atau tujuan telah tercapai sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya adalah efektif. Jadi, apabila tujuan atau sasaran itu tidak sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan, maka pekerjaan itu tidak efektif.
4
Prof. Dr. Mardiasmo, dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik, memaparkan bahwa pengertian efektivitas pada dasarnya berhubungan
dengan pencapaian tujuan atau target kebijakan hasil guna. Efektivitas merupakan hubungan antara keluaran output dengan tujuan atau sasaran yang
harus dicapai. Kegiatan operasional dikatakan efektif apabila proses kegiatan mencapai tujuan dan sasaran akhir kebijakan spending wisely. Indikator
efektivitas menggambarkan jangkauan akibat dan dampak outcome dari keluaran output program dalam mencapai tujuan program.
5
Dari beberapa pengertian efektivitas di atas, penulis menyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan efektivitas adalah tolok ukur tercapainya tujuan atau
sasaran dari suatu kegiatan atau program dengan melihat beberapa indikasi sebagai berikut :
1. Ketepatan penggunaan sumber daya, dana, sarana dan prasarana kerja serta waktu input.
2. Tercapainya tujuan dan sasaran.
B. Konsep Pelatihan
1. Pengertian Pelatihan
Andrew E. Sikula mengemukakan bahwa yang dimaksud dengan pelatihan adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang
4
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Ilmu Administrasi dan Manajemen, Jakarta : CV. Haji Masagung, 1990, cet. Ke-10, h. 16.
5
Mardiasmo, Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta : ANDI, 2009, h. 132.
mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, peserta mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan yang terbatas.
6
Dalam Kamus Manajemen, pelatihan training diartikan sebagai suatu proses memperdalam dan meningkatkan keterampilan dan
pengetahuan para peserta melalui bimbingan yang diberikan instruktur pelatih dengan cara penyelesaian tugas dan latihan.
7
Veithzal Rifai dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan Dari Teori ke Praktik, mengartikan
pelatihan sebagai bagian pendidikan yang menyangkut proses belajar untuk memperoleh dan meningkatkan keterampilan di luar sistem pendidikan yang
berlaku dalam waktu yang relatif singkat dengan metode yang lebih mengutamakan pada praktik daripada teori.
8
Sedangkan menurut Dr. Oemar Hamalik secara operasional dapat dirumuskan, bahwa pelatihan adalah suatu proses yang meliputi serangkaian
tindakan upaya yang dilaksanakan dengan sengaja dalam bentuk pemberian bantuan kepada tenaga kerja yang dilakukan oleh tenaga
profesional sebagai pelatihnya, dalam satuan waktu yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kerja peserta dalam bidang pekerjaan tertentu
guna meningkatkan efektivitas dan produktivitas suatu organisasi.
9
6
Anwar Prabu Mangkunegara, Perencanaan dan Pengembangan SDM, Bandung : PT Refika Aditama, 2006, cet. Ke-2, h. 50.
7
Marbun, Kamus Manajemen, h. 206.
8
Veithzal Rifai, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : Dari Teori ke Praktik, Jakarta : PT RajaGrafindo Persada, 2009, h. 211.
9
Oemar Hamalik, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan Pendekatan Terpadu, Jakarta : PT Bumi Aksara, 2005, h. 10.
Jadi, yang dimaksud dengan pelatihan adalah suatu proses pendidikan yang sistematis untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan peserta dengan dibantu oleh instruktur pelatih dalam waktu yang relatif singkat sesuai dengan kebutuhan serta tujuan yang ingin dicapai
sebuah organisasi.
2. Tujuan dan Sasaran Pelatihan