Angkutan umum yang beroperasi

Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 3. Data yang diperlukan untuk mengetahui peran pemerintah dan swasta dalam pembangunan perumahan a. Koordinasi pemerintah dan swasta Koordinasi pemerintah kota daerah yang terkait dengan pihak swasta yang dalam hal ini developer di kecamatan Medan Sunggal dan Medan Denai sangatlah kurang, dimana 54 penghuni perumahan di kecamatan Medan Sunggal dan 57 penghuni perumahan di kecamatan Medan Denai menyatakan kurangnya koordinasi diantara mereka.

b. Angkutan umum yang beroperasi

Di kedua kecamatan angkutan umumnya sudah banyak yang beroperasi di mana 76 penghuni perumahan di kecamatan Medan Sunggal dan 73 penghuni perumahan di kecamatan Medan Denai menyatakan banyaknya angkutan umum yang beroperasi di kedua wilayah studi. Tabel 5.7 Tabulasi koordinasi pemerintah dan angkutan umum yang beroperasi Keterangan Kec.Medan Sunggal Kec.Medan Denai Koordinasi Sangat baik baik 12 9 kurang 54 57 tidak tahu 34 34 Angkutan umum a. sangat banyak 5 11 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 b. banyak 76 73 c. cukup 20 16 d. tidak ada Test Chi Square dengan menggunakan SPSS 10.0 untuk memeriksa homogenitas atau keseragaman dari hasil quesioner diantara kedua kecamatan dengan jumlah sampel masing-masing 82 kepala keluarga : • Uji Chi – Square untuk pendidikan Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap jenis pendidikan terakhir tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap jenis pendidikan terakhir berbeda p 1 ≠ p 2 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 1,934 - Nilai Asymp. Sig. = 0,164 Karena nil ai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menerima hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap jenis pendidikan terakhir penghuni perumahan tidak berbeda, dengan tingkat signifikansi 0,164. • Uji Chi – Square untuk penghasilan perbulan Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai besar penghasilan tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai besar penghasilan berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 8,543 - Nilai Asymp. Sig. = 0,014 Karena nilai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menolak hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap berbagai besar penghasilan penghuni perumahan berbeda, dengan tingkat signifikansi 0,014. • Uji Chi – Square untuk pekerjaan Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap jenis - jenis pekerjaan tidak berbeda p 1 = p 2 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap jenis – jenis pekerjaan berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 16,238 - Nilai Asymp. Sig. = 0,00 Karena nil ai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menolak hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap jenis – jenis pekerjaan penghuni perumahan berbeda, dengan tingkat signifikansi 0,00. • Uji Chi – Square untuk kenyamanan akan kondisi lingkungan Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap tingkat kenyamanan akan kondisi lingkungan tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap tingkat kenyamanan akan kondisi lingkungan berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 2,053 - Nilai Asymp. Sig. = 0,152 Karena nil ai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menerima hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap tingkat kenyamanan akan kondisi lingkungan perumahan tidak berbeda. • Uji Chi – Square untuk keadaan fasilitas umum Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan fasilitas umum tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan fasilitas umum berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 7,323 - Nilai Asymp. Sig. = 0,026 Karena nilai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menolak hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan fasilitas umum di lingkungan perumahan berbeda dengan tingkat signifikansi 0,026. • Uji Chi – Square untuk keadaan drainase Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan drainase tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan drainase berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 8,986 - Nilai Asymp. Sig. = 0,003 Karena nilai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menolak hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan drainase di lingkungan perumahan berbeda dengan tingat signifikansi 0,003. Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 • Uji Chi – Square untuk alasan memilih tinggal Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai alasan untuk memilih tinggal tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai alasan untuk memilih tinggal berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 1,364 - Nilai Asymp. Sig. = 0,714 Karena nil ai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menerima hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap berbagai alasan penghuni perumahan untuk tinggal tidak berbeda. • Uji Chi – Square untuk suku Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap macam – macam suku tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap macam – macam suku berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi - square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 16,797 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 - Nilai Asymp. Sig. = 0,002 Karena nilai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menolak hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap berbagai macam suku penghuni perumahan berbeda dengan tingkat signifikansi 0,002. • Uji Chi – Square untuk keadaan koordinasi pemerintah dan developer Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan koordinasi pemerintah dan develover tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan koordinasi pemerintah dan developer berbeda p 1 ≠ p 2 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 0,000 - Nilai Asymp. Sig. = 1,000 Karena nilai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menerima hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan koordinasi pemerintah dan developer dalam pembangunan perumahan tidak berbeda. • Uji Chi – Square untuk keadaan angkutan umum Hipotesis, pada taraf nyata 0,05 : H 0 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan angkutan umum yang beroperasi tidak berbeda p 1 = p 2 H 1 : kedua populasi yang diwakili kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan angkutan umum yang beroperasi berbeda p 1 ≠ p 2 Weslizar Samosir : Perkembangan Perumahan Di Sebelah Barat Dan Timur Kota Medan Studi Kasus : Kec. Medan Sunggal dan Kec. Medan Denai, 2009. USU Repository © 2009 Dari hasil pengelolaan SPSS dan tabel chi – square test, kita memperoleh informasi : - Nilai chi – square = 6,823 - Nilai Asymp. Sig. = 0,033 Karena nilai Asymp. Sig. taraf nyata = 0,05 maka kita dapat menolak hipotesa H , artinya proporsi di kedua kecamatan terhadap berbagai keadaan angkutan umum yang beroperasi di sekitar perumahan berbeda dengan tingkat signifikansi 0,033.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN