UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Menurut Ayurveda, kulit kayu digunakan sebagai digestive dan astringent. Selain itu, juga berguna untuk mengobati sakit tenggorokan, bronkitis, asma, rasa
haus, biliousness, disentri, dan bisul. Abu daun digunakan sebagai dentrificant dan efektif untuk memperkuat gigi dan gusi. Kulit kayu juga dikenal memiliki
sifat penyembuhan luka. Dalam sistem obat Siddha, jamblang digunakan sebagai antianemia, meningkatkan produksi sperma dan untuk mengurangi panas yang
berlebihan dari tubuh. Menurut sistem obat Unani, jamblang digunakan sebagai obat penyakit hati, untuk memperkaya darah, memperkuat gigi dan gusi.
Rebusannya digunakan sebagain lotion yang baik untuk menghilangkan infeksi kurap di kepala Baliga et al, 2011.
2.4.3 Kandungan Kimia dan Aktivitas Biologi
Tanaman jamblang diketahui memiliki fitokimia yang beragam dan sebagian besar telah diamati manfaat kesehatannya. Daun diketahui mengandung
β-sitosterol, asam betulinic, mycaminose, asam crategolic maslinic, n-hepatcosane, n-nonacosane, n-hentriacontane, noctacosanol, n-triakontanol,
n-dotricontanol, quercetin, myricetin, myricitrin dan glikosida flavonol myricetin 3-O-4-acetyl-
α-L-rhamnopyranosides, terasilasi glikosida flavonol. Minyak esensial dari daun terbukti mengandung fitokimia pinocarveol, α-terpeneol,
myrtenol, eucarvone, m urolol, α-myrtenal, cineole, geranyl aseton, α-cadinol dan
pinocarvone Baliga et al, 2011. Kulit batang dilaporkan mengandung friedelin, friedelan-3-
α-ol, asam betulinic, β-sitosterol, kaempferol, β-sitosterol-D-glukosida, asam galat, ellagic
asam, tanin galat, ellagitannin dan myricetin. Bunganya diamati mengandung asam oleanolic, asam ellagic, Isoquercetin, quercetin, kaempferol dan myricetin
Baliga et al, 2011. Penelitian menunjukkan bahwa daging buah jamblang berisi antosianin,
delphinidin, petunidin, malvidin-diglucoside, dan senyawa ini bertanggung jawab untuk warna ungu cerah. Biji adalah bagian tanaman yang paling banyak
dipelajari dan dilaporkan mengandung jambosine, asam galat, asam ellagic, corilagin, diphenoylglucose 3,6-hexahydroxy, diphenoylglucose 4,6-hexahydroxy,
1-galloylglucose, 3-galloylg lucose, quercetin, dan β- sitoterol Baliga
et al, 2011.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Tanaman ini memiliki kegunaan sebagai obat yang sangat potensial. Seluruh bagian tanaman seperti biji, buah, daun bunga, kulit kayu memiliki
berbagai sifat obat seperti antimikroba, antivirus, antiinflamasi, antigenotoksik, antiulcerogenic, kardioprotektif, antialergi, antikanker, kemoterapi preventif,
radio protektif, antioksidan, hepatoprotektif, antidiare, efek hipoglikemik dan antidiabetes Yadav et al., 2014.
Menurut penelitian Rossama 2002, Shafi et al 2002, dan Reddy 2013, menyatakan bahwa minyak atsiri dari daun jamblang dilaporkan memiliki
aktivitas antibakteri dan antijamur. Minyak atsiri dari tanaman family Myrtaceae terkenal akan aktivitas biologisnya dikarenakan keberadaan 1,8-cineole.
Monoterpen dan seskuiterpen yang terkandung dalam minyak ini seperti linalool, kamper, geraniol, a-terpineol, P-caryophyllene, nerolidol dan cadinene derivative,
memiliki sifat bakterisida Rossama, 2002. Hasil penelitian Prabhakaran et al., 2011 menunjukkan bahwa ekstrak
jamblang mengandung karbohidrat, fenol, flavonoid dan tanin sebagai metabolit sekunder. Selain itu, dalam penelitian tersebut menyatakan bahwa ekstrak etanol
daun dan ekstrak air biji Syzygium cumini L ditemukan memiliki aktivitas antimikroba yang sangat tinggi terhadap bakteri Gram positif dan Gram negatif.