Pertanyaan Penelitian Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

6 d. Bagi Masyarakat Umum Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman terhadap masyarakat pada umumnya agar lebih peka terhadap masalah-masalah yang timbul, sehingga mampu menelaah lebih dalam atas situasi yang terjadi dan tidak terprovokasi maupun bertindak provokatif atas apa yang belum jelas. e. Bagi Pemerintah Hasil penelitian ini dapat menjadi gambaran nyata mengenai kelompok minoritas serta dapat menjadi bahan pertimbangan bagi pemerintah dalam membuat suatu kebijakan yang bersentuhan langsung dengan hal sensitif seperti keyakianan beragama. f. Bagi Tokoh Agama Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi refrensi bagi tokoh agama dalam rangka memahami Jemaat Ahmadiyah sehingga dapat menghasilkan sikap terbuka terhadap perbedaan serta kedewasaan dalam beragama hingga pada gilirannya tercipta kehidupan yang harmonis.

D. Tinjauan Pustaka

Terdapat banyak studi yang mengkaji tentang Ahmadiyah, baik yang berdasar pada penelitian langsung maupun hasil refleksi telah banyak diterbitkan dalam bentuk buku, tesis, maupun jurnal. Diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Khairul Abror 2012. Penelitian yang berjudul “Imajinasi dan Strategi Penganut Identitas Sosial Ahmadiyah” ini bertujuan untuk mendeskripsikan bagaimana Imajinasi dan Strategi Penganut Identitas 7 Sosial Ahmadiyah di Kampung Cisalada, Kabupaten Bogor. Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Penggalian data menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan model analisis interaktif. Hasil dari penelitian ini menyebutkan bahwa Imajinasi outgroup terhadap identitas sosial Ahmadiyah tidak sama dengan imajinasi ahmadi terhadap identitas sosialnya. Pada kondisi aman untuk mempertahankan eksistensi identitas sosialnya ahmadi menerapkan strategi kreatifitas sosial, sedangkan jika kondisi tidak aman maka ahmadi menerapkan strategi kompetisi sosial. Strategi tersebut dapat dilakukan oleh setiap ahmadi di mana pun mereka berada, bahkan sebagai pengingat yang mantap strategi tersebut tertuang dalam kalender Ahmadiyah. Selanjutnya penelitian yang dilakukan oleh Arif Nur Fauzi, 2010. Penelitian yang berjudul “Strategi Rekrutmen Anggota Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI Kota Yogyakarta Tahun 2005- 2009” ini tujuannya untuk mendeskripsikan strategi rekrutmen anggota Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI. Penelitian tersebut menggunakan metode kualitatif, tujuannya untuk mendeskripsikan strategi rekrutmen anggota Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI. Penelitian tersebut menggunakan teori Tajnid Jamahiri Tentang langkah-langkah strategi dan rekrutmen anggota. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan memakai metode wawancara, observasi dan dokumentasi. Untuk mendapatkan data primer peneliti melakukan wawancara secara langsung dengan pengurus Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI mengenai 8 strategi dan langkah-langkah rekrutmen anggota Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI. Sedangkan data sekunder diambil dari beberapa refrensi buku, modul, dan brosur yang dikeluarkan oleh pengurus Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI maupun tulisan dari luar pengurus. Pengambilan data menggunakan metode obserfasi dijadikan sebagai penguat dari hasil data wawancara dan kumpulan data dokumentasi dengan langsung menjadi partisipan dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI. Hasil penelitian selama kurang lebih satu Tahun di lembaga Gerakan Ahmadiyah Indonesia GAI Kota Yogyakarta adalah GAI dalam melakukan rekrutmen anggota menggunakan strategi kultural; hubungan personal, seperti keluarga, saudara, dan tetangga terdekat. Dan strategi natural; ikatan kerja, dan kedinasan. Dengan tahapan dan langkah-langkah menggunakan media dakwah untuk mendapatkan pengikut atau kader baru. Selain itu juga terdapat penelitian yang dilakukan oleh Dewi Nurrul Maliki yang berjudul “Resistensi Kelompok Minoritas Keagamaan Jemaat Ahmadiyah Indonesia”. Penelitian ini mengkaji kontestasi antara kelompok Islam Sub-altern dan kelompok Islam mainstream. Penelitian ini fokus pada dua hal, yakni; pertama, mengidentifikasi bentuk perlawanan Jemaat Ahmadiyah Indonesia JAI Cabang Yogyakarta. Kedua, bagaimana Kota Yogyakarta sebagai Kota yang mempunyai toleransi yang tinggi mengkoordinir kedua kelompok Islam tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Jemaat Ahmadiyah Indonesia JAI Cabang Yogyakarta memobilisasi jaringan intelektual eksternal mereka sebagai modus perlawanan terhadap kelompok Islam mainstream. Mereka menggunakan