24 dokumentasi-dokumentasi,
laporan-laporan maupun
arsip-arsip, buku-buku, majalah, koran, internet dan sumber lainnya yang sesuai
dengan kebutuhan. Penggunaan data primer dan data sekunder secara bersama-sama
dimaksudkan agar saling melengkapi yang disesuaikan dengan keperluan penelitian. Selain itu, hal ini dilakukan untuk perbandingan data yang
diperoleh. Data Primer dan Sekunder yang telah dikumpulkan tidak langsung
dianalisis, melainkan
terlebih dahulu
diperiksa atau
dicek kembali,
dengan tujuan
agar data
yang diperoleh
tidak mengalami
kekurangan dan kesalahan.
5. Teknik Pengumpulan Data
Dalam rangka
memperoleh data
dalam penelitian
ini, digunakan
prosedur pengumpulan data triangulasi untuk menjamin validitas dan reliabilitas
informasi yang
diperoleh. Alasan
menggunakan metode
triangulasi adalah untuk mendapatkan informasi yang tepat, lengkap dan dapat dipercaya dengan cara sebagai berikut:
1. Wawancara
Wawancara merupakan
alat re-cheking
atau pembuktian
terhadap informasi atau keterangan yang diperoleh sebelumnya. Tehnik wawancara yang digunakan dalam penelitian kualitatif
adalah wawancara
mendalam. Wawancara
mendalam in
–depth interview adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancara dengan informan atau orang yang diwawancarai,
dengan atau tanpa menggunakan pedoman guide wawancara, di
25 mana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial
yang relatif lama. Teknik wawancara yang digunakan dalam penelitian
ini adalah
wawancara tidak
terstruktur, artinya
wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan Sugiyono, 2006:138. Jumlah informan yang diwawancarai dalam penelitian ini
adalah sebanyak 10 informan, yang secara umum dapat dibagi menjadi dua, yakni; 7 orang dari pihak internal dan 3 orang pihak
eksternal. Informan dari pihak internal ini terdiri dari; Pengurus Majlis
Lajnah Imaillah,
Pengurus Majlis
Khuddamul Ahmadiyah,
Pengurus Majlis
Ansharullah Ahmadiyah,
Pengurus Jamiah
Ahmadiyah, Pengurus
MTA, serta
Mubaligh Ahmadiyah.
Sedangkan dari pihak eksternal terdiri dari warga dan stakeholder seperti Ketua RT serta Kepala Desa setempat.
Pemilihan informan dari pihak internal yang terdiri dari mubaligh dan pengurus badan-badan dalam Ahmadiyah sendiri
bertujuan untuk menggali informasi mengenai strategi bertahan yang mereka terapkan, khususnya dalam badan yang mereka
naungi. Sementara
pengambilan informan
dari pihak
eksternal dimaksudkan untuk mengetahui strategi bertahan eksternal yang
diterapkan oleh Jemaat Ahmadiyah serta untuk mengetahui sejauh