Peserta pelatihan trainee Pelatih trainer

adalah berupa peningkatan pendapatan usaha dan skill penerima manfaat peserta pelatihan. Dalam aspek peningkatan skill, maka support terhadap pemberian bekal keterampilan pelatihan membuat aneka jenis kue menjadi penting. Diharapkan dengan semakin banyak ilmu varian kue baru yang dimiliki peserta pelatihan, akan menambah jenis produk yang diproduksi oleh ibu-ibu. Seperti yang diketahui bersama bahwa trend pasar mengalami fluktuatif, selera konsumen cepat berubah. Jika ibu-ibu peserta pelatihan meningkatkan skill dan pengetahuan baru tentang jenis kue yang sedang trend atau diprediksi mampu menyedot perhatian konsumen, maka hal ini akan ikut meningkatkan pendapatan mereka yang secara langsung akan memberikan dampak positif terhadap perekonomian mereka. 10

2. Langkah-langkah Penyusunan Pelatihan

a. Melakukan social mapping untuk mengidentifikasi kebutuhan pelatihan sesuai dengan potensi lingkungan dan kondisi masyarakat. b. Menetapkan tujuan dan sasaran pelatihan. c. Menetapkan kriteria keberhasilan dengan alat ukurnya. d. Membentuk tim peserta pelatihan. e. Mengimplementasikan dan mengevaluasi.

3. Unsur-unsur Pelatihan

a. Peserta pelatihan trainee

Dalam sebuah kegiatan pelatihan, penetapan calon peserta pelatihan erat kaitannya dengan keberhasilan proses pelatihan. Sama halnya 10 Ahmad Faizs Alqodri, Manager Area II, Laporan Kegiatan Program Pendampingan Keberdayaan Cake House kerjasama antara PT. PLN Persero dan Rumah Zakat Indonesia, Bandung, Maret 2010. dengan pelatihan program Cake House. Yang menjadi peserta dalam pelatihan program Cake House adalah : 1 Diprioritaskan untuk mustahik, orang yang tidak mampu kategori fakir dan miskin atau prasejahtera yang tinggal di wilayah ICD. Mayoritas peserta dari pelatihan Cake House ini adalah orang tua atau ibu dari anak-anak asuh Rumah Juara penerima manfaat Program Senyum Juara. 2 Mustahik yang mempunyai keinginan sendiri untuk membuat kue bukan dipaksakan atau sekedar ikut-ikutan. 3 Mustahik yang memiliki motivasi untuk mencapai kesejahteraan atau tingkat hidup yang lebih layak. Untuk itu, sebelum diadakan penetapan sebuah program pemberdayaan, terlebih dahulu diadakan social mapping yang bertujuan agar program pemberdayaan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan potensi lingkungan yang ada. Hingga saat ini jumlah peserta pelatihan program Cake House di Empowering Centre adalah sebanyak 19 orang yang terbagi dalam dua kelompok.

b. Pelatih trainer

Dalam pelatihan program Cake House, tidak ada kriteria khusus untuk menentukan siapa yang tepat dijadikan sebagai pelatih instruktur. Hal yang terpenting, instruktur dalam pelatihan ini adalah orang yang sudah ahli dalam membuat berbagai macam jenis kue dan roti. Dalam beberapa kali pertemuan, memang pernah Rumah Zakat memfasilitasi peserta dengan mendatangkan pelatih yang profesional, namun karena keterbatasan biaya, untuk pelatihan selanjutnya Rumah Zakat mencari orang yang sekiranya mau dan mampu untuk berbagi ilmu dengan ibu- ibu peserta pelatihan. Hal ini dirasakan lebih menguntungkan. Terkadang ibu-ibu peserta pelatihan sendiri yang merekomendasikan instruktur untuk melatih mereka.

c. Waktu pelatihan