Strategi Bertahan Internal Strategi bertahan
18 3.
Badan hukumlegalitas Aspek
legalitas memegang
peranan penting
untuk kemajauan
organisasi itu sendiri. Legalitas merupakan usaha yang terkait dengan kebijakan
pemerintah dan
aspek hukum.Ajaran
maupun aktivitas
keorganisasian tidak boleh bertentangan dengan kebijakan dan hukum yang berlaku. Tanpa dukungan legalitas, strategi yang direncanakan
dikhawatirkan akan
mendapat hambatan
pada tahap
implementasi rencana dan keberlanjutan usahanya terancam berhenti. Selain itu,
legalitas sangat diperlukan apabila akan berhubungan dengan pihak lain Hamim M, 2012: 159.
4. Membangun hubungan yang baik dengan pemerintah
Sekte perlu
untuk membangun
kedekatan dengan
penguasa. Penguasa mampu memberikan keuntungan bagi sekte berupa materi dan
perlindungan politik dari ancaman eksternal dari kelompok mainstream yang menolak kehadirannya Hamim M, 2012: 6.
5. Perkawinan di luar anggota hibridasi
Hibridisasi, artinya perkawinan campuransilang atau perkawinan antara anggota dengan non-anggota. Sejarah telah membuktikan bahwa
perkawinan merupakan satu sarana yang cukup efektif. Perkawinan akan lebih menguntungkan apabila terjadi antara anggota sekte dengan
orang yang memiliki status sosial yang tinggi Rusadi, 2011: 14.
19
3.
Teori Resistensi
Setiap hari manusia selalu berkutat dengan kegiatan yang berorientasi pada pemenuhan kebutuhan fisik dan psikologisnya. Dengan kata lain,
manusia selalu berusaha mengatasi hal-hal yang mengancam kelangsungan eksistensinya
existential anxiety.
Berbagai bentuk
cara digunakan
individu maupun kelompok untuk melindungi diri agar tidak terkena pengaruh buruk dari suatu hal yang dianggap mengancam keberlangsungan
eksistensinya, salah satunya adalah dengan melakukan resistensi. Resistensi dalam studi James Scott yaitu fokus pada bentuk-bentuk
perlawanan yang sebenarnya ada dan terjadi disekitar kita dalam kehidupan sehari-hari. Ia menggambarkan dengan jelas bagaimana bentuk perlawanan
kaum minoritas. Menurut Scott, tujuan
resistensi dimaksudkan untuk
memperkecil atau menolak sama sekali klaim-klaim yang diajukan kelas- kelas
dominan atau
mengajukan klaim-klaim
mereka sendiri
dalam menghadapi kelas dominan dalam Suriadi, 2008:54.
Bentuk resistensi menurut Scott dan James dalam Suriadi, 2008:52 dapat dibagi menjadi tiga bentuk. Bentuk-bentuk tipikal resistensi tersebut
dapat dilihat
sebagai berikut;
Pertama, resistensi
tertutup simbolisideologi
seperti gosip,
fitnah, penolakan
terhadap kategori-
kategori yang
dipaksakan kepada
masyarakat buruh,
serta penarikan
kembali rasa hormat kepada pihak penguasa. Bentuk resistensi ini tidak berpotensi mengubah sistem dominasi, tetapi hanya untuk menolak sistem
yang berlaku, yang bersifat eksploitatif dan tidak adil. Kedua, resistensi semi terbuka seperti protes sosial dan demonstrasi mengajukan klaim
kepada pihak yang berwenang. Bentuk resistensi ini diwujudkan untuk