28 Pada tahap ini, peneliti berusaha membandingkan data dari
informan yang berbeda. Selain itu, peneliti juga membandingkan data primer dan data sekunder untuk mengetahui validitas serta untuk
mencegah adanya
data yang
menyimpang sebelum
diolah dan
dianalisis.
G. Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini memuat empat bab yang di mulai dengan BAB I yang berisi penegasan judul untuk memberikan batasan-batasan istilah
dalam melakukan
penelitian, sehingga
tidak terjadi
kesalahan dalam
memahami judul ini. Selanjutnya dibahas tentang pernyataan masalah dan alasan penulis mengangkat judul ini sebagai sebuah penelitian, diteruskan
dengan pertanyaan penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan kajian pustaka. Setelah itu disajikan pula kerangka teoritik yang akan dijadikan
sebagai pertimbangan dalam menganalisa hasil penelitian yang didapatkan. Bab pendahuluan ini kemudian diakhiri dengan penyajian metode penelitian
dan sistematika penulisan skripsi ini. Selanjutnya pada BAB II skripsi ini berisi gambaran umum lokasi
penelitian, yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua, yakni; profil lokasi penelitian dan profil subjek penelitian. Dalam profil lokasi penelitian,
mencakup kondisi
geografis, kondisi
sosial demografis,
dan kondisi
keagamaan. Sedangkan dalam profil Ahmadiyah, mencakup awal masuk dan berkembangnya Ahmadiyah di Indonesia, sejarah berdirinya Pusat Ahmadiyah
di Pondok Udik Kemang Kabupaten Bogor, Ahmadiyah sebagai organisasi keagamaan, serta diakhiri dengan pembahasan mengenai sistem organisasi
Ahmadiyah.
29 Kemudian
pada BAB
III skripsi
menyajikan hasil
penelitian berdasarkan temuan yang diperoleh dari lapangan, terutama yang berkaitan
dengan strategi bertahan Jemaat Ahmadiyah Indonesia yang terdiri dari strategi bertahan internal dan strategi bertahan eksternal. Pada bab ini juga
menyajikan analisa yang berdasarkan hasil temuan yang penulis dapatkan dari lapangan menggunakan teori resistensi.
Dan pada bab terakhir skripsi ini, yakni BAB IV, yang merupakan penutup berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan yang berkenaan dengan
identifikasi masalah serta beberapa refleksi dari penelitian ini yang ditujukan untuk Jemaat Ahmadiyah, pemerintah, tokoh agama, masyarakat, dan bagi
penelitian selanjutnya.
30
BAB II GAMBARAN UMUM
A. Profil Kabupaten Bogor
Kabupaten Bogor adalah sebuah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Indonesia .Ibukotanya adalah Cibinong. Pusat Pemerintahan Bogor semula
masih berada di wilayah Kota Bogor yaitu tepatnya di Panaragan, kemudian berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 1982, Ibu Kota Kabupaten
Bogor dipindahkan dan ditetapkan di Cibinong. Sejak tahun 1990 pusat kegiatan pemerintahan menempati Kantor Pemerintahan di Cibinong.
Dari sisi sejarah, Kabupaten Bogor merupakan salah satu wilayah yang menjadi pusat kerajaan tertua di Indonesia. Catatan Dinasti Sung di Cina dan
prasasti yang ditemukan di Tempuran sungai Ciaruteun dengan sungai Cisadane, memperlihatkan bahwa setidaknya pada paruh awal abad ke 5 M di
wilayah ini telah ada sebuah bentuk pemerintahan. Nama Bogor menurut berbagai pendapat bahwa kata Bogor berasal dari
kata “Buitenzorg”, nama resmi dari Penjajah Belanda. Pendapat lain berasal dari kata “Bahai”, yang berarti Sapi yang kebetulan ada patung sapi di Kebun
Raya Bogor. Sedangkan pendapat ketiga menyebutkan Bogor berasal dari kata “Bokor”, yang berarti tunggul pohon enau kawung. Dalam versi lain
menyebutkan nama Bogor telah tampil dalam sebuah dokumen tanggal 7 April
1952, tertulis “Hoofd Van de Negorij Bogor” yang berarti kurang lebih Kepala Kampung Bogor, yang menurut informasi kemudian bahwa Kampung
Bogor itu terletak di dalam lokasi Kebun Raya Bogor yang mulai dibangun