkan dahulu dengan kain bersih yang sudah dibasahi dengan
alkohol 70, kemudian dilewatkan di atas api untuk menghilangkan lemak dan dibiarkan dingin sebelum dipakai. Selanjutnya dibuat suspensi bakteri dengan satu
sengkelit NaCl fisiologis di atas gelas objek lalu difiksasi dengan melewatkan kaca objek pada api bunsen. Selanjutnya, preparat dipaparkan oleh larutan kristal
violet selama 1 menit. Kaca objek dicuci dengan air yang mengalir selama 5 detik. Kemudian dicuci dengan pereaksi poliiodida lugol, dibiarkan selama 1 menit.
Kaca objek dicuci dengan air mengalir. Preparat kemudian dicuci dengan alkohol 96 sampai tidak ada lagi pewarna yang terbawa oleh etanol selama 30 detik.
Preparat ditetesi larutan Safranin selama 1 menit. Dicuci kembali dengan air mengalir. Preparat dikeringkan dengan cara diletakkan di atas tisu steril dan
selanjutnya diamati dengan mikroskop cahaya dari perbesaran terkecil hingga terbesar Rustanti, 2007.
3.3.6.2 Identifikasi Kemurnian Jamur Uji
Identifikasi kemurnian jamur uji dilakukan secara makroskopik dan mikroskopik pada jamur uji yang berusia 3-5 hari. Identifikasi makroskopik jamur
uji dilakukan dengan mengamati morfologi dan pertumbuhan koloni. Pengamatan morfologi kapang secara makroskopik meliputi warna koloni, warna sebalik
koloni reverse colony, tekstur koloni, ada tidaknya tetes eksudat exudate drops, zonasi dan sporulasi Gandjar, 2000. Sedangkan pengamatan morfologi
khamir secara makroskopik meliputi warna koloni, tekstur koloni, permukaan koloni, profil koloni, dan tepi koloni Kurtzman dan Fell, 1998.
Pengamatan mikroskopik dilakukan dengan cara kaca objek dan kaca penutup dibersihkan dengan alkohol 70. Methylene blue diteteskan di atas kaca